Pada 31 Desember 2020 yang lalu seorang laki laki 34 tahun yang tak disebutkan namanya mendampingi sang istri untuk proses persalinan di suatu rumah sakit dan akhirnya pada pukul 23.05 laki laki itu resmi menjadi seorang ayah setelah istrinya melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki laki dengan selamat.



Setelah beberapa saat laki laki itu kemudian diberi formulir oleh seorang perawat untuk diisikan biodata putranya yang baru lahir tersebut. Lalu dia pun mengisinya namun pada kolom pertanyaan kapan waktu kelahiran sang anak, laki laki itu bukannya menulis pukul 23.05 pada 31 Desember 2020 tapi malah dimajukan menjadi 12.05 pada 01 Januari 2021.

Perawat yang mengetahui hal ini kemudian mempermasalahkannya sebab merubah waktu kelahiran dianggap sebagai tindakan pemalsuan dan itu tidak boleh dilakukan meskipun laki laki itu berjanji akan bertanggung jawab atas apapun resiko yang akan terjadi atas tindakannya itu. Akhirnya setelah perdebatan yang cukup panjang dengan beberapa pihak rumah sakit, formulir tersebut diambil dari laki laki itu dan dia tidak diizinkan untuk mengisinya.

Sebenarnya bukan tanpa alasan mengapa laki laki itu begitu ngotot ingin pada akta kelahiran anaknya nanti tertulis bahwa dia terlahir di tahun 2021 sebab sang ayah alias laki laki tersebut ternyata sangat membenci tahun 2020. Baginya 2020 adalah tahun yang buruk, ayah dan beberapa orang temannya meninggal ditahun tersebut. Dia tak ingin ada embel embel 2020 pada anaknya sebab sang anak hanya 1 jam saja hidup ditahun 2020 dan itu akan sangat tak adil baginya.