Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Turis Kaget Lihat Kondisi Bali, Pedagang Sampai Memohon Beli Barang



Denpasar -
Pandemi COVID-19 begitu memukul pelaku pariwisata di Bali, tak terkecuali para pedagang di Pasar Ubud. Tak sedikit yang sampai banting harga.
Bali dewasa ini, tak lagi sama dengan yang dulu sebelum pandemi. Jalanan yang sepi hingga tokok-toko yang tutup, menjadi pemandangan lumrah di Bali kini. 


Turis yang tadinya menyesaki jalanan Kuta hingga Legian kian sepi, seiring dengan penutupan Indonesia untuk turis asing sejak pandemi mengganas di tanah air.


Suasana juga dijumpai oleh salah satu wisatawan lokal bernama Prabas yang baru saja pulang dari libur akhir tahunnya di Bali Desember lalu. Pergi berwisata dengan istrinya naik mobil, ia mengaku kaget dengan suasana Bali kini. 


Salah satunya adalah ketika ia dan istrinya pergi belanja kerajinan tangan di Pasar Seni Ubud. Populer di kalangan turis, pasar ini diketahui menjual aneka kerajinan tangan yang memang lebih mahal dari pasar lainnya di Bali.
Hanya saking sepinya, para pedagang di Pasar Seni Ubud sampai rela banting harga hingga memohon pada wisatawan lokal untuk membeli barang dagangannya demi menyambung hidup.

"Semua di Bali diskon. Hal yang paling gue sedih, istri gue suka kerajinan. Ke Pasar Kesenian Ubud ada tiga kali, sekarang kondisinya sudah 180 derajat," cerita Prabas.
Taruh lah harga untuk sebuah kerajinan kayu yang awalnya dihargai hingga 300 ribu rupiah, bisa ditawar sampai 200 ribu rupiah.
"Mereka kayak begging sampai segitunya ke semua turis yang lewat," ceritanya.


Namun, diakui olehnya kalau masyarakat Bali begitu kuat dalam menghadapi kondisi yang sulit dewasa ini. Senyum ramah tetap diberikan oleh mereka bagi wisatawan.
"Main Atv juga di Ubud harusnya main 2 jam Rp 1,7 juta jadi Rp 450 ribu 2 jam. Dan yang gue salut, orang lokal Bali tetap senyum dan gak ada yang ngeluh," ujarnya.
Menurut salah satu masyarakat Bali yang ditemuinya, Pulau Dewata memang sudah sepi sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Namun, kondisinya perlahan mulai membaik di momen libur akhir tahun kemarin.

"Soalnya dari bulan April seperti kota mati, sekarang sudah mulai pelan-pelan. Mulai rame, mereka masih bersyukur," tutupnya.
Tak hanya di Ubud, suasana sepi juga Prabas temui di Legian, Kuta dan Uluwatu, Bali. Mungkin hanya Canggu saja yang masih ramai di kalangan turis. 


sumur

https://travel.detik.com/travel-news...on-beli-barang
Daniswara92
viniest
raliakbarrr
raliakbarrr dan 35 lainnya memberi reputasi
36
16.4K
260
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
nickNoveroAvatar border
nickNovero
#72
Maaf ya gan, banyak yg bilang wisatawan lokal dibeda bedakan di Bali..
Ane kebetulan hidup di Bali dan banyak teman yang bergelut di bidang bisnis wisata..
Memang sedikit ada pembedaan perlakuan, tp semua itu bukan karena uang..sekali lagi bukan karena uang. Tp karena attitude, bukan cuma domestik lho ya.. dari negara lain yg RATA² attitudenya g baik juga seperti itu..
Mereka menjaga property mereka, apapun itu. Hotel room beserta peralatannya, sewa motor yg kadang hilang serta kerusakan² yg disebabkan wisatawan² maaf lokal dan beberapa negara menyebabkan pemilik bisnis wisata di Bali jadi jaga jarak. Sekali lagi bukan karena uang, tp lbh aware sama wisatawan² yg sudah diCAP.

Dan jangan salah, wisatawan domestik diCAP SANGAT SERING MEMBERIKAN TIPS DARIPADA BULE.

emoticon-Nyepiemoticon-Nyepiemoticon-Nyepi
Diubah oleh nickNovero 05-01-2021 20:33
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.