Rasa Kecemasan Untuk Pipis Di Toilet Umum, Amankah?
TS
delia.adel
Rasa Kecemasan Untuk Pipis Di Toilet Umum, Amankah?
Spoiler for screenshotan google:
Quote:
Gan-sis kalian pernah kaga sih ketemuan sama seseorang, yang memiliki ketakutan besar dalam hal menggunakan kamar mandi umum, apalagi jikalau ada orang disekitarnya. Jadi ketika berada dalam sekolah, kantor ataupun sebuah gedung, selalu menahan pipis, ataupun hendak bab di sebabkan oleh rasa ketakutan yang berlebihan yang membuatnya tidak nyaman. Kejadian ini dinamakan "Shy bladder syndrome" atau "Paruresis".
Dan perlu kalian ketahui, bagi seseorang yang menderita shy bladder syndrome, pastinya akan mengalami sebuah dilema yang membuatnya merasa kesakitan dan kejadian yang membuatnya merasa malu, seperti:
*Menunggu untuk buang air kecil, sampai merasakan tersiksa karenanya, bahkan hanya merasakan nyaman pipis atau pup dirumahnya saja.
*Pada akhirnya mendapatkan gangguan, yang mana membuat segala aktivitasnya menjadi sangat-sangatlah terbatas, seperti mencari pekerjaan dekat rumah. Intinya tidak akan pernah bisa bergerak jauh dalam waktu yang sangatlah lama.
*Selalu memegangi anunya untuk menahan keinginan untuk ke kamar mandi.
*Selalu mencoba menahan keinginan untuk ke kamar mandi yang menjadikan otot sfingter urin menjadi kencang.
*Pada akhirnya timbul penyakit yang mana berhubungan langsung dengan saluran urin, seperti sakit ginjal, uretra dan kandung kemih.
Quote:
Lalu apa sih penyebab dari ]"Shy bladder syndrome" atau "Paruresis"tersebut?
Yang pertama adalah faktor lingkungan
Mungkin penderita terlampau keseringan dibuli saat berada dalam sebuah toilet, bisa pula pernah diejek atau dipermalukan ketika sedang melakukan aktivitas pipis atau pup, sehingga timbul traumatis yang membuatnya selalu teringat ingat kejadian buruk yang dialaminya setiap masuk ke dalam toilet umum.
Yang kedua adalah sudah memiliki riwayat gangguan kecemasan dan berasal dari salah satu keluarganya.
Yang ketiga adslah aktor fisiologis
Yakni gangguan medis yang membuatnya mengalami kondisi tersebut diatas.
[/I]
Quote:
Dan untuk mengatasi gangguan dari "Shy Bladder Syndrome" atau yang disebut juga dengan "Paruresis"ada beberapa pilihan yang dilakukan, yakni;
1. Terapi perilaku kognitif
Yaitu sebuah terapi untuk mengubah cara pandang terhadap sebuah toilet umum, sehingga mampu mengubah pikirannya untuk memperbaiki sudut pandangnya kepada sebuah toilet umum.
2. Desensitisasi sistematis
Sebuah terapi yang mana tujuannya untuk membantu pasien, untuk lebih tenang dalam berasosiasi dengan sesama manusia. Dan juga memberikan pandangan yang lainnya tentang betapa perlunya pipis dan pup di kamar mandi yang jauh dari rumah agar tidak menjadi sebuah penyakit yang akan membuat kondisi tubuhnya tidak baik-baik saja.
3. Teknik relaksasi
Yaitu sebuah teknik untuk mengatur relaksasi otot, pernapasan, serta semua bayang-bayang yang indah dan menyenangkan. Intinya adalah untuk menciptakan sebuah perasaan santai diseketika hendak pipis atau pup di kamar mandi umum.
4. Mengkonsumsi obat anti-kecemasan
Jalan terakhir adalah mengkonsumsi obat-obatan tersebut, namun jika terlampau keseringan menggunakan obat-obatan tersebut, akan menimbulkan ketergantungan obat.
Quote:
Gejalanya adalah sebagai berikut ini;
*Selalu menghindar dari sebuah perjalanan jauh juga interaksi sosial, juga menolak pekerjaan yang lokasinya jauh dari rumah.
*Agak diperminim untuk meminum cairan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pipis.
*Selalu mengalami kecemasan saat berada dimanapun adanya, diikuti oleh detak jantung yang terpicu lebih cepat, berkeringat, gemetaran bahkan bisa juga pingsan seketika.
*Mencari toilet kosong, hanya satu toilet saja atau menahannya untuk tidak pipis.
