- Beranda
- Berita dan Politik
Nia Ramadhani Pose di Dekat Pohon Natal, Netizen: Selamat Natal Bu Hajah
...
TS
Ribao
Nia Ramadhani Pose di Dekat Pohon Natal, Netizen: Selamat Natal Bu Hajah
Quote:
Nia Ramadhani [Instagram]
SuaraSurakarta.id - Nia Ramadhani turut mengucapkan selamat Natal untuk semua orang yang merayakannya. Pesan itu disampaikannya lewat akun akun Instagramnya pada Sabtu (26/12/2020).
"Merry Christmas EVERYONE!!!!" tulis istri Ardi Bakrie sambil mengunggah foto.
Tampak Nia Ramadhani pose dengan ekspresi penuh suka cita bersama suami dan anaknya di dekat pohon natal besar.
Postingan Nia Ramadhani yang menunjukkan sikap toleransinya terhadap orang yang beda keyakinan dengannya justru menuai nyinyiran netizen lain.
Bahkan sampai ada yang menyinggung-nyinggung soal status haji.
"Pak haji dan ibuk haji rayain natal," komentar nyinyir netizen.
"Selamat natal ya bu hajah," komentar yang lain.
"Bapak haji dan ibu haji apakah iman dan rasa malunya sudah terkikis? Pengen dicuekin tapi kalau ada yang menyimpang rasanya perlu diingatkan. Biar gak kena dosa juga," komentar netizen lainnya.
Ada juga yang menyoroti kehebohan Nia Ramadhani di foto tersebut.
"Ngucapin nggak harus heboh kaya gitu juga kali," komentar netizen lain.
Meski begitu tak sedikit yang mengucapkan terima kasih karena Nia sudah bersikap toleransi.
Sumber :
https://surakarta.suara.com/read/202...hajah?page=all
b.omat dan 24 lainnya memberi reputasi
25
6.3K
87
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.8KThread•41.5KAnggota
Tampilkan semua post
Jerry Maguire
#13
masalah terbesar adalah "EGO", dan kalau sudah "EGO" ini, mau Nabi sekalipun turun juga nga bakal bisa selesai urusan yang sebetulnya simpel ini.
Makanya seharusnya diselaraskan dengan hati saja, kalau nyaman mengucapkan ya monggo. Kalau ndak sreg ya nga usah ngucapin, nda usah ngeyel ngutip ayat2. Toh akhirnya ayat2 itu kalau konteks (waktu, peristiwa, jaman) beda maka bakal bikin beda penafsiran juga.
Contoh ibu2 yg teriak2 di Monas minta jagoannya dimenangkan itu kan sudah terbukti salah kutip ayat2 yg peristiwanya beda banget dgn yang dia doakan
Makanya seharusnya diselaraskan dengan hati saja, kalau nyaman mengucapkan ya monggo. Kalau ndak sreg ya nga usah ngucapin, nda usah ngeyel ngutip ayat2. Toh akhirnya ayat2 itu kalau konteks (waktu, peristiwa, jaman) beda maka bakal bikin beda penafsiran juga.
Contoh ibu2 yg teriak2 di Monas minta jagoannya dimenangkan itu kan sudah terbukti salah kutip ayat2 yg peristiwanya beda banget dgn yang dia doakan
albian21 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup