- Beranda
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
...
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.3K
Kutip
2.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#225
Chapter 32
Spoiler for Hasrat Dua Sejoli:
Aku menghisap lidah Bang Putra dengan lembut. Aku begitu menikmatinya meskipun disisi lain aku merasa bersalah dan takut. Deg-degan yang terasa sangat kuat pada jantungku disertai dengan rasa geli dan nikmat di puting payudaraku yang sedang dimainkan oleh Bang Putra. Bang Putra melepaskan ciumannya dari bibirku dan mulai menjilati leher dan telingaku sambil tangannya semakin ganas dan cepat memainkan putingku “Mmmmmhhh… Banggg… Banggg… Ahhh…. Ahhhh…. Ge..Gelii sayang Ahhh…”.
Bang Putra menjawab “Lu suka enggak? Suka yaa? Kita lakuin lebih dari ini Bell”. Aku menjawab “A…Akuuu Ahhh…. Ahhh… Cu…Cuma takut ke..ketauan Kak Olivia Ba…ngg… Ahhh…. Ahhh….”. Bang Putra menyingkap bajuku dan sekarang kedua payudaraku yang basah tertampang jelas di hadapan Bang Putra. Bang Putra terdiam memperhatikan kedua payudaraku sambil tersenyum kecil “Lu keseringan pake baju longgar sampe gak sadar baik lu bulet dan seksi banget kaya gini”.
Aku menjawab “Buu…Bukannya lebih seksian punya Kak Olivia Bang? Lebih putih, bening, dan lebih besar ukuran payudaranya. Bra dia ukurannya 36D”. Bang Putra menjawab “Ya jelas gedelah kan udah sering nenenin cowo lain diluar sana. Kalo lu kan belum. Nanti juga kalo lu sering nenenin Gua jadi gede kaya Olivia”. Aku menjawab “Kak Olivia dadanya emang udah gede, kenceng, dan padet kok Bang dari sebelum dia main sama pacar-pacarnya dan Kak Naufal”.
Tiba-tiba kedua tanganku dinaikan ke atas kepalaku. Tangan kiri Bang Putra menahan kedua tanganku diatas kepala seperti sedang menyandera seseorang. Dia seperti takut aku akan berontak atau melawannya. Bang Putra terlihat mendekatkan wajahnya ke arah kedua payudaraku dan Aku berkata “Ba…Bang isepnya pelan-pelan dulu yaa. I…Ini pertama kalinya baikku diisep sama cowo. Buat aku nyaman Bang biar aku ada keinginan kuat nantinya buat nenenin kamu lagi”.
Bang Putra mengangguk kecil dan dia sekarang menciumi payudaraku perlahan. Dimulai dari pinggiran payudaraku dikecup lembut dan dijilat perlahan. Aku tidak merasakan geli pada pagian pinggir payudaraku namun aku merasakan kelembutan dan kasih sayang disana. Yang membuat hatiku semakin merasa bahagia dan nyaman. Bang Putra menjilati pinggiran payudaraku yang semakin basah terkena rintikan air shower. Perlahan kecupan dan jilatannya menuju ke puting payudaraku. Bang Putra seperti paham dia harus melakukan apa untuk membuatku tenang dan nyaman.
Akhirnya jilatan dan kecupan Bang Putra tiba di puting payudaraku. Ini pertama kalinya puting payudaraku tersentuh lidah seorang cowo. Bang Putra memainkan puting payudara sebelah kananku dengan lidahnya perlahan sambil sesekali mengecup putingku dengan lembut. Desahan tak terasa keluar dari mulutku perlahan “Mmmhhh… Ahhh… E…Enakk. Ahh… Ahhh… Ge…Geli tapi enak banget Bang”. Mendengar desahanku perlahan lidah Bang Putra semakin cepat memainkan puting payudaraku.
Dan seketika dia menghisap putingku dengan sangat kuat hingga aku menjerit “Ahhhh!! Ahhhhh……”. Bang Putra mulai menghisap puting payudaraku dengan brutal dan benar saja kedua tanganku seperti ingin menahan kepala Bang Putra. Namun ditahan dengan sangat kuat oleh Bang Putra sehingga aku hanya bisa pasrah menerima merasakan geli dan nikmatnya hisapan Bang Putra di payudaraku. Aku merasakan dinginnya rintikan shower dipadu dengan hisapan yang hangat diputingku.
*Sluurrrpppp *Sluuuurrrppp *Sluuurrrppp
“Ahhhh…. Ahhhh…. Banggg… Banggg!! Ahhh!! Ahhhhh…. Gilaaa… Gilaaa…. Geli Banget Bangg…. Ahhh…. Udahhh Sayaaaang… Udahhh sayaaangg….”. Bang Putra seolah gak mendengarkanku dan menghisap putingku semakin kuat hingga gemetar seluruh tubuhku merasakan efek geli tercampur nikmat yang gak bisa aku tahan. Aku sampai menggigit bibir bawahku sebagai pelampiasan untuk menahan rasa geli hisapan Bang Putra di puting payudara kananku.
Bang Putra tiba-tiba berhenti dan berdiri mendekatkan wajahnya tepat dihadapanku. Sambil kami berdua masih tersiram air rintikan shower. Hidungnya menyentuh hidungku dan dia berbisik perlahan “Sayang? Tadi lu manggil Gua sayang?”. Aku terkejut ternyata dia mendengar perkataan desahanku tadi dan aku tetap berusaha menjaga gengsiku “Ke…Kelepasan Bang. Saking gelinya jadinya gak sengaja manggil lu sayang”.
Tiba-tiba Bang Putra mencium bibirku lagi dan kami berdua saling berpautan menghisap lidah dan bibir. Perlahan aku merasakan tangan Bang Putra mengelus perutku dengan lembut. Usapan lembutnya itu perlahan turun masuk ke celana bahan hitamku yang sudah basah kuyup menyentuh celana dalamku. Bang Putra melepaskan ciumannya dan bertanya perlahan singkat kepadaku “Apa Gua boleh?”. Dia menahan gerakan tangannya sambil menunggu jawabanku.
Ahhh kenapa Bang Putra memberikan pertanyaan yang begitu sulit untukku disituasi seperti ini. Jika dia memang ingin melakukannya langsung lakukan aja seperti dia menghisap puting payudaraku. Wajahnya perlahan mundur dan tersenyum seolah dia berharap aku mengatakan ‘iya aku mau’. Wajahnya tampan sekali. Ditambah jatuhnya rintikan air shower yang membasahi kulit wajahnya yang putih. Aku terhanyut sangat terhanyut seperti aku ingin memiliki Bang Putra seutuhnya.
Tangannya masih berada di dalam celana bahanku menyentuh celana dalamku. Aku menatap wajahnya dan dengan ragu aku mengatakan “I..Iyaa Bang lakukanlah. Kita berdua sama-sama ingin dan kita berdua sama-sama saling mencintai”. Bang Putra melepaskan kedua tanganku dan aku menurunkan kedua tanganku yang masih ada diatas kepalaku. Aku lepas resleting celanaku dan aku lepas seluruh celana bahanku. Sekarang aku sudah telanjang hanya menggunakan celana dalam saja. Dan saat itu aku berharap semoga semua bisa berlangsung sesuai keinginan kami berdua (Bersambung..)
mincli69 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
Kutip
Balas
Tutup