Yang jadi pikiranku sekarang adalah, bagaimana aku bisa menolong menyempurnakan penguburan jasad dari cewe itu.
Untuk itu, maka harus mengangkat kerangkanya dan menguburkannya lagi secara baik.
Berarti harus memhuka septic tank dan menguras isinya, baru mengambil kerangkanya.
Wah...jadi pusing sendiri deh...
Akhirnya, aku memutuskan untuk melaporkan kejadian itu pada pimpinan, dan meminta pendapatnya.
Dan beruntungnya, Pak Arga selaku pimpinan, tahu tentang kejadian itu dan beliau juga percaya dengan hal ghaib. Beliau bersedia membantuku untuk menyempurnakan jasad gadis itu yang sampai sekarang aku ga tahu namanya.
Alhamdulillah...kebaikan selalu dimudahkan jalannya.
Pada akhir pekan, tepatnya hari Sabtu aku, Pak Arga, dan dua orang polisi menunggu datangnya tukang sedot WC.
Ternyata Pak Arga sudah melaporkan hal itu pada polisi.
Pukul 8 lewat sedikit, mobil sedot WC datang.
Pak Arga berbincang sebentar dengan awak mobil. Pak Arga minta untuk membersihkan septic tank sampai ke dasarnya.
Awak sedot WC setuju dengan tambahan pembayaran.
Maka dimulailah penyedotan septic tank. Kami betempat menyingkir agak jauh, supaya tidak bau.
Salah satu polisi itu menghampiriku.

"Maaf mas... Bagaimana mas bisa tahu tentang jenazah yang dikubur do septic tank?"
"Maaf pak... Ini berhubungan dengan hal ghaib. Mungkin kalau saya ceritakan, bapak tidak akan percaya!" sahutku.
"Silahkan diceritakan dulu saja Mas."

Akupun menceeitakan kejadian yang kualami, tentang arwah gadis itu yang meminta tolong padaku.
Tentu saja tanpa melibatkan Sawerti...
Tampak polisi itu mendengarkan ceritaku dengan seksama.

"Mas sudah lama kerja di sini?"
"Belum genap setahun Pak!"
"Sebelumnya pernah mendengar tentang kejadian pembunuhan itu?"
"Belum pernah Pak. Saya tahu juga karena arwah itu yang bercerita?"
"Apakah dia juga menceritakan siapa pembunuhnya?"
"Menurut ceritanya, kekasihnya yang telah membunuhnya Pak. Tapi dia tidak menyebutkan nama!"
"Apakah Mas tahu juga nama si korban?"
"Ga tahu pak.. Dia tidak menyebutkan namanya!"

Wah...malah serasa diinterogasi nih. Serasa jadi penjahat saja deh, ditanyain macem2.
Tapi ga papa lah...semoga bisa membantu penyelidikan.
Siapa tahu pembunuhmya bisa ditangkap.
Satu jam penyedotan, septic tank sudah kering.
Dua orang awak sedot WC turun ke bawah.

"Cangkul....!" teriak yang dibawah.
Cangkul dan ember diturunkan. Ternyata bagian bawah septic tank sudah mengendap seperti tanah. Tebalnya kira-kira 50 cm.

"Ada tengkorak...!" seru suara dari bawah.
"Disingkirkan dulu... Menunggu ambulan dan petugas forensik!" seru salah seorang polisi.
Kemudian, polisi itu menelpon markas dan minta dikirim ambulans dan petugas forensik.
Proses pembersihan septic tank masih berlanjut. Hebat mereka, ga ketakutan setelah menemukan kerangka di dasar.

Tak lama, datang ambulans dan tim forensik. Mereka menurunkan kantong mayat dan tali.

"Masukkan kerangka ke dalam kantong, dan ikatkan di tali itu!" seru seorang polisi.
"Baik....!" jawab yang di bawah.

Sepuluh menit kemudian, kantong mayay.itu berhasil dinaikkan.
Langsunh disambut oleh tim forensik dan dimasukkan ambulans.
Salah seorang polisi menghampiri Pak Arga, dan mengatakan sesuatu. Pak Arga mengangguk, dan polisi itu segera memerintahkan ambulans untuk kembali ke markas.

Pak Arga melambai memanggilku.
Aku menghampiri pak Arga dan polisi itu.
"Wo..kamu harus siap.kapan saja diminta memberi keterangan!" kata Pak Arga.
'Baik Pak...!"
"Mohon bantuannya Mas Dewo...!" kata polisi itu.
"Siap pak...!"

Polisi iru menunggu sampai pembersihan septik tank selesai.
Masih ditemukan jam tangan dan gelang, serta sebuah anting.
Semua dumasukka plastik dan dibawa polisi itu.
Saat adxan dzuhur berkumandang, selesai pula pembersihan septic tank.
Suasana sudah sepi, mobil septic tank dan polisi sudah pergi.
Tinggal aku dan Pak Arga yang tinggal di kantor.
Arwah gadis itu muncul di depanku.

"Terima kasih!"
"Sama-sama... Beristirahatlah dengan tenang?" sahutku.

Gadis itu mengangguk dan perlahan menghilang dari hadapanku.

"Bicara sama siapa kamu Wo?" tanya Pak Arga.
"Sama arwah gadis itu pak. Dia memyampaikan rasa terima kasih!"
"Dia masih di sini?"
"Sudah pergi pak... Emang kenapa pak?"
'Ga papa. Kamu ga tanya namanya?"
"Enggak pak...!"

"Namaku adalah Sari..... !" sebuah suara tanpa ujud terdengar di telingaku.

Oh...namanya Sari ternyata. Baru tahu....