Minggu pukul 09.00 pagi aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah Vanessa. Ya maklum lah mumpung hari minggu . Dan sebenarnya tujuan ku mau kerumah Vanessa bukan cuman main aja sih, melainkan aku juga ingin tau kabarnya juga. Karena tepat 3 hari yang lalu Vanessa mengalami kecelakaan ketika hendak pulang dari kampus.

Jujur sampai sekarang aku pun tidak tau bagaimana kejadian nya. Bahkan keluarganya juga tidak tau. Karena ketika Vanessa ditanya kronologinya bagaimana, dirinya seperti hilang ingatan. Yang dia ingat adalah ketika dirinya hendak naik motor dan tiba-tiba tak sadarkan diri.

Dan aneh nya adalah motor yang digunakan Vanessa tidak lecet sedikit pun, padahal dirinya sendiri mengalami bengkak di kaki nya. Dan seperti biasa diantara teman-teman ku pasti ada yang menghubungkan nya dengan hal mistis. Ya walaupun bagiku kejadian yang menimpa Vanessa sedikit agak aneh, tapi aku masih mencoba untuk melogiskan apa yang terjadi.

Pukul 10.15 aku sampai di rumah Vanessa.


“Assalamu’alaikum” Ucapku sambil mengetuk pintu rumahnya

“Wa’alaikumussalam, Eh ada Dimas sini masuk.” Seperti biasa Mama Vanessa yang membukakan pintu.

“Iya tante. Vanessa nya ada ?”

“Ada lah orang masih sakit masa mau keluar.”

“Iya juga sih ” Pikirku.

“Sa ini lho ada Dimas.” Teriak Mama Vanessa pada Vanessa yang ada di dalam kamar nya.

“Suruh masuk kamar aja Ma.”

“Ya udah sana ke kamar Sasa aja.”

“Waduh beneran nih an ? Gak enak soalnya masuk kamar cewe.”

“Udah gapapa, lagian kamu gak mau ngapa ngapain to.”

“Ya enggak lah tan. Ya udah Dimas masuk ya tan.”


Ketika aku masuk ke kamar Vanessa sangat terlihat jelas dari mukanya kalau dirinya belum mandi.


“Cieee yang belum mandi hahahaha.”

“Mulai deh sukanya ngebully.”

“Bukan ngebully tapi ngeledek hahaha.”

“Yeuuu sama aja bambang.”

“Nih aku bawain kue pukis buat kamu.”

“Yahh aku lagi gak bisa makan yang manis-manis. Lagi sakit gigi huhu.”

“Ya udah brarti buat mama sama papa kamu aja.”

“Ihh gitu.”

“Lha mau gimana lagi, orang kamu gak bisa makan manis.”

“Huhu yaudah deh kasihin mama aja.”

“Yaudah nanti aku kasihin mama.”

“Iya. Trus kamu ngapain kesini ? Mau jenguk aku ?”

“Pake ditanya lagi, iya lah mau jenguk kamu. Kok bisa sih kamu jatuh dari motor ?”


Dan ceritanya sama seperti yang ku ceritakan sebelumnya. Dan ketika aku tanya kenapa bisa lupa tentang kejadian nya, Vanessa pun juga tidak tau. Yang ada di pikiran Vanessa adalah dirinya seperti ditabrak oleh sesuatu. Tapi masalah nya adalah kalau pun Vanessa ditabrak oleh motor/mobil, pasti tabrakan nya sangat keras sampai Vanessa tak sadarkan diri. Dan kalau tabrakan nya sangat keras, maka otomatis motor yang dikendarai Vanessa pasti juga akan ada kerusakan.

Ditambah lagi orang yang menolong Vanessa waktu dirinya terjatuh sampai tak sadarkan diri juga tidak menemui bekas luka yang ada ditubuhnya. Orang-orang yang menolong Vanessa mengira kalau Vanessa pingsan ketika naik motor. Dan aku pun juga menyakininya begitu.


“Apa jangan-jangan kamu pingsan waktu naik motor ?” Tanyaku pada Vanessa

“Emang ada ya orang yang pingsan waktu naik motor ?”

“Ya kamu.”

“Ya mana ada aku pingsan waktu naik motor. Laper enggak, sakit enggak, kecapean juga enggak. Masa tiba-tiba bisa pingsan.”



Dan entah kenapa semua yang dikatakan Vanessa ada benarnya. Karena kayak nya gak masuk akal juga jika tiba-tiba orang bisa pingsan waktu naik motor. Setelah mendengar dari orang nya langsung, aku jadi sulit untuk menjelaskan nya secara nalar dan logika.

Pukul 12.00 aku pamit pulang, karena aku masih ada urusan di kampus.


“Yaudah Sa aku pamit pulang dulu ya.”

“Kok langsung pulang ? Katanya mau ke kampus.”

“Iya maksudnya pulang dari rumahmu terus ke kampus.”

“Oalah yaudah hati-hati.”

“Yaudah aku pulang ya, cepet sembuh.”

“Siap do’ain ya.”

“Pasti. Tante Dimas pamit pulang dulu ya.”

“Iya hati hati le.”

“Oh iya tante ini ada kue pukis buat tante sama om.”

“Loh Vanessa nya ?”

“Gak mau katanya tante hehe.”

“Owhh yaudah makasih ya. Hati-hati dijalan.”


Setelah berpamitan, aku pun langsung menuju kampus. Dan seperti biasa karena hari Minggu, jalanan menjadi sangat sangat sangat macet. Bahkan aku sempet kepikiran gimana sih rasanya orang yang naik mobil dan kena macet. Karena aku yang naik motor pun susah untuk gerak apalagi orang yang naik mobil.

Kira-kira pukul set 2 aku sampai di kampus. 1 jam lebih perjalanan ku dari rumah Vanessa menuju kampus. Dan setelah memarkirkan motorku aku pun langsung menuju basecamp BEM. Seperti biasa sebagai orang yang tidak pernah telat, ketika aku masuk camp pun masih belum ada orang. Entah aku yang terlalu rajin atau memang teman-teman ku yang suka molor.