Kaskus

Story

romiirAvatar border
TS
romiir
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
pic source google.com

Im Not Your F*cking Clown


Balik lagi nih sama gua, Mungkin beberapa dari penghuni forum SFTH ada yang udah kenal sama gw lewat thread gw sebelumnya, tapi untuk yang belum kenal anggap aja ini perkenalan awal kita. 


Kenalin dulu nama gua romi umur gw sekarang anggep lah 24 tahun. Gua anak bontot dari 3 bersaudara, gua tinggal di sebuah kota kecil yang ada di jawa tengah, dan di kota ini gua perantauan. Orang bilang gua hitam manis ada sedikit lesung pipi yang menambah ketampanan gw  emoticon-Cool


Cerita kali ini mengisahkan saat gua lulus SMA, yang sedang indah indahnya masa muda dan mencoba menitih masa depan yang gemilang. Dibalut dengan kisah cinta,kisah sedih (bukan dihari minggu),.


Untuk beberapa reader yang udah pernah baca thread gw sebelumnya mungkin bakalan tau tokoh tokoh yang ada, namun untuk yang baru gua bakalan sisipkan secercah quotes untuk mendeskripsikan karakter tersebut, kali ini di tambah foto diawal, (bisalah buat dibawa ke kamar mandi) emoticon-Betty (S)


Kalo ada yang tanya ini fiksi atau real life, anggap aja fiksi biar lu gua enak yee kan. 


Thread ini gw bikin untuk mudah dimengerti bagi pemabaca, dengan gaya tulisan gua sendiri, jadi Mohon maaf kalo masih ada banyak typo, atau ada kalimat kalimat dalam bahasa inggris masih blepotan, anggep aja gw belajar bikin thread ye gan maafkeun. satu lagi gan yang gw minta gan , tetep ikutin rules yang ada di SFTH be a smart reader. Oiya untuk komen gua prioritasin nick cewe gua bales, kalo batangan gua bales ntaran. emoticon-Blue Guy Peace, demi  kenyamanan privasi nama nama tokoh disini udah gw samarin ya gan, jadi ga ada pertanyaan lagi tentang Sosmednya si tokoh dalam cerita disini.

Udah ada batasan usia, merasa belum cukup umur leave, merasa sudah cukup umur tapi tidak suka dengan chapternya ga usah di baca. take it easy bro

 


Jangan lupa buat tinggalin coment ,cendol, rate, share kalo menurut agan sista cerita gua menarik untuk bacaan ringan sela-sela padatnya gawean.


  


Genre: Romance, Comedy, Adventure


Duration: on going



Update: Tuesday, Thursday (Depend on the real life)


Quote:
Diubah oleh romiir 28-04-2021 12:19
majapahit210586Avatar border
dauntogelinfoAvatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 92 lainnya memberi reputasi
83
145.1K
862
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
romiirAvatar border
TS
romiir
#8
Part 2. The Exam
Hari yang di tunggu tunggu sudah datang dimana dihari ini kami semua bangun lebih awal untuk memepersiapkan Ujian hari inii, Ujian dilaksanakan pukul 08.00. dengan kemeja putih dan celanan hitam serta sepatu hitam, kami pun keluar kosan bersama sama menuju Area Campus

“njir deg degan gw” kata rendi yang sambil memegang dadanya

Uzul : “koyo bar metengi wong wae deg degan” (kaya habis ngehamilin orang aja deg degan)

Hari: “ngehamilin anak mah bukan deg degan lagi cuk”

Uzul: “oh gitu, gua belum pernah sih”

Rendi: “yee uzul pea, semua juga ga pengen teek dung duluan”

Gua: “haha biadab”

Obrolan ringan untuk mencairkan suasana. Sesampainya di area campus kami pun menuju area lokasi tes masing, gua seruangan dengan Uzul, dan Hari. Kami pun masuk keruangan dan mencari kursi kami masig masing.

Tepat pukul 08.00 kami diminta untuk masuk ruangan karna ada arahan dari taruna .

“Perhatian ! yang ada diatas meja hanya alat tulis selebihnya dimasukan ke tas, dan diletakan di depan !” dengan tegas dan lantang suaranya menggema

Soal pun dibagikan.

“persis kaya ujian nasional” kata gua dalam hati yang sekilas mereview secara keseleruhan lambar soal itu ,

Kami di beri waktu 120 menit untuk menyelesaikan tes tahap 1 ini. dengan yakin dan pasti gua menjawab satu persatu isi soal tersebut. Suasana menjadi hening para calon taruna dan taruni terfokus pada secarik lembar di meja mereka, mencoba memecahkan satu persatu isi soal tersebut.

Tak butuh waktu lama untuk gua menyelesaikan soal soal ini, dan disisa sisa waktu gua sempatkan untuk kembali mengecek satu persatu .

“tennnngggg” suara lonceng yang di pukul dengan keras dan mengngagetkan kami semua, ada beberapa dari kami yang latah dan mengucap kata kata tak sronoh. Gua hanya tertawa mendengar kalimat itu keluar karna terkejut.

Lembar jawabanpun di kumpukan secara estafet, dan tak lama kami di persilahkan meninggalkan tempat ujian kami, dan hasil akan di umukan 2 hari kedepan.



“gimana rom bisa ngga ?” uzul menepuk pundak gua

Gua: “alhamdulilah bisa zul, lu gimana ?”

Uzul: “alhamdulilah lancar gua rom”

Gua: “ya semoga membuahkan hasil yang terabik zul”

Uzul: “aamiin”

Kami pun pergi meninggalkan lokasi ujian dan langsung menuju kosan, tak lupa gua menelfon kedua orang tua gua sekedar memberi kabar karna hampir seminggu gua disini.

Sore itu gua berkemas.

Uzul: “loh lu mau kemana rom ?”emoticon-Bingung (S)

Gua: “oh gua mau ke Tanjung Priok zul”

Uzul: “ngapain ? nemuin sodara?”

Gua: “engga , gua masih ada tes di sekolah pelayaran yang disana”

Uzul: “oh pelayaran jakarta, keren tuh. Kapan tesnya?”

Gua: “lusa sih zul”

Uzul: “jadi lu berangkat besok pagi ?”

Gua: “iyalah sekarang ke sorean, yang ada gua nyasar. Lu ga balik tegal zul?” tanya gua

Uzul: “engga keknya rom, nanggung juga sih”

Menurut jadwal tes, pengumuman hasil akan diumumkan pada 2 hari setelah tes akademik disini. Dan kawan kawan kosan yang lain pun mereka yang berasal dari luar daerah memilih untuk tinggal disini sampai hasil pengumuman lulus tidaknya.

Malem hari miifta dan mas bayu pun keluar asrama lagi untuk sekedar nongkrong di kosan dan membeli beberapa alat mandi.

Bayu: “gimana tesnya bisa ?” tanya bayu sambil membakar rokoknya

Gua: “alhamdulilah lancar mas”

Mifta: “percaya gua sama lu rom, besok jadi ke Priok ?”

Gua: “jadi mas,”

Bayu: “mau di temenin ga ?” pinta bayu

Gua: “ga usah mas bisa sendiri , kemaren bapak udah ngasih tau . lagian besok kan kalian
harus ngampus”

Bayu: “yakin gapapa ?”

Gua: “kalem mas.”

Mifta; “wokebos”

Pagi harinya gua berpamitan dengan yang lain, tak lupa untuk bertukar nomer hape dan akun FB.

Gua: “yo wes cah tak pamit sek yo” (yaudah semuanya aku pamitan)

Rendi: “sido budal tah” (jadi pergi ?)

Gua: “sido iki mas” (jadi ini mas)

Uzul: “yowes ati ati rom, salam nggo bapak ya”

Gua: “siap,”

Uzul: “kalo disana lulus disini lulus lu pilih mana rom ?”

Gua: “kalo gua ngga balik lagi kesini ya berati gua pilih sana”

Uzul: “wah keren. Semangat rom”

Gua: “siap”

Lalu gua berjalan kaki keluar area perumahan, dan mendapati jalan raya. Melihat angkot 05 gw stop

Gua: “bang, ke priok?”

Abang abang: “bukan bang, priok pake PJ”

Gua: “oh ok bang”

Ternyata angkot disini beda angkot yang ada di daerah gua, kkalo di daerah gw nomer 05 dengan jurusan yang sama. Ternyata di jakarta nomer 05 itu banyak trayek tergantung di kawasan mana dia beroprasi.emoticon-Ngakak (S)

Kepolosan ketidak tauan gua saat itu mungkin bisa membuat gua celaka, apalagi ditambah dengan barang bawaan yang banyak. Mungkin bandit diluar sana berfikir gua ada santapan empuk.

Setalah gua muter muter naik busway yang gua sendiri ga tau tujuanya kemana akhirnya gua diarahkan untuk ke halte harmony. Untuk menunggu busway dengan tujuan terminal tanjung priok, namun disaat gua menunggu di halte harmony gua melihat bis dengat tujuan tanjung priok, tanpa pikir panjang, gua lompat dari peron dan langsung melambaikan tangan ke bis tersebut. Bis itu kemudian menepi dan masuk gua disana.

Singkat cerita gua sudah sampai di depan campus pelayaran, lalu gua mencari kos kosan yang hitunganya perhari di depan area campus, gua menemukan kos kosan 2 lantai yang menurut gua nyaman untuk gua tinggal beberapa hari disini, disini sudah ada beberapa calon taruna dari daerah jawa barat yang gua rasa mereka satu SMA karna keharmonisan mereka sangat terjalin.

Sebut mereka iqbal, febri, fahmi, guntur dan furqon (not pukon) emoticon-Cape d... (S) , gua sebatas berkenalan dengan mereka gua menepati kamar tengah yang didalam sana sudah ada penghuni sebelum gua, namanya barito dia orang dari nusa tenggara barat.

Gua: “oh jadi lu dari NTB bang ?”

Barito: “iya rom, ”

Gua: “njir jauh juga yah”

Barito: “ya begitulah rom”

Gua: “udah dari kapan disini ?”

Barito: “seminggu yang lalu sih udah di jakarta Cuma gua baru kesini kemaren, sebelumnya gua dirumah sodara”

Gua: “oh enak punya sodara”

Barito: “iya abang gua sendiri”

Gua: “di daerah mana ?”

Barito: “pasar minggu”

Gua: “oh kemaren gua juga habis tes disana”

Barito: “perikanan ?”

Gua: “iya bang, lu tau ?” (tanya gua heran)

Barito: “abang gua lulusan sana sekarang kerja di kementrian kelautan dan perikanan”

Gua: “njirrr”

Barito: “terus hasilnya ?”

Gua: “hasilnya masih besok diumumin bang”

Gua pun mulai akrab dengan barito ini, ini kali keduanya dia mencoba mendaftar di campus ini. mungkin ini menjadi kesempatan terakhir mengingat umurnya dia sudah hampir 22.

Malam hari pun kami berkumpul di ruang tv di lantai dua ini, kami berbincang bincang bersama para calon taruna yang lain.

Time skip....

Datang di mana hari ujian di kampus pelayaran ini tiba, sama seperti halnya waktu di perikanan kami di haruskan mengenakan baju kemeja putih putih dan celana hitam beserta sepatu putih, gua berangkat bersama bang barito dan kawan kawan yang lain. Sekali lagi gua melihat kartu ujian gua, disana sudah tertulis letak ujian tes akademik, kali ini gua dan bang barito mendapatkan ruangan ujian yang sama yaitu di gedung olahraga Cuma beda blok saja.
Kita pun berpisah dan gua langsung menuju tempat duduk gua,lalu gua mengeluarkan papan ujian yang gua bawa dari rumah serta pensil dan tak lupa penghapusnya.

“kenalin bro gua alam” tiba tiba calon pendaftar disebelah gua menyodorkan tanganya

“oh iya gua romi bang” menjabat tanganya

Alam: “asli mana bro? Jawa yah”

Mungkin dia paham dengan logat medok gua

Gua: “iya bang”

Alam: “daftar dijurusan apaan rom ?”

Gua: “nautica lam, lu ?”

Alam: “sama rom, bisa nih kerjasama haha” (katanya sambil mengedipkan kedua matanya)

Gua: “liat nanti soalnya lam, siapa tau ada paketanya”

Alam: “iya juga sih”

Lalu kami diarahkan untuk menumpuk tas ke depan barisan paling depan, dan soal pun di bagikan secara estafet. Dari sini gua bisa menebak kalo ujian soal ini ga ada pakek paketnya semua sama.

Tes tahap pertama ini ada dua tes, pertama tes akademik dan tes psikotes. Untuk jam pertama kami mengerjakan tes akademik dengan waktu 90 menit, dan dilanjutkan dengan tes psikotes dengan waktu 90 menit juga.

Setelah mereview secara singkat , masih sama seperti tes di perikanan berisikan materi saat gua SMA kemarin.

Alam: “rom, sama aja kan soalnya?”

Gua: “mana gua coba liat punya lu, harusnya sama”

Alam memberikan lembar soal ke gua, dan gua melihat secara cepat dan benar semua soal itu sama persis tidak ada yang dibedakan bahkan nomornya pun sama

Gua: “iya lam sama aja,”

Alam: “yaudah rom ayok”

Gua: “lu ngerjain yang mana ?”

Alam: “gua bahasa inggris biologi, lu matematika fisika”

Gua: “anjrit bagian gua ga enak”emoticon-Hammer (S)

Alam: “gua ga begitu lihat matematika”

Gua: “sama njir gua ga begitu lihai fisika”

Alam: “yaudah kerjain dulu fisika ntar matematika gua bantuin”

Gua: “serius ga nih?”

Alam : “ya serius dong, buruan dah percaya sama gua”

Gua: “okeh”

Lalu dengan persengkokolan kami mengerjakan sesuai dengan pembagian materi yang sudah di sepakati. Ya lumayan susah gua kedapetan matematika fisika karna gua sendiri bisa dibilang buruk di matematika, tapi melihat soal soal ini gua merasa yakin meskipun ya bakalan lama gua membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya.

Setelah kurang lebih 60 menit ...

Alam: “udah selese belom ?”

Gua: “fisika udah , matematika nih masih kurang 15 soal”

Alam: “gua udah selese nih, salin dulu aja”

Gua menyalin jawaban dari lembar jawaban alam, dan begitupun sebaliknya.

Gua: “kok lu cepet banget ngerjainya”

Alam: “bahasa inggris sama biologi gua 9 bro di un”

Gua: “busettttt,” (gua terkaget mendengar nilainya)

Alam: “udah bagi dua aja ini yah?”

Gua: “ok”

Lalu kami mengerjakan kembali soal yang tersisa dengan waktu yang semakin menipis. Bel berbunyi dan tepat kami sudah menyelesaikan semua soal.

Gua: “mana buktinya lu dapet 9”

Alam: “ ya di tas lah”

Gua: “oiya,”

“bang” sesorang menepuk bahu gua dari belakang, sebut saja (CATA= Calon Taruna)
Lalu gua menoleh

Gua: “kenapa bro ?”

CATA: “lu ngerjainnya cepet banget, keknya buat lu gampang yah ?”

Gua: “engga sih ini kan sama aja soal soal UN kemaren”(padahal gua Pete pete ngerjain semua soal)emoticon-Ngakak (S)

CATA: “UN gua tahun 2011 bang”

Gua: “lah?’

CATA: “iya ini kesempatan terkahir gua daftar disini”

Gua: “oh” gua coba untuk cuek

CATA: “lu bisa ga bantuin gua buat masuk sini?”

Gua: “ya gimana sih, gua juga belum tentu bener”

CATA: “gapapa gua percaya sama lu dah”

Gua: “ga sayang sama kemampuan lu sendiri ?” tanya gua memastikan ?

CATA: “gua udah nyoba 2x dengan kemampuan gua sendiri, gw pengen yang pasti”

Gua: “apa imbalanya kalo lu bisa masuk ?”

CATA: “ntar kita omongin diluar”

Gua: “ok jadi,”

Mungkin terdengar jahat gua memanfaatkan situasi seperti ini untuk mendapatkan keuntungan secara sepihak, namun gua juga butuh dana untuk gua bertahan hidup disini

Alam: “serius lu rom bisa masukin dia?”

Gua: “serius gua lam,tes kedua itu tes psikotes. Udah sering gua tes psikotes”

Alam: “gua nyontek boleh ?” tanya alam dengan halus

Gua: “yakin lu mau nyontek ?”

Alam: “jangan di duitin”

Gua: “ya kaga lah, Cuma sayang ga sih lu psikotes nyontek ?”

Alam: “ga tau gua rom”

Gua: “yaudah gini aja lu kerjain dulu yang gampang gampang karna itu kan kepribadian lu”

Alam: “ok”

Tak lama setelah kami berbincang bincang soalpun di bagi dan gua meilihat secara singkat soal soal psikootes itu dan ternyat soal soalnya hampir sama persis seperti soal saat abang gua daftar di AAL dulu.

Dengan yakin gua berkata “ah gampang ini” para CATA disekitar gua pun mendengar perkataan gua.

Alam: “gila anak kampung otaknya ga ada batas”

Gua: “bangke”

Lalu gua mencoba mencuri start dan mengerjakan soal demi soal tersebut, demi mendapat hasil yang sempurna gua mengerjakan soal dengan hati hati. Sistem tes disini di bagi menjadi dua tahap sama seperti di perikanan, setelah tahap pertama ini nanti akan di umumkan nama nama yang lolos dan bisa mengikuti tahap kedua.

Setelah gua mengerjakan semuanya lalu gua meletekan pensil dan menoleh kebelakang.

Gua: “gua udah , silahkan diliat . awas keliatan yang lain!” seru gua agak sedikit memperingati

CATA: “ok rom siap”

Tak butuh waktu lama untuk di mencontek semua hasil kerja keras gua

CATA: “oek udah rom”

Gua: “ok”

CATA: “nanti dilur yah”

Gua: “siap”

Alam: “kelar rom ?”

Gua: “kelar”

Alam: “gua liat dong”

Gua: “monggoh”

Dan tak lama bel berbunyi dan kami semua di minta untuk keuar dari ruang block agar terlihat rapi dan tidak sembrawut.

Gua: “mana coba liat ijazah lu”

Alam mengerluarkan ijazah, dan benar gua terheran dia mendapatkan nilai bahasa inggris 98 dan biologi di 90.

Gua: “anjir, bocoran yah ?”(gua curiga)

Alam: “kaga lah, mana punya lu liat”

Gua: “gua ga bawa njir”

Alam: “tapi aman kan rom?” (rasa tidak percaya alam timbul)

Gua: “aman cok”

Alam: “haha cok janc*k”

Lalu setelah gua keluar ruangan, cata tadi mengejar dan menghampiri gua.

“rom tar”

Gua: “oi “

Junias: “jadi gimana ?” tanya junias

Gua: “yaudah gini aja, kalo ternyata di tahap satu ini lu lolos lu ngasih gua uang sebesar 5jt”

Junias: “ga kebesaran 5jt ?”tanya dia

Gua: “mungkin lu kalo pake orang dalem 5 juta itu kecil, dan gua tau kok lu ngopek jawaban gua dari tes akademik tadi”

Junias: “hah kok lu tau”

Gua: “gerak gerak lu kebaca pas gua nutupin lembar jawaban gua, lu mulai gelisah karna lu belum ngerjain satupun soal”

Junias: “hehe iya gua ngopek semua jawaban lu”

Gua: “nah dengan nominal segitu menurut gua kecil, apalagi gua harus bagi hasil sama alam temen sebelah gua, karna gua ngerjain kerjsama sama dia”

Junias: “okeh deal, uangnya gua kasih cas waktu gua lulus tahap 1 ini”

Gua: “okeh,”

Junias: “gua minta nomer lu”

Gua: “0812xxxxxxxxxxx”

Junias: “oke liat besok”

Lalu junias meninggalkan kita, dan berkumpul dengan teman temannya.

Alam: “lu ga salah rom ?”
Gua: “kalem aja sih, bagi dua ntar kita. Lu mau duit kan?”
Alam: “ya mau lah”
Gua: “haha dasar manusia”
Alam: “yaudah bagi nomer lu rom siapa tau kita ketemu di tahap kedua”
Gua: “siap”

Alam pun pergi dengan motornya dan gua lanjut jalan menuju kosan gua, ternyata dikosan sudah ada bang barito yang seperti juga baru sampai.

Barito: “gimana rom bisa ?”

Gua: “alhamdulilah bisa bang, lu gimana ?”

Barito: “iya sama rom, ya tunggu lah hasilnya gimana”

Furqon: “anjrit susah eui tesnya” dengan logat sundanya

Gua: “hahaha sama aja lah kaya UN”

Furqon: “masa sih rom?”

Gua: “iya sama aja kan mapelnya haha”emoticon-Ngakak (S)

Furqon: “yee setann kalo mapel mah semua sama”emoticon-Mad (S)

Gua: “yaudah tinggal liat hasil akhirnya besok, eh bener besok kan pengumumannya ?”

Furqon, barito : “iya bener rom”

Gua: “oiya gua hari ini juga ada pengumuman tes di perikanan”

Barito; “oiya rom coba lu cek”

Lalu gua mengambil laptop dan hape, banyak panggilan masuk dari uzul dan bayu dan menyalakan laptop tak lupa menancapkan modem model usb (dulu belum begitu tenar model modem yang bisa untuk hotspot juga, masih menggunakan modem usb). Gua masuk ke situs kampus tersebut dan mendapati pengumuman hasil seleksi tahap 1 yang sudah di selenggarakan kemarin, lalu gua unduh file pdf dan gua mencoba mencari nama gua

Barito: “mana nama lu rom”

Gua: “ya sabar bang ini aja gua cari satu satu”

Furqon: “ngapain satu satu CTRL-F aja sih”

Gua: “oiya gua ngga kepikiran”

Furqon: “yee si geblek”

Gua: “halah herem bacot”

“ih nama gua ada bro, Romi Teknik Perikanan!!” seru gua setelah gua menemukan nama gua di kolom jurusan Teknik Perikanan

Barito: “weh selamat rom”

Furqon: “weh item selamat yah”

Gua: “makasih makasih bro”

Barito: “terus gimana ? lu ambil itu ?”

Gua: “ya tunggu di sini lulus kagaknya”

Barito: “iya juga sih, Cuma lebih jelas disana ga sih menurut gua? karna bokaplu lulusan sana”

Gua: “mau sampe kapan gua di bawah ketek bokap gua terus” kata yang langsung memberi keheningan sesaat

Furqon: “keren lu rom”

Gua: “benerkan ? mau sampe kapan coba ?, banyak jalan menuju roma, banyak jalan juga menuju kesuksesan,” (mencoba mengaskan apa yang gua sudah katakan tadi).

Furqon: “salut gua sama lu, lu daftar kesini sendiri, daftar di sana sendiri. Lu bisa hidup mandiri”

Gua: “haha terbiasa qon”

Tes tahap kedua di perikanan dilaksanakan 2 hari kedepan, sebelumnya gua membalas telfon dari uzul, dan ternyata dia juga lulus tahap pertama. Dia menanyakan apakah gua bakalan kesana lagi atau milih disini, namun gua sendiri masih belum bisa memberi jawaban karna

gua masih menunggu hasil disini .

“halo pak” setelah nada sambung berhenti

oh iyo piye le” (oh iya gimana nak)


“bapak sehat?” tanya gua mengakhawatirkan kondisinya

alhamdulilah sehat mas, lah koe neng kono pie ?, duite cukup kan ? di cukup cukup sek yo mas, sesuk nek enek tambahan bapak transfer”( alhamulilah sehat mas, kamu disana gimana?, uangnya cukupkan ? dicukup cukupkan dulu yah , besok kalo ada tambahan bapak transfer lagi)

Gua mendengar kata kata beliau membuat hati gua terenyuh dan membuat mata gua saat itu berkaca kaca, karna sampai saat ini gua masih menggunakan uang gua sendiri, dan gua masih belum menyentuh uang yang ada di atm, “gua harus berhemat” kata gua dalam hati.

iya pak romi hemat kok neng kene” jawab gua yang menahan diri agar tidak menangis

“iyo , lah pie ?” (iya terus gimana ?)

“ngenten pak, niki romi pun rampung tes neng pelayaran, alhamdulilah romi isoh ngarap. Nah iki seng neng perikanane juga wes pengumuman tahap pertamane romi lulus” (gini pak romi baru saja selese tes di pelarayannya dan romi bisa ngerjain, terus yang di perikanan juga udah pengumuman tahap pertama romi lulus)

“alhamdulilah mas, bapak yakin kamu bisa kok, ngga ada yang sulit” kata bapak yang nada bicaranya mulai naik

iyo paling romi ngenteni pungumamn seng neng pelayarane sek pak , nek lulus yo mangke di rembug malih” ( ya paling nunggu pengumuman dipelayaran dulu pak, kalo lulus nanti di bahas lagi)

“yowes mas semua terserah kamu aja, bapak Cuma bisa ngarahin”

ngeh pak, ngeh nek pun, ngenjang kulo kabari malih pak” (iya pak, yaudah pak udah dulu besok saya kabarin lagi)

“yowes le, seng ati ati yo neng kono” ( yaudah nak, ati ati kamu disana yah)

nggeh pak, asalamualaikum

“walaikumsalam”

Keesokan harinya.......

“rom bangun rom” seseorang mencoba membangunkan gua

“apaan sih to” jawab gua

“mau sampe kapan lu tidur , hari ini pengumumannya ayo buka laptonya kita chek”

“iye iye bawel bentar”

Gua pun bangun dari tidur, dan melihat kearah jam dinding ternyata sudah jam 10 pagi, gua cuci muka agar mata gua terbuka lebar.

Gua: “websitenya apaan ?” tanya gua

Barito: “lah lu ga tau ?”

Gua: “lupa wkwkw”

Barito: “sinih gua aja”

Dia langsung mengambil alih laptop dan gua hanya terdiam disampingnya melihat dia memakai laptop gua

Barito: “ini laptop apaan siih lemot amat” (sambil memiring miringkan laptop gua)

Gua: “udah gua pinjemin masih aja lu nyela”emoticon-Mad (S)

Barito :”banyak bokephnya pasti nih ?”

Gua: “iya lah, perantauan butuh teman”emoticon-Ngakak (S)

Barito: “haha sue lu rom”

Lalu barito mengunduh file daftar nama yang ada di website kampus itu.

Gua: “jangan pake CTRL –F to”

Barito: “kenapa emang ?”

Gua: “ga surprise lah”

Barito: “ini masih 650 peserta cok, nyari nama kita susah”

Gua: “ye ga percaya”

Barito: “yaudah gua ikutin caralu”

10 menit berlalu

Barito: “ah kelamaan ini kampret”emoticon-Marah

Gua: “iya hahaha” (dengan polosnya gua menjawab)emoticon-Ngakak

Barito: “wooo raimu koyo kirik” (dengan logat bahasa jaawa yang masih seperti orang belajar”

Gua: “wooo telek lencung”

Barito “apaan itu artinya”

Gua: “aku ganteng, bahasa alusnya"

Barito: “oh telek lencung aku ganteng” (angukan kepala menandakan kalo dia paham)

Gua: dalam hati “haha mampus lu gua tipu”



Bersambung........
wakazsurya77
rafter.roa6794
itkgid
itkgid dan 20 lainnya memberi reputasi
19
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.