andrerain5Avatar border
TS
andrerain5
[Based On True Story] Keberuntunganku Tak Seberuntung Kalian
Sebut saja namaku Putri.
Aku tumbuh tanpa tangan hangat seorang ibu dan belaian kasih darinya. Sedari kecil aku bersama ayah, dan seorang abang yang sangat perduli terhadapku.

Aku cukup beruntung, semua yang tidak orang lain miliki, aku punya. Aku bisa membeli apapun yang aku mau tanpa harus memikirkan berapa dan untuk apa aku membelinya. Dan sedari kecil, aku sudah hidup dengan limpahan harta juga kasih sayang yang cukup, meski tanpa ibu.

Aku manja, dan keras kepala. Apabila keinginanku tak terpenuhi, jangan aneh bila aku kalap.

Aku mempunyai sosok ayah yang sangat penyayang, seorang abang yang teramat perduli terhadap adiknya. Jangan tanya ayahku siapa dan apa pekerjaannya, karena buatku itu tak penting, yang penting uang yang dihasilkan ayah adalah hasil yang halal dan dari jerih payahnya selama ini.

Hingga suatu hari, keberuntunganku itu tiadalah arti, semua itu terasa percuma. Paras ayu yang kumiliki hanyalah semu belaka, semenjak sesuatu yang bersarang di kepalaku semakin menancapkan akarnya.

Kalian tentu bisa menebak apakah sesuatu itu. Ya, sesuatu itulah yang dinamakan Kanker Otak. Brengsek memang! Hari hari yang tadinya penuh warna, sekarang berubah kelabu. Rambut indah mahkota kebanggaanku, hilang dan berubah gersang. Aku botak sekarang!


Sumber: Klik Disini

Tahun pertama, aku sangat frustasi, bagaimana nanti aku menghadapi hari esok. Bayang-bayang kematian selalu menghantuiku setiap malakukan Kemoterapi. Tapi ayah selalu memberiku kekuatan dan abang yang selalu tak putus mendoakan.

Sampai pada akhirnya aku kehilangan orang yang paling aku sayang di dunia ini. Ayah lebih dulh dipanggil Sang Illahi. Kalian bisa membayangkan, bagaimana aku disaat itu? Setelah kehilangan-kehilangan yang aku rasakan, harus pula aku kehilangan sosok penguat yang kubutuhkan.

Mungkin, jika tidak ada abang yang selalu memberiku kekuatan setelah ayah berpulang, rasanya aku ingin sekali menyusul ayah kesurga, tanpa harus merasakan sakit dan kehilangan selanjutnya.

Kini, tumpuanku hanyalah abang.
Dia selalu ada buatku, selalu mengupayakan kesembuhanku. Meski aku sendiri sudah teramat capek dan bosan hidup dengan obat dan bolak balik rumah sakit untuk chekup.

Sekarang, tahun keempat semenjak aku divonis mengidap kanker otak, hidupku tak seceria dulu, tak seindah dulu, tak sebebas saat aku masih sehat.

Aku ingin sembuh, aku bosan dengan keadaan seperti ini. Meski aku berada di sangkar emas, aku tetap ingin terbang bebas.
Aku ingin mendaki gunung seperti dulu, berkumpul dengan sahabat dan jalan jalan keberbagai tempat.

Aku ingin menemui kekasihku, tanpa rasa khawatir dia kaget dengan keadaanku. Oya, aku memang mempunyai kekasih. Sudah hampir setahun kami menjalani hubungan ini, dan belum pernah bertatap muka. Hanya lewat telepon dan chating tanpa video call. Alasanku, sebelum kami bertemu, pantang buat aku video call, meski dia seringkali meminta untuk bertelepon lewat video call.

Sering pula dia meminta untuk kami bertemu, tapi aku selalu menolak dengan alasan belum siap. Aku insecure dengan keadaanku yang sekarang. Jika saja tidak seperti sekarang, gampang buatku untuk bertemu di manapun dan di waktu kapan pun.

Aku ingin memantaskan diri, ingin terlihat istimewa ketika kami berjumpa, ingin menjadi indah di pandangan matanya. Meski dia selalu bilang tak butuh indah dan istimewa, yang dibutuhkan adanya aku di depan matanya.

Tetap saja aku insecure, aku takut dia kaget dan berpaling muka seperti meraka yang sudah-sudah. Aku takut dia tak menerimaku dengan keadaan kepala tanpa mahkota. Dan sekali lagi, dia selalu berkata tak butuh semua itu.

Kini, aku berada di suatu negara. Sedang berusaha untuk bisa kembali seperti semula. Aku yakin, aku bisa. Jika diibaratkan, aku ini seekor ulat yang sedang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu, dan itu membutuhkan waktu juga tenaga yang harus dibayar dengan mahal agar menjadi indah dipandang.

Mungkin juga, ini adalah sebagai peluntur semua dosa-dosaku terdahulu, dan semoga aku selalu kuat seperti pohon yang diterpa angin diatas puncak tertinggi sebuah gunung. Goyah, namun tak pernah menyerah.

Ditulis: @andrerain5
Inspirasi: Kisah Kekasihku Sendiri
fanya06
husnamutia
nofivinovie
nofivinovie dan 18 lainnya memberi reputasi
19
3.2K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
iissuwandiAvatar border
iissuwandi
#6
Gak tau mau komen apaemoticon-Mewek
andrerain5
kiyomunul
kiyomunul dan andrerain5 memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.