untungsuropatiAvatar border
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?

secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.

mohon dikoreksi

Quote:


Quote:


Quote:
balaprabu
terbitcomyt
sarangka
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.3K
11.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
SupranaturalKASKUS Official
15.6KThread10.7KAnggota
Tampilkan semua post
prabuanomAvatar border
prabuanom
#3511
Dpt ide dr kang dark ini. Maka saya tulis.

Dulu banget saya sempet ngerusuh di sebuah forum jawa. Jd saya gabung ke forum orang jawa. Disana saya yg masih muda dan baru pindah ke jakarta masih menggebu2 soal supra. Yg jelas belum aktif masuk dikaskus juga.

Saat itu saya ngomong soal tirakat. Puasa dan sebangsanya. Bagibsaya yg dr jatim maka lelaku itu terkenalnya cuma poso. Mungkin karena saya dr daerah santri maka lelaku tirakat itu dikenal cuma puasa. Sementara lelaku yg lain tidak dimasukan tirakat. Selain tirakat ada sebutan melekan, yg kbanyakan artinya ya ga tidur. Tp diisi dengan wiridan dan ibadah malam.

Nah ketika merusuh di forum jawa itu saya bertemu dengan orang jawa dimana2. Terutama jawa identik dengan abangan aslinya. Karena saya tidak pernah bertemu orang abangan sebelumnya maka saya sempat heran. Maklum sekali lagi daerah asli saya adalah daerah santri. Jd bertemu orang abangan bagi saya merupakan keajaiban.

Disana saya baru tahu kalo lelaku tirakat itu ga cuma puasa. Tapi banyak jenisnya. Saya waktu itu dicontohkan untuk tarak. Tarak itu artinya menolak makan sesuatu yg kusus. Saat itu saya dicontohkan tarak makan kerupuk. Artinya ga boleh makan krupuk. Tentu aslinya ya ga bgitu juga. Kbanyakan ya tarak makan daging kaya vegetarian. Atau tarak makan nasi.

Nah saat itu saya heran, mosok cuman tarak makan krupuk aja bisa masuk lelaku. Ternyata ya aslinya bisa saja kalo mau dilakoni. Karena inti dr lelaku model ini adalah di konsistensi menunggangi waktu. Artinya orang tarak ya ga bisa sesingkat puasa. Puasa ada batasnya, baik secara kekuatan fisik kita atau jangka waktu yg di tetapkan. Sedangkan tarak, bisa berlaku selamanya.

Konsistensi menunggangi waktu ini yg di tekankan. Kontinyu atau kalo kata bahasa arapnya istiqomah. Istiqomah lebih utama dr 1000 karomah kata orang2 didaerah santri. Artinya lelaku sekecil apapun kalo dilakoni bertahun2 secara istiqomah, ya ada hasilnya pastinya.

Kekuatan tekad kudu seiring dengan keinginannya kalo kata kang dark. Tekad yg membimbing akan kontinyuitas dari sebuah lelaku. Walo kecil tp dilakoni bertahun2 kalo tekadnya membaja ya pasti ada hasilnya.

Dr titik di forum jawa itulah saya molai memahami kalo tirakat ya macam2. Apalagi orang jawa terutama dr daerah abangan sangat kreatif untuk mencipta lelaku sesuai kekuatan masing2. Molai mandeng srengenge. Laku pepe di tengah terik matahari. Atau sebaliknya, laku tidak pernah kena sinar matahari, jd keluarnya kaya kelelawar hanya malam hari selama bertahun2. Lelaku jalan kaki, lelaku berendam kungkum disungai, lelaku diatas pohon atau atap tanpa menyentuh bumi. Lelaki gelantongan kepala dibawah kaki diatas. Lelaku di pendam ditanah hanya nampak kepala. Lelaku kalo abis makan ga pernah cuci tangan. Lelaku tidur pun ada. Tidur dihalaman tanpa atap. Lelaku melek ga tidur2 juga ada. Dan banyak lagi lainnya.

Hahaha mantablah pokoknya. Tinggal pilih sendiri.
Diubah oleh prabuanom 13-12-2020 02:47
SunInTheDark
Near28
IGetMyPain
IGetMyPain dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.