- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#46
Chapter 32
Leah dan utusan dari BASS datang untuk bertemu dengan semua anggota Silver Clan. Mereka sudah menghubungi tuan Stam sebelumnya sehingga para anggota termasuk Sterling dan Vivian yang jarang datang di saat café belum buka pun hadir. Pertemuan ini memang dirancang untuk membicarakan sesuatu.
Utusan dari BASS datang dengan pakaian serba hitam lengkap dengan kacamata hitam yang menghiasi wajah mereka masing-masing terkecuali Leah. Djohan dan Lio sudah bergabung dengan yang lain duduk di kursi tempat pelanggan biasa menghabiskan waktu mereka di café. Salah seorang utusan membuka pembicaraan dan memberitahu tujuan kedatangan mereka di pagi seperti ini.
Kedatangan mereka berkaitan dengan video Beaters yang tersebar tempo hari di Surban City. Ketua BASS memutuskan untuk mendatangi pabrik-pabrik yang disebutkan dalam video tersebut, ia meminta bantuan Silver Clan untuk menginvestigasinya. Dikarenakan pabrik itu buatan seorang Black Beaters yang merupakan anggota Royal Clan ditakutkan kekuatan BASS sendiri tidak mampu menghalaunya.
Sebelum datang kemari ketua BASS secara khusus dan pribadi telah menghubungi Tuan Stam selaku pimpinan dari Silver Clan dan senang hati menerima ajakan tersebut. Sterling yang masih dalam keadaan setengah sadar tidak terlalu memperhatikan sampai Vivian menegurnya dengan menggeplak kepalanya cukup keras.
“Hei! Aku memperhatikan mereka,” dibalas wajah tanpa ekspresi oleh Vivian.
Silver Clan akan dibagi dalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok akan ditugaskan bersamaan dengan tim dari BASS. Seorang wanita membagikan sebuah data yang berisikan detil tempat dan tim-tim mana saja yang akan mereka temani dalam misi tersebut. Dalam data yang tertulis dalam surat itu, Tuan Stam, Sterling, dan Gonzalo akan bekerja sendiri di dalam tim yang akan diikut sertakan. Lalu Solo dan Lio berada dalam satu kelompok, dan sisanya Vivian dan Djohan.
“Aku sudah mengetahuinya!” ucap Djohan senang setelah ia akan ikut bersama tim yang akan menginvestigasi pabrik yang berada di kota asalnya. Lalu ia melihat data Leah dilembaran miliknya, “jangan-jangan…,” Leah mengalihkan pandangannya ketika Djohan melirik kearahnya.
Setelah semua selesai mendalami data yang diberikan, semua anggota Silver Clan dipersilahkan mempersiapkan diri karena misinya akan dilakukan sekarang. Utusan-utusan dari BASS dan Leah keluar dari café, sementara itu sebelum memulai tuan Stam memberikan arahannya kepada para anggotanya.
“Yang ku minta hanya satu dari kalian, tetap waspada dan saling menjaga satu sama lain, termasuk dengan orang-orang dari BASS,” semua mengangguk mendengar perkataan itu darinya.
Gonzalo menjadi orang terakhir yang keluar dari café, dirinya masih berat meninggalkan café ini dalam keadaan tutup. Ia sangat menikmati hari-harinya sebagai seorang peramu minuman, apalagi menu barunya yang disukai oleh orang-orang. Ia membayangkan wajah-wajah senang itu ketika memakan masakan dari tangannya.
“Café ini tidak tutup selamanya, hanya hari ini saja,” tepuk Solo tuk menyemangati rekannya itu.
Berbeda dari biasanya, semuanya berpakaian rapih dengan setelan jas berwarna perak keputihan. Silver Clan masuk ke dalam mobil masing-masing yang sudah disiapkan. Jalan mereka terpisah di depan café Wilson. Vivian, Djohan, dan Leah berada dalam satu mobil. Mereka akan berangkat ke markas tim sektor 15 terlebih dahulu sebelum memulai misi, begitu juga dengan yang lain. Menyinggahi markas tim sektor yang ditunjuk.
“Hm.., apa kamu yang sengaja memasukan aku ke dalam kelompok ini?” tanya Djohan kepada Leah yang duduk didepannya.
“Yah…, karna kamu juga pasti akan meminta untuk ditempatkan dalam kelompok ini nantinya jika ditempatkan di kelompok yang lain,” Djohan terdiam tidak membalasnya.
“Bagaimana dengan teman-temanmu yang lain?” tanya Vivian dengan dingin.
“Ah…mereka dalam keadaan stabil,” wajah Leah tertunduk setelah menjawabnya.
Hari-hari kemarin sebelum rapat yang diadakan di pusat markas BASS. Leah dan Nakata berada di ruangan perawatan kapten Vela dan Gareth, keduanya telah menjalani operasi yang berhasil dan berada di fase pemulihan. Nakata sendiri menolak menjadi perwakilan dari timnya sendiri, ia ingin menjaga dan menemani kapten Vela dan Gareth di sini. Dan terus memantau perkembangan kondisi kapten Hunter dan juga Carla. Walaupun sosoknya menyeramkan ternyata Nakata merupakan orang yang sangat perduli dan perhatian dengan sesama rekannya.
“Kamu masih bersembunyi dibalik selimut itu?” bertanya kepada Gareth yang menyembunyikan dirinya di balik selimut. “ah…jika kamu seperti ini terus….,” Leah tidak jadi mengucapkannya. “baiklah, aku pergi dulu,” berpamitan dengan yang lainnya.
Mobil yang ditempati oleh Vivian, Leah dan Djohan akhirnya sampai di markas sektor 15. Tempatnya tidak terlalu besar, hanya bangunan dua lantai saja. Tidak ada penyambutan dari sana, utusan BASS mengajak mereka masuk ke dalam dan naik ke lantai dua. Di sana sudah menunggu satu orang yang berpakaian sangat santai memakai sweater hoodie berwarna abu.
“Selamat datang Leah dan….,” tidak mengenali dua sosok lainnya.
“Kapten James, mereka adalah perwakilan dari Silver Clan yang akan ikut dengan misi kita kali ini. Yaitu miss Ash---,” Vivian memotongnya.
“Panggil saja aku Vivian, dan ini juniorku Djohan. Terima kasih atas kerjasamanya.”
“Aight, saya Michael James. Kalian boleh memanggilku Mike, James, sesuka hati kalian. Jadi, kita berangkat sekarang?”
Leah melirik ke sana sini, ruangan ini sangat sepi dan kosong. “Di mana anggota tim mu yang lain kapten?”
“Kalian tidak bertemu dengan mereka di bawah? Arghhh….,” menepuk keningnya.
Setelah bertemu dengan Kapten James, mereka turun ke bawah tuk siap-siap berangkat. Hanya ada mobil sedan yang mengantar Leah dan kedua anggota Silver Clan.
“Kemana orang-orang bodoh itu…,” kesal kapten James.
*Gooong…Gooong, terdengar suara klakson yang sangat keras dari sebuah mobil SUV yang terlihat menghampiri mereka semua.
“Maaf kapten, tadi kami melakukan pemanasan terlebih dahulu,” ucap seseorang yang membuka jendela dari kursi supir. “eh? Kapten?”
“Ada apa?”
“Kenapa anda berpakaian seperti itu, dan meminta kami tuk berpakaian rapih seperti biasa?” protesnya.
“Aku ini kapten mu, jadi aku berhak menentukan sendiri pakaian yang akan aku pakai.”
Perdebatan-perdebatan kecil ini Vivian ragu, apakah mereka-mereka ini dapat diandalkan atau tidak. Begitu juga dengan raut muka yang ditunjukan oleh Djohan.
“Orang-orang ini….seperti orang bodoh,” berbicara pelan sekali agak tidak terdengar.
Pintu mobil SUV itu terbuka, dari sana terlihat satu orang lain wanita berpakaian rapih. Kapten James naik kemobilnya.
“BAIK! Kita berangkat….Pallem City!”
Quote:
Leah dan utusan dari BASS datang untuk bertemu dengan semua anggota Silver Clan. Mereka sudah menghubungi tuan Stam sebelumnya sehingga para anggota termasuk Sterling dan Vivian yang jarang datang di saat café belum buka pun hadir. Pertemuan ini memang dirancang untuk membicarakan sesuatu.
Utusan dari BASS datang dengan pakaian serba hitam lengkap dengan kacamata hitam yang menghiasi wajah mereka masing-masing terkecuali Leah. Djohan dan Lio sudah bergabung dengan yang lain duduk di kursi tempat pelanggan biasa menghabiskan waktu mereka di café. Salah seorang utusan membuka pembicaraan dan memberitahu tujuan kedatangan mereka di pagi seperti ini.
Kedatangan mereka berkaitan dengan video Beaters yang tersebar tempo hari di Surban City. Ketua BASS memutuskan untuk mendatangi pabrik-pabrik yang disebutkan dalam video tersebut, ia meminta bantuan Silver Clan untuk menginvestigasinya. Dikarenakan pabrik itu buatan seorang Black Beaters yang merupakan anggota Royal Clan ditakutkan kekuatan BASS sendiri tidak mampu menghalaunya.
Sebelum datang kemari ketua BASS secara khusus dan pribadi telah menghubungi Tuan Stam selaku pimpinan dari Silver Clan dan senang hati menerima ajakan tersebut. Sterling yang masih dalam keadaan setengah sadar tidak terlalu memperhatikan sampai Vivian menegurnya dengan menggeplak kepalanya cukup keras.
“Hei! Aku memperhatikan mereka,” dibalas wajah tanpa ekspresi oleh Vivian.
Silver Clan akan dibagi dalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok akan ditugaskan bersamaan dengan tim dari BASS. Seorang wanita membagikan sebuah data yang berisikan detil tempat dan tim-tim mana saja yang akan mereka temani dalam misi tersebut. Dalam data yang tertulis dalam surat itu, Tuan Stam, Sterling, dan Gonzalo akan bekerja sendiri di dalam tim yang akan diikut sertakan. Lalu Solo dan Lio berada dalam satu kelompok, dan sisanya Vivian dan Djohan.
“Aku sudah mengetahuinya!” ucap Djohan senang setelah ia akan ikut bersama tim yang akan menginvestigasi pabrik yang berada di kota asalnya. Lalu ia melihat data Leah dilembaran miliknya, “jangan-jangan…,” Leah mengalihkan pandangannya ketika Djohan melirik kearahnya.
Setelah semua selesai mendalami data yang diberikan, semua anggota Silver Clan dipersilahkan mempersiapkan diri karena misinya akan dilakukan sekarang. Utusan-utusan dari BASS dan Leah keluar dari café, sementara itu sebelum memulai tuan Stam memberikan arahannya kepada para anggotanya.
“Yang ku minta hanya satu dari kalian, tetap waspada dan saling menjaga satu sama lain, termasuk dengan orang-orang dari BASS,” semua mengangguk mendengar perkataan itu darinya.
Gonzalo menjadi orang terakhir yang keluar dari café, dirinya masih berat meninggalkan café ini dalam keadaan tutup. Ia sangat menikmati hari-harinya sebagai seorang peramu minuman, apalagi menu barunya yang disukai oleh orang-orang. Ia membayangkan wajah-wajah senang itu ketika memakan masakan dari tangannya.
“Café ini tidak tutup selamanya, hanya hari ini saja,” tepuk Solo tuk menyemangati rekannya itu.
Berbeda dari biasanya, semuanya berpakaian rapih dengan setelan jas berwarna perak keputihan. Silver Clan masuk ke dalam mobil masing-masing yang sudah disiapkan. Jalan mereka terpisah di depan café Wilson. Vivian, Djohan, dan Leah berada dalam satu mobil. Mereka akan berangkat ke markas tim sektor 15 terlebih dahulu sebelum memulai misi, begitu juga dengan yang lain. Menyinggahi markas tim sektor yang ditunjuk.
“Hm.., apa kamu yang sengaja memasukan aku ke dalam kelompok ini?” tanya Djohan kepada Leah yang duduk didepannya.
“Yah…, karna kamu juga pasti akan meminta untuk ditempatkan dalam kelompok ini nantinya jika ditempatkan di kelompok yang lain,” Djohan terdiam tidak membalasnya.
“Bagaimana dengan teman-temanmu yang lain?” tanya Vivian dengan dingin.
“Ah…mereka dalam keadaan stabil,” wajah Leah tertunduk setelah menjawabnya.
Hari-hari kemarin sebelum rapat yang diadakan di pusat markas BASS. Leah dan Nakata berada di ruangan perawatan kapten Vela dan Gareth, keduanya telah menjalani operasi yang berhasil dan berada di fase pemulihan. Nakata sendiri menolak menjadi perwakilan dari timnya sendiri, ia ingin menjaga dan menemani kapten Vela dan Gareth di sini. Dan terus memantau perkembangan kondisi kapten Hunter dan juga Carla. Walaupun sosoknya menyeramkan ternyata Nakata merupakan orang yang sangat perduli dan perhatian dengan sesama rekannya.
“Kamu masih bersembunyi dibalik selimut itu?” bertanya kepada Gareth yang menyembunyikan dirinya di balik selimut. “ah…jika kamu seperti ini terus….,” Leah tidak jadi mengucapkannya. “baiklah, aku pergi dulu,” berpamitan dengan yang lainnya.
Mobil yang ditempati oleh Vivian, Leah dan Djohan akhirnya sampai di markas sektor 15. Tempatnya tidak terlalu besar, hanya bangunan dua lantai saja. Tidak ada penyambutan dari sana, utusan BASS mengajak mereka masuk ke dalam dan naik ke lantai dua. Di sana sudah menunggu satu orang yang berpakaian sangat santai memakai sweater hoodie berwarna abu.
“Selamat datang Leah dan….,” tidak mengenali dua sosok lainnya.
“Kapten James, mereka adalah perwakilan dari Silver Clan yang akan ikut dengan misi kita kali ini. Yaitu miss Ash---,” Vivian memotongnya.
“Panggil saja aku Vivian, dan ini juniorku Djohan. Terima kasih atas kerjasamanya.”
“Aight, saya Michael James. Kalian boleh memanggilku Mike, James, sesuka hati kalian. Jadi, kita berangkat sekarang?”
Leah melirik ke sana sini, ruangan ini sangat sepi dan kosong. “Di mana anggota tim mu yang lain kapten?”
“Kalian tidak bertemu dengan mereka di bawah? Arghhh….,” menepuk keningnya.
Setelah bertemu dengan Kapten James, mereka turun ke bawah tuk siap-siap berangkat. Hanya ada mobil sedan yang mengantar Leah dan kedua anggota Silver Clan.
“Kemana orang-orang bodoh itu…,” kesal kapten James.
*Gooong…Gooong, terdengar suara klakson yang sangat keras dari sebuah mobil SUV yang terlihat menghampiri mereka semua.
“Maaf kapten, tadi kami melakukan pemanasan terlebih dahulu,” ucap seseorang yang membuka jendela dari kursi supir. “eh? Kapten?”
“Ada apa?”
“Kenapa anda berpakaian seperti itu, dan meminta kami tuk berpakaian rapih seperti biasa?” protesnya.
“Aku ini kapten mu, jadi aku berhak menentukan sendiri pakaian yang akan aku pakai.”
Perdebatan-perdebatan kecil ini Vivian ragu, apakah mereka-mereka ini dapat diandalkan atau tidak. Begitu juga dengan raut muka yang ditunjukan oleh Djohan.
“Orang-orang ini….seperti orang bodoh,” berbicara pelan sekali agak tidak terdengar.
Pintu mobil SUV itu terbuka, dari sana terlihat satu orang lain wanita berpakaian rapih. Kapten James naik kemobilnya.
“BAIK! Kita berangkat….Pallem City!”
redrices dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Kutip
Balas