Titik Balik | KASKUS

Beranda

...

Stories from the Heart
Titik Balik

frostgee

10-06-2020 06:29

Titik Balik

Quote:
Pun begitu detik menutup perjalanan . . .

Beri sedikit celah untuk ku berangan . . .

Tak perlu menutup kekurangan . . .

Aku, dia, kita dan mereka berdampingan . . .

Titik Balik

(Source : Instagram Indotravellers)

*Kringgg *kringgg *kringgg

Suara alarm dengan nada yang sama persis dengan jam weker jaman dahulu, sengaja. Biar aku tidak bangun sendiri saat pagi seperti ini.

Refleks yang terjadi ketika bangun tidur adalah mencari dimana handphoneberada dan melihat notifikasinya

Quote:

*11 new mesagges from Fio

Isinya hanya bagaimana sms dari seorang wanita sedang mencari pacarnya yang bilang sedang mengerjakan tugas tapi malah ditinggal tidur.

Spoiler for sms:

Me : aku baru bangun. Nanti aku jemput aja deh ya sebelum ke kampus, gimana ?

Aku kemudian ke kamar mandi untuk siap-siap karena ada kelas pagi ini. Ini sudah jadi rutinitas sebagai mahasiswa semester awal. Masih belum bisa pilih kelas siang dan kebanyakan dapat jadwal pagi. Selagi masih terbiasa dengan jam pelajaran sekolah.

*****

Quote:

perkenalkan! Namaku Reza Putra Dinata, mahasiswa jurusan sains murni di salah satu Universitas yang cukup dikenal. Aku seorang perantau dari tepian Jakarta. Sejujurnya ini sangat berat karena kota ini sangat asing buatku, ibuku pun berat saat tau aku dapat kuliah disini, tapi apa mau dikata, keluarga ku cukup sederhana jadi cukup beban kalau untuk membiayai kuliah kalau di kampus elite Jakarta. Akhirnya aku ikut test mandiri dan lolos seleksi.

*****

Selesai mandi, aku lihat notifikasi di handphone

Spoiler for sms:

Fio : iya, 15 menit lagi jemput aku aja. Aku baru selesai mandi

"Hemm, gw ragu sih ini kalau cuma 15 menit. Tapi nggak mungkin lama juga. Yaudah lah iya aja" , gumamku pelan

Bukan tanpa alasan, malam mingguan kemarin itu aku baru membuktikan memesyang ada di grup Facebook, selama satu bulan pacaran baru kali itu dia lebih dari 20 menit dari waktu yang dia bilang untuk nungguin di kosannya

Spoiler for menunggu:

Malam minggu,

"Kamu jadi ke kosan jam berapa ay ?" Tanya fio

"Nanti 15 menit lagi habis aku sholat maghrib kesana, kamu udah siap kan ?" Jawabku

"Oke, aku lagi halangan. 15 menit lagi pasti aku juga udah siap kok" kata fio

"Oke, see yaa" aku mengakhiri telepon

"Iyaa ay" dia kemudian menutup telepon

Berakhir lah telepon dari sepasang manusia yang belum terikat secara sah ini.

Selesai sholat, aku langsung menuju ke kosannya, sekitar 10 menit dari kosanku. Tidak begitu jauh, tapi karena lampu merah jadi terhambat, dan ini malam minggu, pasti macet. Sampai di depan kosnya, aku langsung meneleponnya dengan sangat singkat

Tuuuttt

Fio : Halo ay

Me : Aku di depan ya

Fio : iya sebentar ya

Kemudian telepon mati

5 menit kemudian. . .

Aku masih menunggu sambil mengetuk-ngetuk bagian speedometer motor seakan sedang bermain alat musik

10 menit kemudian . . .

Aku melihat tidak ada notifikasi di handphone, kemudian mulai berpikir tujuan malam ini mau makan apa

15 menit kemudian . . .

Aku meneleponnya, karena takut dia pingsan di kamar mandi (mungkin aja kan ? siapa tau)

Me : kok lama sih ?

Fio : aku pake jaket nggak ?

Me : terserah ay

Fio : oke, aku kedepan

Me : hemmm, cepetan

Telepon mati

Fio keluar dari kosan dengan sweater hitam dan memakai hijab berwarna biru dongker

Fio : yay, aku bener

Me : apanya ?

Fio : kamu pake sweater cokelat terus baju biru dongker

Me : kenapa emang ?

Fio : aku dari tadi mikir enaknya pake baju apa tapi nggak mau nanya kamu

Me : astaghfirullah aladzim ay, aku dinyamukin 15 menit loh ini

Fio : iyaa maaf, nanti aku traktir deh

Me : jus sirsak

Fio : deal!

Itulah hal yang membuat waktu 15 menit ku menjadi berharga, memberikan waktu untuk wanita belajar menjadi cenayang

"Selesai, rapih. Ganteng deh gw" kataku di depan cermin

Aku kemudian berangkat ke kosan fio dengan menggunakan motor.

Tutttt . . . Tutttt . . .

Me : cepetan ay

Fio : halo dulu kek, nggak ada romantisnya banget ih

Me : aku kan di depan, cepet dong saaayaaang

Fio : bawel, iyaa ini aku ke depan

Kemudian telepon dimatikan olehnya

Tidak berapa lama, Fio keluar dengan dandanan yang bisa membuat aku bangga sebagai seorang yang saat ini ada di hatinya

Me : kemana neng ?

Fio : dangdutan bang, anterin neng yuk!

Me : KUA aja neng gimana ?

Fio : hahahaa dasar kamu, baik banget kalo ada maunya, mau apa sih ?

Me : hehe lagi seneng banget

Fio : kenapa ?

Me : bener kata guru aku

Fio : apaan ?

Me : bidadari kadang nggak punya sayap

Fio : tapi kadang aku pake sayap loh

Me : hah ? Gimana ?

Fio : biar nggak bocor samping

Me & Fio : hahahaha

Kemudian kita lanjut berangkat kuliah, semakin lama aku kenal Fio rasanya tuh beruntung, sabar, seneng dan kadang juga aku merasa termotivasi olehnya. Entahlah, mungkin karena memang sedang jatuh cinta.

bersambung . . .

Spoiler for Patah yang Tak Tumbuh:

1. Dialog
2. Kurang Tidur
3. Kelakuan
4. Fio Pulang
5. Anak Kos
6. Perkenalan (Part 1)
7. Perkenalan (Part 2)
8. Penjemputan
9. Pemikiran Liar
10. Ada Apa Dengan Hari Ini ? (1)
11. Ada Apa Dengan Hari Ini ? (2)
12. Akhir Cerita Fio
13. Selamat Pagi Untuk Fio
End of Chapter

Spoiler for another part:

Side Story

Diubah oleh frostgee 19-12-2020 11:20

tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi

1.6K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•52KAnggota

Tampilkan semua post

frostgee

07-12-2020 18:52

#11

9. Pemikiran Liar

Kegiatan gw sehari-hari berjalan sebagaimana mahasiswa yang punya pacar bangun > jemput Fio > kuliah > makan bareng > futsal > ngerjain tugas atau laporan > tidur, kira-kira begitu lah keseharian gw. Hubungan gw sama Fio juga baik-baik aja, kita juga nggak melulu bareng karena sepertinya kita paham kalau semasa kuliah ini mesti dimanfaatin banget buat nyari pengalaman, teman dan hal baru untuk lebih berkembang, begitulah obrolan gw sama Fio minggu lalu ketika lagi makan dipinggir alun-alun kota, tempat dimana pertama kali gw ajak Fio jalan.

Senin besok udah mulai pekan ujian, sekarang masih hari Sabtu. Gw dan Fio mulai mempersiapkan semua bahan ujian, gw dan Fio minta ke beberapa temen sekelas yang dianggap rajin kemudian pinjem catatannya dan difotokopi lalu dikembalikan lagi. Setelah kembaliin catatan, gw dan Fio ke tempat makan yang agak nyaman buat ngobrol, nggak ramai dan nggak sepi juga dan yang enaknya ada live musik juga. Lumayan mahal untuk ukuran gw, tapi kata Fio, ini harga yang pantas untuk sebuah kenyamanan.

Diiringi dengan lagu "I Will Fly", gw mulai memperhatikan sekeliling kemudian menatap wanita di depan gw yang lagi sibuk ngeliat salinan catatan.

Quote:

Fio : jadwal senin besok tuh apa ya ?

Gw : bentar, aku sempet foto tadi pas di mading

Kemudian gw liat di hp

Fio : apa ?

Gw : basic sama matematika

Fio : kamu mau diskusi yang mana dulu ay ?

Gw : aku tertarik sama satu hal sih

Fio : apa ?

Gw : disitu dijelaskan bahwa panjang gelombang tertentu yang ditangkap oleh mata atau penerima dapat menghasilkan warna tertentu

Fio : iya, begitu yang di daun itu kan. Yang menariknya ?

Gw : dengan demikian cahaya adalah tentang pemancaran gelombang, lalu mata sebagai penangkap dan sebuah benda itu menyerap atau memantulkan cahaya ke mata. Gitu nggak ?

Fio : masuk akal sih ya, lalu wujud benda juga dapat dilihat bagaimana si bagian dari benda itu memantulkan cahaya. Gitu ?

Gw : yup, terus wujud benda yang kita lihat sebenarnya dan warnanya berasal dari cahaya itu. Berarti dengan begitu kasus buta warna bisa jadi kemampuan mata yang tidak dapat menerima panjang gelombang tertentu. Gitu nggak sih ?

Fio : iya ay. Menarik nih! Aku kemarin ngobrol sama temen aku soal seseorang yang kayanya "gelap" banget gitu.

Gw : maksudnya ?

Fio : ada beberapa manusia tuh yang kalo kita lihat, sebenarnya dia cakep tapi kaya murung gitu. Ada juga yang sebenarnya biasa aja tapi kalo ada dia bawaannya seneng aja gitu terus mukanya ceria banget

Gw : lalu kesimpulan obrolan kalian ?

Fio : ibadah ay

Gw : kok gitu ?

Fio : beberapa manusia yang beribadah atau setidaknya percaya Tuhan dan jauh dari perbuatan buruk

Gw : menarik ya ?

Fio : iyaa, nggak nyangka aku tuh pemikiran kamu relatesama obrolan aku kemarin dan ngejawab semuanya hebat kamu ay

Gw : yaah mulai memuji, mau apa sih ?

Kemudian gw liat Fio tersenyum melihat gw dengan penuh makna

Obrolan berlanjut dengan pembahasan materi lain yang butuh pemahaman ekstra, lumayan bermanfaat lah, seenggaknya hari ini gw jadi paham kalo pemikiran liar begitu nggak harus dipikir sendiri, bisa disampaikan biar nggak liar di pikiran sendiri dan bisa terjawab oleh orang lain yang jadi teman bicara.

Bersambung . . .

Kutip

Balas