Hai GanSis, di penghujung tahun ini ane mau kasih review novel terbaru yang uwu banget, baru launching bulan Oktober bikin baper dan buatmu hanyut dalam lautan kata. Ini bukan cerita cinta biasa, ada banyak pembelajaran mencintai yang wajib kamu tahu.

Sangat recommended sebagai kado terindah buat orang tersayang. Novel yang berisi 528 halaman ini, tak hanya bikin hati berdesir, mata pun tak berhenti membaca menikmati alunan aksara hingga lembaran terakhir.

Gak percaya, cekidot😍
Tuh kan, di awal aja udah meleleh bacanya.







Review Novel

Bener gak sih Perempuan Tak Mendua?
Cinta selalu jadi topik yang menarik untuk dituliskan. Tak ada cinta yang salah, Ia hadir dengan keunikannya sendiri.

Bermula dari pertemuan tak sengaja antara Revan dan Natisya di sebuah taman, rasa itu ada. Mata saling menatap, hati bergetar. Melihat Natisya bersama anak-anak asuhnya, bermain dan bercanda dengan riang membuat Revan mengagumi dan tak salah mendaratkan panah asmaranya.

Hari-hari berikutnya, Revan tak pernah bisa melupakan Natisya. Ia selalu ingin datang menatapnya di day care, tempat dimana Natisya mengajar. Berdiam lama dalam Ferrari merahnya, mengamati setiap gerak-gerik Natisya. Wajah yang lembut, penuh kasih sayang dan meneduhkan tak pernah bisa ia lupakan.

Begitu pula dengan Natisya, semesta seolah merestui pertemuan dua hati, meskipun dua bibir tak saling berucap, ada kenyamanan saat Revan menatapnya dari kejauhan. Natisya selalu menunggu kedatangan Revan. Saat Ferrari merah datang menepi, perasaan bahagia menyeruak.

Sejak pertemuan itu, ada yang aneh pada dirinya, ia ingin daycarenya terlihat fresh dengan
menambahkan bunga mawar merah dan putih, memperbarui ruang tamu dengan mengganti gorden, lukisan, sarung sarung bantal sofa agar terasa lebih menyenangkan dan mengesankan. Ia ingin jika lelaki itu datang, akan merasa betah dengan suasana baru. Tapi sayang, setelah persiapan penyambutan dilakukan dengan sempurna, Ferari merah yang ditunggunya tak pernah datang. Ia menghilang dan tak kembali.

Hingga kemudian datanglah seorang laki-laki yang berkunjung di daycare nya. Natisya tampak senang menyambutnya, kerinduan yang selama ini dipendamnya akan terobati. Tetapi, bukan pemilik Ferrari merah yang datang, ternyata laki-laki lain namanya Ersad.

Natisya mulai nyaman dengan kehadiran Ersad dan kedua anaknya, Davi dan Anggi. Mereka seperti sebuah keluarga utuh. Hal sama juga dirasakan Ersad, seolah menemukan pengganti yang tepat, seorang ibu bagi anak-anaknya.

Dilema terjadi, saat Natisya merasa nyaman dengan kehadiran Ersad. Pemilik Ferrari merah datang dan menemuinya secara tiba-tiba. Membuat perasaannya kembali bimbang. Harus memilih satu di antara dua pilihan.

Cinta yang lama mati, bersemi. Tiga orang yang pernah terluka dan gagal mencintai, dipertemukan dengan perasaan yang sama. Dua lelaki berbeda karakter dan saling melengkapi. Ersad seperti sinar matahari mencerahkan pagi hingga sore, Revan seperti cahaya rembulan menghangatkan malam dalam hidup Natisya yang dulu sunyi.

Mereka berdua datang melamar Natisya, berlutut bersamaan di hadapannya. Revan mempersembahkan setangkai mawar merah, Ersad menyerahkan sekuntum mawar putih. Sama-sama harum dan menawan.

Manakah yang akan dipilih Natisya? Pilihannya semakin berat saat Natisya tahu Revan dan Ersad bersahabat baik.

Membaca novel ini, tak hanya memahami arti cinta. Pembaca akan dimanjakan dengan aksara puitisnya. Dibawa melanglang ke belahan negeri Auckland. Mengunjungi Silo Park, Sky Tower, belajar tentang kisah kegigihan bangsa Polinesia Timur yang melakukan pelayaran panjang menggunakan kano hanya berbekal petunjuk arah angin dan bintang. Melihat stalaktit dan stalagmit di wilayah Waitomo, berkunjung ke Rotorua yang kental dengan tradisi asli Maori dan masih banyak destinasi lainnya yang menarik dan menggugah jiwa petualang. Dituliskan dengan detail hingga pembaca bisa merasakan atmosfer indahnya dan memunculkan ketakjuban yang berlapis-lapis.



Menariknya di tiap bab cerita, ada penggalan kata yang bikin hati makin cinta dan mesam mesem baca novel ini.

Tentang Penulis
Andrei Aksana
Menulis belasan buku best seller, sebagian diterjemahkan ke bahasa Malaysia.

Cucu pujangga Sanoesi Pane dan Armijn Pane, dan putera kedua novelis Nina Pane. Daftar buku yang sudah ditulis: Mengukir Mimpi Terlalu Pagi, Abadilah Cinta, Cinta Penuh Air Mata, Sebagai Pengganti Dirimu, Lelaki Terindah, Cinta 24 Jam, Perry Prita, Karena Aku Mencintaimu, Be A Writer, Be A Celebrity, Hanya Dengan Cinta, Men 2 Love, Janda-Janda Kosmopolitan, Mencintaimu Pagi, Siang, Malam, Angin Bersyair, Senyawa-Karenamu Aku Menjadi Puisi.





Penasaran, baca yuk dan temukan kejutan di tiap katanya. Ahay ...