- Beranda
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
...
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.4K
Kutip
2.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#65
Chapter 6
Spoiler for Terobsesi:
Setelah itu Papa dan Mamanya Bang Putra pergi bekerja. Sedangkan Aku, Risa, dan Kak Olivia masuk ke rumahnya Bang Putra. Aku melihat ada satu Asisten Rumah Tangga yang membersihkan rumah. Kak Olivia berkata “Mbok Aku izin pakai dapurnya yaa. Mau masak buat Putra dan Adrian”. Dia menjawab “Ohh iya silahkan. Putra kayanya lagi diatas dia lagi main game”. Kak Olivia menjawab “Gak apa-apa nanti aku ke kamarnya Putra kalo makanannya udah selesai”.
Aku ikut masuk ke dapur dan aku bertanya “Jadi kita mau bikin kue apa Kak?”. Kak Olivia menjawab “Hmmm apa ya? Kamu mau apa? Cookies? Bolu? Brownies? Atau Kue Dadar?”. Aku menjawab “Aku mau cookies dan kue dadar. Aku pengen makan kue dadar”. Kak Olivia menjawab “Okee… kamu ambil baskom yang ada di rak piring. Kita bertiga bikin adonannya bareng-bareng yaa”. Aku mengambil baskom dan diajarkan Kak Olivia cara membuat cookies.
Risa diminta Kak Olivia mengambil butter orchid, margarin blueband, 2 butir telur, dan coklat bubuk di kulkas. Kak Olivia berkata “Sebentar.. Bell tolong ambilin choco chips di dapur rumah. Soalnya disini choco chipsnya habis”. Aku kembali ke rumah dan mengambil choco chips di dapur. Sementara Kak Olivia dan Risa memasukkan bahan-bahan dan membuat adonan. Dan setelah 40 menitan akhirnya cookies matang di oven. Kak Olivia berkata “Ini masukin ke toples dan anter ke kamarnya Bang Putra. Aku mau bikin adonan kue dadar dan bikin masakan”.
Aku akhirnya keatas mengantarkan kue cookies ke Bang Putra. Aku mengetuk pintu kamarnya dan dia menjawab “Masuk aja gak dikunci”. Aku membuka pintu dan masuk ke kamarnya Bang Putra. Ini pertama kalinya Aku masuk ke kamarnya Bang Putra. Ada PS2 dan PS1 disana yang bersebelahan posisinya tapi Bang Putra lagi mainin PS2. Kasur single bed di pojok kanan dengan laci dan lemari bersebelahan di depannya. Bang Putra bertanya “Kenapa Bell? Kok kamu diem bengong begitu?”.
Aku tertawa salah tingkah dan menjawab “E..Enggak kamarnya Bang Putra bagus banget. Ada ACnya juga, Ada PS dan Komputer. Ini cookies dan susu vanilla yang dibuatin Kak Olivia. Aku disuruh nganterin kesini”. Bang Putra mengambil piring cookies tersebut dan menjawab “Ohhh iyaa makasih banyak Bell. Kamu lagi belajar masak sama Olivia?”. Aku menjawab “Lagi belajar bikin kue lebih tepatnya Bang hahaha. Bang Putra mainin game apa? Serem banget musuhnya sampe kebelah begitu”.
Bang Putra menjawab “Ini game Mortal Kombat. Kamu mau ikut main? Bisa multiplayer juga main berdua”. Aku duduk disebelah Bang Putra dan memegang stick PS “Okee aku mau main. Tolong ajarin aku caranya Bang hehehe”. Bang Putra save gamenya dan mulai permainan dari awal. Dia berkata “Mukul pencet kotak, nendang pencet segitiga, lompat pencet X, ngeluarin jurus pencet lingkaran”. Aku mengikuti instruksi yang dikatakan Bang Putra dan gak butuh lama aku bisa mengerti memainkannya.
Aku menjawab “Bang cara fatality kaya Bang Putra gimana? Aku juga pengen ngeluarin Fatality biar keren hahaha”. Bang Putra menjawab “Pencet L1 pas musuh lagi celeng. Nanti si Liu Kang ngeluarin aura warna hijau nah itu nanti Fatality”. Aku menjawab “Sebentar. Aku coba dulu. Pencet L1 nah iyaa”. Bang Putra menjawab “Kamu bakat main game Bell hahaha. Aku ngajarin Olivia gak bisa-bisa dia main game”. Aku menjawab “Bukan bakatnya mungkin Bang. Aku bisa langganan kesini main game sama Bang Putra terus hahaha”.
Bang Putra menjawab “Kalo kamu pengen main game. Kamu masuk aja langsung ke kamarku. Nyalain TV dan PSnya. Olivia juga sering kok kalo butuh apa-apa langsung masuk kesini”. Aku menjawab “Gak enak Bang. Hubungan kamu sama Kak Olivia kan berbeda sama aku dan kamu. Kak Olivia memang diamanahin orang tua kamu dan dianggep bagian dari keluarga kalian”. Bang Putra menjawab “Aku ngeliat kamu sama Olivia gak ada bedanya. Kalian berdua sama-sama temen baikku kan?”.
Aku menjawab “I…Iyaa sih tapi aku gak berani Bang. Mending mainnya pas ada Bang Putra aja. Aku lebih seneng main berdua bareng Bang Putra hehehe”. Bang Putra menjawab “Hahaha iyaudah kalo gitu main sama aku gak apa-apa”. Gak lama Kak Olivia naik ke atas “Masakannya udah selesaaaaii…. Ayo makan ayo makan. Risa hati-hati bawanya ya sayang”. Aku langsung berdiri dan membantu Risa membawa makanan. Dan setelah itu kita berempat makan makanan yang dimasak Kak Olivia.
Setahun berlalu dan Aku sudah mulai mengalami pubertas. Kak Olivia pun terlihat semakin cantik. Payudara dan bokongnya sudah mulai tumbuh membesar. Aku yang lagi ngaca di kamar Kak Olivia berkata “Kak Olivia dadanya gede yaa sekarang? Padahal masih 13 tahun umurnya hehehe”. Kak Olivia menjawab “Kenapa Bell? Kamu nanti juga membesar kok payudaranya”. Aku menjawab “Enggak Kak. Aku suka aja sama badannya Kak Olivia. Enak dipandang dan keliatan ideal”.
Kak Olivia menjawab “Kamu juga nanti kaya aku badannya Bell tenang aja hehehe. Kamu gimana rasanya ngerasain pertama kali PMS?”. Aku menjawab “Gimana yaa? Sakit banget diperut dan entah kenapa aku jadi kesel hatinya. Aku kemarin sampe mukul temen laki-laki di sekolah karena dia isengin aku. Padahal cuma ngumpetin pulpen aja sampe aku pukul”. Kak Olivia menjawab “Kamu gak boleh begitu sayang. Kamu perempuan sebisa mungkin bersikap lemah lembut. Kecuali kalo memang sudah sangat terpaksa baru kamu boleh menggunakan kekerasan”.
Aku menjawab “Iyaa Kak. Aku pengen kaya Kak Olivia. Sampe aku terus-menerus belajar masak sekarang hehehe. Makasih banyak Kak udah banyak ngebimbing aku”. Kak Olivia menjawab “Selama kamu disini aku pasti akan bantu kamu sesuai dengan tujuan dan keinginan kamu”. Aku menjawab “Aku pengen putih, aku pengen kulitku mulus dan cantik kaya Kak Olivia. Apa aku bisa?”. Kak Olivia menjawab “Pasti kamu bisa sayang. Kamu udah cantik kok. Nanti aku bantu yang penting kamu berusaha dan percaya diri dengan diri kamu sendiri”. (Bersambung…)
enz076 dan 24 lainnya memberi reputasi
25
Kutip
Balas
Tutup