sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
4Love: Tentang Patah Hati, Kesetiaan, Obsesi, dan Keteguhan Hati



Quote:


Spoiler for Daftar Bab:


Diubah oleh sandriaflow 01-12-2020 12:11
santinorefre720
blackjavapre354
rizetamayosh295
rizetamayosh295 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
14.5K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
#91
Bab 45: Jalan Terbaik

IPUL

Jarum jam menunjukkan pukul setengah tiga dini hari. Ipul terdiam di atas sajadah sembari membiarkan kedua telapak tangannya yang merapat terbuka. Baru saja, ia menunaikan salat Tahajud dan juga Istikharah. Kedua bibirnya tak henti-hentinya berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah. Ia masih bimbang menentukan keputusan.

Ini bukan pertama kalinya Ipul bermunajat kepada Allah. Sudah berulang kali ia melakukan hal ini. Namun, dia masih bersabar dan percaya bahwa jawaban itu akan muncul dengan sendirinya.

Agar dia bisa menentukan jawaban dengan pikiran jernih, ia saat ini mencoba untuk tidak berhubungan dengan Istiqomah.
***

Pagi ini, Ipul terbangun dari tidurnya dengan wajah yang agak pucat. Ia baru saja bermimpi buruk. Entahlah, dia memang tak bisa menjelaskan secara detail mimpi tersebut. Yang jelas mimpi itu seperti sebuah pertanda atas jawaban yang selama ini dia cari.

Spontan, ia langsung mengecek ponselnya dan menghubungi Sholeh untuk meminta saran. Kebetulan, hanya Sholeh yang bisa dimintai saran terkait hal-hal semacam ini. Katanya, Ipul tak perlu mencemaskan mimpi itu karena mungkin saja mimpi itu bisa saja merupakan permainan setan dalam tidur seseorang. Ia juga menambahkan agar Ipul sering meminta saran kepada kedua orang tuanya agar dia bisa memantapkan hatinya.

Seberes sarapan pagi, Ipul berencana untuk menemui Istiqomah. Sudah hampir lima hari ini dia tidak bertemu dengan Istiqomah. Mendadak, ada rindu yang tiba-tiba menyeruak di benaknya. Ipul sengaja tidak memberitahu Istiqomah bahwa dia ingin menemuinya hari ini. Dia berniat ingin membuat sebuah kejutan untuk perempuan itu.

Sayangnya, Istiqomah tidak ada di kosnya ketika dia sampai. Kata salah satu penghuni kos, Istiqomah pergi bersama salah satu teman lelakinya. Ipul yang awalnya tidak berpikir macam-macam perlahan menjadi khawatir. Dia bingung, siapa yang mengajak jalan Istiqomah.

Ipul sebisa mungkin memutar otaknya. Dia mencoba menggali informasi dari teman-teman Istiqomah yang dia kenal. Hingga akhirnya, dia menemukan sebuah informasi yang sangat mengejutkan.
***

Setelah diinterogasi cukup lama oleh Ipul, Istiqomah akhirnya mengaku bahwa lelaki yang bersama dia kemarin adalah teman lama Istiqomah. Yang paling mengejutkan Ipul, lelaki itu ternyata memiliki hubungan spesial dengan Istiqomah di masa lalu. Informasi itu dia dapatkan dari salah satu teman Istiqomah yang dapat dia percaya.

“Aku minta maaf sama kamu, Pul. Aku janji, aku tidak akan mengulangi kesalahanku,” ucap Istiqomah yang merasa menyesal atas kebodohannya.
“Ini bukan masalah sepele bagiku, Is. Kamu sudah menyia-nyiakan kepercayaanku. Kamu tahu sendiri, kan? Kepercayaan itu seperti kaca yang sekali retak tidak akan bisa kembali sempurna jika disatukan,” balas Ipul dengan nada yang lebih tenang dari sebelumnya.

“Aku benar-benar menyesal, Pul,” tegas Istiqomah kembali.
Ipul diam sejenak dan

“Pumpung ini masih awal dan kita belum melangkah lebih jauh dari ini, lebih baik kita akhiri sampai di sini. Aku sudah tahu yang sesungguhnya kalau kamu masih menjalin hubungan baik dengan dia selama ini,” tegas Ipul.

Air mata Istiqomah perlahan menetes dan kian lama kian deras. Mata Ipul pun ikut nanar karena hatinya sejatinya sangat sulit untuk mengucapkan kalimat perpisahan tersebut.

Ini memang tidak mudah, tetapi Ipul merasa ini adalah yang terbaik untuk dia dan Istiqomah. Gambaran indah pernikahan di kepala Ipul seketika pudar. Jika ia memaksakan diri untuk mempertahankan rencana tersebut, ia takut malah lebih menyakitkan nantinya.

“Hubungan kita berakhir sampai di sini, ya. Maaf kalau aku ada salah sama kamu, Is,” ucap Ipul untuk yang terakhir kalinya.
***

Kabar putusnya Ipul dengan Istiqomah akhirnya sampai ke telinga keluarga Ipul dan juga sahabat Ipul. Ada banyak faktor yang memang mengharuskan dia untuk berpisah dengan Istiqomah. Sepertinya, nasihat kakeknya waktu itu memang benar bahwa Ipul dan Istiqomah memang tidak cocok.

Berbeda dengan ketiga sahabatnya yang lain, hati Ipul tidak terlalu gundah pasca berpisah dengan Istiqomah. Ia sudah berlapang dada atas semua yang terjadi karena ia sudah memasrahkan semuanya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Ipul hanya mengajak ketiga sahabatnya untuk ngopi di tempat biasa. Di warung kopi itulah, ia bercerita panjang lebar kepada ketiga sahabatnya yang sama-sama bernasib kandas dan belum berhasil menemukan kebahagiaan yang selama ini mereka cari.
coxi98
coxi98 memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.