- Beranda
- Stories from the Heart
Son of the Rich (Reborn)
...
![kawan.betina](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/04/06/avatar8621722_20.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kawan.betina
Son of the Rich (Reborn)
![Son of the Rich (Reborn)](https://s.kaskus.id/images/2020/10/16/8621722_20201016060039.jpg)
Quote:
Lembaran pertama - Kota Malang
Bokap gua kerja di salah satu perusahaan asing penambang emas di pulau sumbawa sedangkan nyokap mempunyai beberapa butik dan bisnis makanan yang cukup besar di kota kelahiran gua. dan Perkenalkan nama Gua adrian, anak semata wayang dua sejoli yang bertemu saat bermitra bisnis 25 tahun yang lalu. Gua lahir ke dunia dengan sebuah pengharapan yang besar. Karena untuk mendapatkan Gua, orang tua gua harus menunggu lebih dari 5 tahun.
Hidup serba ada bahkan terlalu berlebihan, pakaian serba bermerk gadget yang selalu menemani gua setiap saat dan mobil yang selalu menemani gw kemana aja, semua itu cukup membutakan gua seperti apa arti dari sebuah perjuangan hidup. Jujur, guaga pernah merasakan rasanya mengumpulkan uang sendiri bahkan hanya untuk membeli sepeda yang gua pengen. ketika mata ini melihat sebuah benda menarik, maka nyokap gua akan bilang, "Adrian Mau?" dan sorenya barang itu sudah ada di rumah. Gua paham nyokap ingin sekali membuat gua bahagia tapi kadang gua merasa ga bisa menikmati hidup ini dengan baik. Dengan Uang mungkin kita bisa bahagia, tapi kita tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang.
Super Duper Over Protektif
itulah hal yang bisa gua simpulkan tentang keluarga gua. Walau Gua hanya bertemu mereka saat weekend saja tapi kalau sudah menyangkut tentang masa depan gua, mereka akan melupakan semuanya dan menitik beratkan fokusnya ke gua.
Gua bukan orang yang bodoh, gua selalu mendapat peringkat 1 dari Sekolah dasar hingga sekarang, tentu kecerdasan gua turun dari bokap dan nyokap. Mereka adalah dua sejoli yang sangat ideal, mereka sama sama pintar dan mereka adalah 2 manusia yang diberikan paras yang cantik dan tampan oleh tuhan , alhasil semua kelebihan itu menurun ke gua.
Untuk urusan masuk sekolah, Orang tua gua selalu sangat hati hati. Saking hati hatinya, Gua bahkan sudah diterima di sekolah menengah atas sebelum gua menjalankan tes masuk. Apalagi lagi kalo bukan karena bokap gua menghubungi kepala sekolah yang merupakan teman lamanya, padahal gua sangat yakin, gua tetep bisa masuk tanpa bantuan mereka. Waktu itu gua marah besar tapi orang tua tetaplah orang tua, mereka selalu ingin anaknya bahagia apapun caranya.
Ketika para siswa sibuk mencari PTN dengan mengikuti berbagai macam Bimbingan Belajar, gua dengan begitu Mudah mendapat tiket masuk disalah satu PTN terbaik di indonesia, tentu sudah bisa ditebak , semua ini karena bokap gua. Untuk kali ini gua memutuskan untuk berontak, tak ingin lagi rasanya gua mengunakan kekuatan orang tua gua buat ngelakuain semuanya.
Hanya berbekal baju yang gua masukin ke Tas Ransel, serta Dompet yang berisi hanya beberapa uang lima puluh ribuan dan ATM yang entah berapa isinya dan ijazah SMA. Gua menuju terminal Bus, mencari loket tiket yang berangkat hari itu juga, Gua memutuskan naik Bus karena Beberapa orang di bandara mengenal Gua. Satu persatu Loket tiket gua datangi, mancari bus-bus yang bisa segera berangkat, menuju Jogja, solo surabaya, bandung, atau entahlah, yang penting gua harus segera pergi dari pulau yang gua diami 17 tahun terakhir, Lombok.
Hanya Tiket Mataram~malang yang ada untuk keberangkatan 1 jam lagi, yang akhirnya diputuskan mungkin gua harus pergi ke malang, 1 jam lagi bus tiba, dan ini pertama kalinya gua harus jauh dari kedua orang tua gua.
NEXT
Sekitar Pukul 4 pagi, bus sudah tiba di sebuah terminal kota malang, ada nuansa berbeda yang gua rasakan di sini. Hawa yang lebih dingin dan tentu perasaan gua yang ga menentu akibat ulah gua ini. Mungkin bokap nyokap gua lagi panik di rumah, ada sedikit rasa bersalah dalem diri gua tapi semoga surat yang gua tulis bisa membuat nyokap gua agak lega.
Ponsel gw sempat berbunyi saat gua menyebrang dari bali ke banyuwangi. Mungkin 10 kali atau 20 kali atau mungkin lebih, dan semua adalah misscall dari nyokap gua. Tanpa pikir panjang ponesl itu gua buang ke laut, beberapa saat kemudian gua sedikit menyesal, kenapa harus gua buang, kenapa ga gua kasih ke orang agar lebih bermanfaat, mungkin ini hasil dari didikan manja orang tua gua, semua jadi serba mudah.
Uang di dompet gua udah kosong melompong untuk membeli tiket dan beli makanan di jalan. Gua mencoba mengelilingi Terminal arjosari untuk mencari ATM di deket sana. Hampir 10 menit gua lalu lalang lalu akhirnya gua bisa bernafas lega, ternyata ATM tidak terlalu jauh dari tempat gua turun tadi. Setelah mengambil beberapa juta dari mesin ATM setelah menarik uang sebanyak 2 kali, Gua mengambil kertas struk yang sudah gua buang ke tempat sampah tadi. Saat gua mengecek nominalnya sebuah angka 1 dan ada 8 digit angka mengikutinya dibelakang, waw... sebanyak inikah uang yang dikirimkan bokap Gua selama ini, setahuku ATM ini diberikan saat ujian nasional kemarin, gua meminta uang hanya buat perpisahan dengan teman teman kelas gw. "Pa ini terlalu banyak".....
Gua masih berdiri di depan ATM. Gua sedang berfikir untuk segera mencari kendaraan untuk menuju kampus-kampus yang ada di kota ini, yang pertama terfikirkan adalah taxi tapi beberapa saat kemudian gua menghapus jauh jauh fikiran itu, gua harus hidup sederhana dan pilihan gua jatuh ke angkot. Mungkin karena gua terlalu fokus menyusun rencana , gua ga sadar bahwa ada seseorang di dekat gua, dari perawakannya dia masih seusia gua, dan dia seorang cewek.
"Mahasiswa baru juga?"
Gua celingak celingkuk mencari siapa yang diajak ngobrol cewek ini.
"Gua bukan indigo yang ngomong sendiri, gua ngomong sama elo" tanya cewek itu sedikit tersenyum melihat kebingungan gua.
"Oh Maaf, maaf. gak kok, eh ya."
Gadis itu lalu tertawa kecil melihat kebingungan gua. Ia sepertinya sudah berdiri di depan ATM sejak gua datang tadi. mungkin dia sedang bosan menunggu.
"Ya atau ga?" pancingnya.
"Gak, gua baru mau tes" jawab gua jujur, walau gak tahu harus tes dimana.
"Oalah, mau ikut tes mandiri toh"
"Mungkin begitu"
"Mungkin?" cewek itu mengerutkan dahu lalu dia tersenyum lebar melihat gua.
"Elu lucu ya, kok kayak linglung gitu" sambungnya.
"Makasih" jawab gua ragu.
"Itu bukan pujian loh"
"Oh maaf" jawabku ragu.
"Hahaha, Bercanda kok,emang elo mau kemana?"
"Kampus" jawabku ragu.
"Kampus apa? kan di sini ada puluhan kampus"
"Yang ada di malang"
"kan memang kita kan lagi dimalang"
"Yang deket deket aja mungkin" jawabku ragu. bodohnya aku gak cari referensi sebelum datang ke sini"
"hahaha... deket dari mana, kamu lucu ya"
"Gua harus bilang makasih atau maaf nih?" takut itu malah hinaan.
"Apa aja deh, kenalin nama gua Friska. Gua mahasiswa baru di Universitas Wijaya" dia mengulurkan tangannya untuk menjabat.
"Gua Adrian.. mmm mantan anak SMA " Jawab gua seraya menjabat tangannya.
"hahaha... ada ada sih aja elo"
"elo ngambil apa di Wijaya?"
"Gua?, Biologi"
"Biologi? mmm belajar biologi seru?" tanyaku penasaran.
"Kalo Gua sih suka, emang elo minatnya apa?"
"Yang bisa ngebuat hidup ini lebih seru dan asik" jawabku jujur. Selama ini hal yang gua idam idamkan.
"hahaha diplomatis bin ngawur jawaban elo" jawab friska.
"Bukan diplomatis, lebih tepatnya Gua bingung aja"
"Bingung? Bingung kenapa?"
TIIIINNN TIIINNNN
Suara klakson motor membuyarkan obrolan kami, seorang cewek berhenti di depan kami berdua.
"Frish udah lama?" tanya cewek yang baru datang itu.
"Udah kering neh gigi gua nunggu elo" jawab friska.
"Maaf maaf, tadi agak macet maklum weekend"
"Gua maafin asal lo traktir gua es cream" goda Friska.
"Ih maruk sekali, udah minta di jemput, sekarang minta di traktir. Nunggunya sama cowok ganteng lagi"
"Eh dasar mulut elo nyablak bener seh, oh iya adrian gw duluan ya, sukses buat Tesnya, ayok bela, tarik"
"Tarik tarik, emang gw angkot"..
"Becanda bela"
"Bener neh gua ga dikenalain nih?"
"Eh elo apa apan sih, malu maluin aja, ayo berangkat"
"Duluan ya ganteng" kata cewek yang dipanggil bela oleh Friska tadi.
Mareka akhirnya melaju memecah kota malang.
Friska, orang pertama yang gua kenal di kota ini.
Oke, Gua udah mutusin buat ikut tes mandiri Universitas Wijaya, jurusan Biologi.
Bokap gua kerja di salah satu perusahaan asing penambang emas di pulau sumbawa sedangkan nyokap mempunyai beberapa butik dan bisnis makanan yang cukup besar di kota kelahiran gua. dan Perkenalkan nama Gua adrian, anak semata wayang dua sejoli yang bertemu saat bermitra bisnis 25 tahun yang lalu. Gua lahir ke dunia dengan sebuah pengharapan yang besar. Karena untuk mendapatkan Gua, orang tua gua harus menunggu lebih dari 5 tahun.
Hidup serba ada bahkan terlalu berlebihan, pakaian serba bermerk gadget yang selalu menemani gua setiap saat dan mobil yang selalu menemani gw kemana aja, semua itu cukup membutakan gua seperti apa arti dari sebuah perjuangan hidup. Jujur, guaga pernah merasakan rasanya mengumpulkan uang sendiri bahkan hanya untuk membeli sepeda yang gua pengen. ketika mata ini melihat sebuah benda menarik, maka nyokap gua akan bilang, "Adrian Mau?" dan sorenya barang itu sudah ada di rumah. Gua paham nyokap ingin sekali membuat gua bahagia tapi kadang gua merasa ga bisa menikmati hidup ini dengan baik. Dengan Uang mungkin kita bisa bahagia, tapi kita tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang.
Super Duper Over Protektif
itulah hal yang bisa gua simpulkan tentang keluarga gua. Walau Gua hanya bertemu mereka saat weekend saja tapi kalau sudah menyangkut tentang masa depan gua, mereka akan melupakan semuanya dan menitik beratkan fokusnya ke gua.
Gua bukan orang yang bodoh, gua selalu mendapat peringkat 1 dari Sekolah dasar hingga sekarang, tentu kecerdasan gua turun dari bokap dan nyokap. Mereka adalah dua sejoli yang sangat ideal, mereka sama sama pintar dan mereka adalah 2 manusia yang diberikan paras yang cantik dan tampan oleh tuhan , alhasil semua kelebihan itu menurun ke gua.
Untuk urusan masuk sekolah, Orang tua gua selalu sangat hati hati. Saking hati hatinya, Gua bahkan sudah diterima di sekolah menengah atas sebelum gua menjalankan tes masuk. Apalagi lagi kalo bukan karena bokap gua menghubungi kepala sekolah yang merupakan teman lamanya, padahal gua sangat yakin, gua tetep bisa masuk tanpa bantuan mereka. Waktu itu gua marah besar tapi orang tua tetaplah orang tua, mereka selalu ingin anaknya bahagia apapun caranya.
Ketika para siswa sibuk mencari PTN dengan mengikuti berbagai macam Bimbingan Belajar, gua dengan begitu Mudah mendapat tiket masuk disalah satu PTN terbaik di indonesia, tentu sudah bisa ditebak , semua ini karena bokap gua. Untuk kali ini gua memutuskan untuk berontak, tak ingin lagi rasanya gua mengunakan kekuatan orang tua gua buat ngelakuain semuanya.
Hanya berbekal baju yang gua masukin ke Tas Ransel, serta Dompet yang berisi hanya beberapa uang lima puluh ribuan dan ATM yang entah berapa isinya dan ijazah SMA. Gua menuju terminal Bus, mencari loket tiket yang berangkat hari itu juga, Gua memutuskan naik Bus karena Beberapa orang di bandara mengenal Gua. Satu persatu Loket tiket gua datangi, mancari bus-bus yang bisa segera berangkat, menuju Jogja, solo surabaya, bandung, atau entahlah, yang penting gua harus segera pergi dari pulau yang gua diami 17 tahun terakhir, Lombok.
Hanya Tiket Mataram~malang yang ada untuk keberangkatan 1 jam lagi, yang akhirnya diputuskan mungkin gua harus pergi ke malang, 1 jam lagi bus tiba, dan ini pertama kalinya gua harus jauh dari kedua orang tua gua.
NEXT
Sekitar Pukul 4 pagi, bus sudah tiba di sebuah terminal kota malang, ada nuansa berbeda yang gua rasakan di sini. Hawa yang lebih dingin dan tentu perasaan gua yang ga menentu akibat ulah gua ini. Mungkin bokap nyokap gua lagi panik di rumah, ada sedikit rasa bersalah dalem diri gua tapi semoga surat yang gua tulis bisa membuat nyokap gua agak lega.
Ponsel gw sempat berbunyi saat gua menyebrang dari bali ke banyuwangi. Mungkin 10 kali atau 20 kali atau mungkin lebih, dan semua adalah misscall dari nyokap gua. Tanpa pikir panjang ponesl itu gua buang ke laut, beberapa saat kemudian gua sedikit menyesal, kenapa harus gua buang, kenapa ga gua kasih ke orang agar lebih bermanfaat, mungkin ini hasil dari didikan manja orang tua gua, semua jadi serba mudah.
Uang di dompet gua udah kosong melompong untuk membeli tiket dan beli makanan di jalan. Gua mencoba mengelilingi Terminal arjosari untuk mencari ATM di deket sana. Hampir 10 menit gua lalu lalang lalu akhirnya gua bisa bernafas lega, ternyata ATM tidak terlalu jauh dari tempat gua turun tadi. Setelah mengambil beberapa juta dari mesin ATM setelah menarik uang sebanyak 2 kali, Gua mengambil kertas struk yang sudah gua buang ke tempat sampah tadi. Saat gua mengecek nominalnya sebuah angka 1 dan ada 8 digit angka mengikutinya dibelakang, waw... sebanyak inikah uang yang dikirimkan bokap Gua selama ini, setahuku ATM ini diberikan saat ujian nasional kemarin, gua meminta uang hanya buat perpisahan dengan teman teman kelas gw. "Pa ini terlalu banyak".....
Gua masih berdiri di depan ATM. Gua sedang berfikir untuk segera mencari kendaraan untuk menuju kampus-kampus yang ada di kota ini, yang pertama terfikirkan adalah taxi tapi beberapa saat kemudian gua menghapus jauh jauh fikiran itu, gua harus hidup sederhana dan pilihan gua jatuh ke angkot. Mungkin karena gua terlalu fokus menyusun rencana , gua ga sadar bahwa ada seseorang di dekat gua, dari perawakannya dia masih seusia gua, dan dia seorang cewek.
"Mahasiswa baru juga?"
Gua celingak celingkuk mencari siapa yang diajak ngobrol cewek ini.
"Gua bukan indigo yang ngomong sendiri, gua ngomong sama elo" tanya cewek itu sedikit tersenyum melihat kebingungan gua.
"Oh Maaf, maaf. gak kok, eh ya."
Gadis itu lalu tertawa kecil melihat kebingungan gua. Ia sepertinya sudah berdiri di depan ATM sejak gua datang tadi. mungkin dia sedang bosan menunggu.
"Ya atau ga?" pancingnya.
"Gak, gua baru mau tes" jawab gua jujur, walau gak tahu harus tes dimana.
"Oalah, mau ikut tes mandiri toh"
"Mungkin begitu"
"Mungkin?" cewek itu mengerutkan dahu lalu dia tersenyum lebar melihat gua.
"Elu lucu ya, kok kayak linglung gitu" sambungnya.
"Makasih" jawab gua ragu.
"Itu bukan pujian loh"
"Oh maaf" jawabku ragu.
"Hahaha, Bercanda kok,emang elo mau kemana?"
"Kampus" jawabku ragu.
"Kampus apa? kan di sini ada puluhan kampus"
"Yang ada di malang"
"kan memang kita kan lagi dimalang"
"Yang deket deket aja mungkin" jawabku ragu. bodohnya aku gak cari referensi sebelum datang ke sini"
"hahaha... deket dari mana, kamu lucu ya"
"Gua harus bilang makasih atau maaf nih?" takut itu malah hinaan.
"Apa aja deh, kenalin nama gua Friska. Gua mahasiswa baru di Universitas Wijaya" dia mengulurkan tangannya untuk menjabat.
"Gua Adrian.. mmm mantan anak SMA " Jawab gua seraya menjabat tangannya.
"hahaha... ada ada sih aja elo"
"elo ngambil apa di Wijaya?"
"Gua?, Biologi"
"Biologi? mmm belajar biologi seru?" tanyaku penasaran.
"Kalo Gua sih suka, emang elo minatnya apa?"
"Yang bisa ngebuat hidup ini lebih seru dan asik" jawabku jujur. Selama ini hal yang gua idam idamkan.
"hahaha diplomatis bin ngawur jawaban elo" jawab friska.
"Bukan diplomatis, lebih tepatnya Gua bingung aja"
"Bingung? Bingung kenapa?"
TIIIINNN TIIINNNN
Suara klakson motor membuyarkan obrolan kami, seorang cewek berhenti di depan kami berdua.
"Frish udah lama?" tanya cewek yang baru datang itu.
"Udah kering neh gigi gua nunggu elo" jawab friska.
"Maaf maaf, tadi agak macet maklum weekend"
"Gua maafin asal lo traktir gua es cream" goda Friska.
"Ih maruk sekali, udah minta di jemput, sekarang minta di traktir. Nunggunya sama cowok ganteng lagi"
"Eh dasar mulut elo nyablak bener seh, oh iya adrian gw duluan ya, sukses buat Tesnya, ayok bela, tarik"
"Tarik tarik, emang gw angkot"..
"Becanda bela"
"Bener neh gua ga dikenalain nih?"
"Eh elo apa apan sih, malu maluin aja, ayo berangkat"
"Duluan ya ganteng" kata cewek yang dipanggil bela oleh Friska tadi.
Mareka akhirnya melaju memecah kota malang.
Friska, orang pertama yang gua kenal di kota ini.
Oke, Gua udah mutusin buat ikut tes mandiri Universitas Wijaya, jurusan Biologi.
Polling
0 suara
Terlepas dari plot kisah ini, ada di team manakah kalian?
Diubah oleh kawan.betina 16-10-2020 11:01
![ugalugalih](https://s.kaskus.id/user/avatar/2023/12/06/avatar11513252_2.gif)
![bebyzha](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/08/27/avatar11086311_3.gif)
![fernicos](https://s.kaskus.id/user/avatar/2003/06/03/avatar16483_11.gif)
fernicos dan 153 lainnya memberi reputasi
138
373.4K
Kutip
1.9K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
![kawan.betina](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/04/06/avatar8621722_20.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kawan.betina
#693
[BOOK V] Lembaran ke delapan empat - Dunia baru
Quote:
"Sayang? Besok ada kuliah" kata mama gua menelfon sekitar jam 11 malam,
"Ada Mah tapi jam 11 ian udah free kok, ada apa mah?" Gua mengangkat telfon di sebuah ruangan yang lengkap dengan meja, kasur, sebuah komputer dan sebuah rak buku. Sebuah ruangan yang cukup luas seperti kamar kost namun menghadap ke sebuah jalan yang cukup ramai, sebuah ruangan lantai 3 dalam deretan ruko, Usaha yang sedang gua pegang sekarang ini.
"Mama mau mastiin kompleks ruko di surabaya, ian coba besok kesana ya, coba dilihat kondisinya seperti apa, dari tawarannya seh tempatnya strategis tapi coba ian besok kesana untuk memastikan, nanti mama kirimin alamat sama nomor hape pemiliknya" kata mama gua yang sudah cukup percaya dengan gua dalam memegang sebuah tanggung jawab.
"Oke mah " jawab gua pasti.
"Gimana Ateam dan Bteam " kata mama gua, walaupun setiap bulan gua pasti melaporkan hasil dari perkembangan Usaha yang di hibahkan ke gua oleh Mama.
"Ateam sekarang tambah ramai mah, ian coba kembangin varian baru, Ian kerjasama dengan Mahasiswa jurusan tataboga, jadi variannya selalu kita update setidaknya berapa bulan sekali, untuk memastikan pelanggan enggak bosen dengan varian yang begitu saja namun ciri khas tetap di tonjolkan. Kalau Bteam ,ian udah laporin bulan kemarin banyak yang turun, jadi ian coba ubah konsep, jadi ian merombak ulang konsep sampai beberapa karyawan ian ganti mah, ian ga terlalu percaya sama mahasiswa part time, ian lebih mengutamakan lulusan SMA atau SMK , karena mereka terlihat lebih serius" kata gua sambil melihat tempelan-tempelan dinding gua, tempelan yang berisi jadwal-jadwal dan berapa hal hal yang sudah tercapai dan juga akan diusahakan untuk tercapai.
"Jadi Modal kemarin buat Bteam ?" Kata mama gua, memang BOS besar gua yaitu mama ga fikir panjang dan ga nanya saat gua minta modal besar buat merombak Bteam
"Iya mah memang agak riskan bukan seperti mengupgrade usaha, malah seperti membuat usaha baru, karena butuh dana besar tapi sebulan ini terlihat peningkatannya drastis mah, kuantitasnya memang belum banyak tapi kualitasnya jauh lebih bagus mah, jadi walau mahal pelanggan tetap datang mah"
"Baik, mama percaya sama ian tapi ingat kuliahnya jangan sampai keteran"
"Iya mah, nilai ian masih stabil kok mah"
"Oke udah sayang, jaga kesehatan, kalau ian merasa udah ga kuat, bilang ke mama , nanti mama suruh om Anton yang handel"
"Tenang mah, ian masih kuat kok mah, malem mah"
"Malem sayang"
Gua merebahkan badan gua di kasur, sedikit melepas lelah dan beban fikiran, memang secara fisik pekerjaan ini masih di bilang enteng tapi karena mengurus beberapa usaha sekaligus beban fikiran dan tanggung jawab membuat otak membutuhkan lebih banyak kalori sehingga badan akan terasa cepat capek, gua lihat hape gua, melihat kalender dan gua baru sadar semester 5 sudah berjalan 3 bulan, atau 12 minggu lenih, semua seperti tidak terasa, gua teringat kawan-kawan gua, sahabat sahabat gua, gua jadi semakin jarang bertemu, gua seperti berada di dunia yang lain sekarang, ada rasa kangen mengulangi kenangan kenangan menyenangkan dengan mereka, gua berfikir, kenapa gua bisa menjadi seperti ini, bisa jauh dari mereka, mulai dari kapan ? gua hampir lupa.
Tiba tiba hape gua berdering, ada telfon dari ipeh tapi di telfon tidak terdengar siapa siapa.
"Hallo" panggil gua, bingung
"Mbel?' kata ipeh dengan suara sedih.
"iya peh, elo kenapa, kok suara elo lemes gini" kata gua khawatir.
"elo udah di kost?" tanya ipeh ga peduli pertanyaan gua,
"Masih di tempat kerja peh" jawab gua
"Anak Anak nyariin elo, si Doni bahkan sampe kesel sama gua karena elo jarang bisa kumpul lagi" ipeh terdengar lemes..
"elo tahu sendiri peh, sekarang gua bantu mama ngurus usaha ini" jawab gua
"Tapi masa sih elo sesibuk itu mbel, kami butuh elo 30 menit saja setiap hari setidaknya kita bisa cerita masalah kita, kami ngerasa kayak udah ga kenal sama elo lagi mbel" suara ipeh terdengar meninggi.
"Gua minta maaf banget Peh, Gua sibuk gara gara bisnis baru gua, kita lagi promo dan bener bener banyak banget pesenan, apalagi Menjelang akhir tahun begini, kami harus gencar gencar promosi ke acara acara untuk membuat perlengkapan mereka di kami, sorry banget Peh" kata gua, walau gua merasa bener bener bersalah mereka, mungkin gua terlalu cuek sekarang.
"Kami ga ingin ganggu elo mbel tapi kami ingin bantu elo, bantu elo buat lepasin kesibukan elo sebentar dan rilex. gua tahu dengan kesibukan elo sekarang elo bisa jadi lebih baik dalam memanajemen waktu dan belajar bertangung jawab dan elo lupa dengan masalah masalah elo dulu, tapi tengoklah kami, kawan elo, sahabat elo, bahkan elo ga dateng saat ulang tahun Bobi bulan lalu, acaranya memang hanya khusus buat kita berempat saja tapi ga adanya elo terasa banget mbel, cepet balik ya, kami kangen elo mbel" ipeh terdengar seperti sedang menahan tangis.
"Iya Peh, gua juga kangen kalian peh"
"Jangan lupa istirahat Mbel, Salam dari doni, katanya elo kurusan "
"iya Peh"
"Malem mbel, met istirahat"
"elo jangan nangis dong peh, gua janji gua pasti sempetin waktu buat kalian, gua janji"
"Gua nangis buat elo, biar elo lebih peduli sama kami, udah jangan difikirn mbel, jaga kesehatan, met istirahat mbel" ipeh langsung menutup telfon...
****************************************************
Hari ini gua kesiangan, tadi malem gua bener bener ga bisa tidur, gua terus memikirkan sahabat sahabat gua, gua banyak merenung dan akhirnya gua tahu, gua sudah terlalu banyak berubah, pagi itu gua terlambat hampir 30 menit, gua nekat aja masuk, untung dosennya waktu itu ngasih gua masuk karena memang nilai gua juga stabil jadi ga ada alasan dosen buat marahin gua. Kursi di belakang sudah penuh, hanya ada bangku baris kedua, dari depan, tepat di belakang kursi linda, gua langsung menuju kesana dan duduk.
Linda memberikan gua secarik binder seukuran A5 disana terlihat tertulis sesuatu..
~ Wajah elo pucet, Elo sakit ?~
Gua langsung menjawab tulisannya linda dan memberikannya kembali..
~ Masa seh? kayaknya kurang tidur aja kok~
Linda terlihat berfikir lumayan lama saat menulis, berapa menit kemudian dia memberikan secarik kertas yang sama..
~ Anak Anak sering bahas elo ian, mereka khawatir, karena setelah selesai kuliah elo pasti langsung Hilang
Dug, Dada gua terasa dihantam keras, Anak Anak kelas juga merasa gua berubah, di sana gua mulai merasa sangat menyesal, Gua langsung menjawab pesan kertas Linda dengan cepat
~ sorry kalau buat kalian ga nyaman dengan sikap gua ~
Linda membalas tulisan gua dengan cepat juga
~ kita bukan ga nyaman, malah kita ngira elo ga nyaman dengan kami, seperti kami punya salah sama elo.
Dug Dug Dada gua terasa di hantam dua kali, gua terdiam, sikap gua selama ini ternyata malah membuat teman teman gua ga nyaman, ahhhhh...
~ wah sampe segitunya kah ? ~
Linda terlihat menulis panjang sekali..
~ Biasanya elo shifa, doni dan bobi biasanya pulang paling akhir, duduk bercanda sambil menyalin catatan, dan elo biasanya sengaja lama-lama agar temen temen punya waktu buat bertanya masalah kuliah yang mereka ga ngerti, mereka tau itu semua ian tapi sekarang elo berubah, jadi anak anak ngerasa elo kesel gara gara kami terlalu banyak ngerepotin elo ~
~ "Buat Temen Temen, Jangan salah paham iya, Gua selalu nyaman di kelas ini, Gua hanya sekarang ada kesibukan lain yang memang harus gua tangani, maaf udah buat kalian salah paham, makasih perhatiannya, " Gua minta tolong kasih ini ketemen temen yang salah paham iya, ~
~ Gua ga janji ian, gua lebih seneng lihat elo, bisa menyempatkan waktu 5 menit saja setelah dosen mempersilahkan keluar , untuk diam dikelas , Fighting !!! ian,~
Setelah itu gua ga membalas pesan kertas linda lagi, gua coba memperhatikan dosen, walau agak sedkit ga konsen gara gara obrolan tadi, disana gua bertekad mencoba untuk lebih bisa menyempatkan waktu untuk bersama temen temen gua lagi.
Seperti kata Ipeh dan saran linda tadi gua duduk sebentar di kelas, gua mencoba sedikit lebih bisa membaur kembali tapi anak anak masih terlihat canggung untuk bertanya seperti biasa, Ipeh, doni dan bobi pun diam di kursinya sepertinya mereka sedang mengatur sebuah rencana.
tiba tiba Vita datang kearah gua..
"ian, Ajarin gua yang ini ya tadi bapaknya ngomongnya kecepetan jadi agak ga paham" tanya Vita
"Elo nanya teorema 5.1 kah Vit ke ian" tanya salah satu temen gua
"Iya, elo udah ngerti kah ?" tanya Vita
"Boro Boro ngerti, maksud gua gua mau ikutan nanya juga" Anak Anak langsung ngumpul di meja gua yang tadinya sepi langsung ramai, mereka fokus mendengarkan gua menjelaskan dan memberikan contoh soal pengunaan teorema tersebut.
"Ini kok jadi rame, satu satu dong, nanti gua ajarin deh kalau gua udah paham" kata salah satu temen gua.
"Yeee... Ga percaya gua, kalo elo yang ngajar, kalau diajar ian cepet ngerti gua" kata temen gua yang lain nanggapin
"Udehh diem, dengerin ian" kata Vita marah. Rencana 5 menit malah jadi lebih dari 15 menit, tapi gua seneng bisa membantu mereka tiba tiba saat anak anak udah balik ke kursi masing masing Vita setengah berbisik ke Gua.
" Mereka rindu tentor yang paling sabar buat ngajar kami yang gebleknya minta ampun, tetep kayak gini ian" Setelah itu Vita kembali ke kursinya, saat Gua mau mengambil tas untuk pergi tiba tiba 3 sahabat gua langsung menghadang gua,,,
"elo punya waktu buat mereka berarti harus punya waktu lebih buat kami" Kata doni yang langsung menarik gua ke gazebo matematika. Kami berempat duduk di gazebo yang terlihat agak ramai karena masih pagi menjelang siang, waktu waktu on fire untuk mengerjakan tugas di gazebo itu,
"Elo baru sadar kan anak anak peduli banget sama elo" Kata doni tiba tiba
"Kelas kita ini udah kompak banget, ngelihat elo yang langsung pergi tanpa basa basi setiap selesai kuliah buat mereka khawatir" tambah boby
"Jujur sama gua ian bukan cuma gara gara elo sibukkan?" Kata ipeh
"Sebelumnya gua minta maaf, mungkin masih ada rasa yang aneh aja" kata Gua
"Dinda?" kata doni langsung menimpali
"Gua juga ga tahu, gua mungkin awalnya hanya ingin mencoba merubah rutinitas yang dulu, karena rutinitas itu adalah rutinas yang penuh dengan kenangan dia, bukan berarti gua masih ga bisa move on, tapi gua hanya mencoba merubah saja, tapi tanpa gua sadari ternyata ini semua menjadi rutinitas baru gua" jawab gua jujur...
"Bahkan KKN pun kita yang daftarin elo ?" kata ipeh mandang gua kesel..
"ah udah ada pendaftaran KKN ?" gua bingung
" Minggu depan kita udah pembekalan KKN, jadi elo sempatin waktu elo mbel" kata ipeh kesel,,
"Makasih banget Peh, Don, bob"
"Padahal elo bisa minta bantuan kami buat bantu usaha elo, biar elo ga terlalu repot" kata doni lagi
"Iya gua minta maaf "
" kita selalu berempat jadi kalo ga ada satu diantara kita itu terasa seperti ga kumpul mbel, rasanya kosong. dan elo tahu, elo udah 3 bulan kayak gini,, 3 kali 30 hari elo seperti terlihat dikelas tapi enggak kerasa kehadirannya, gua harap elo bisa nyempetin waktu elo" kata ipeh ke gua
"Iya makasih banget, gua minta maaf banget" kata gua penuh penyesalan
"Bahkan pasti elo ga tahu gosip gosip hangat kan" kata bobi santai
"gosip apaan?" kata gua penasaran
"bilang aja elo mau pamer bob" kata ipeh sewot
"emang kenapa peh?" kata gua makin penasaran
"si bobi udah dapet perawan baru" kata ipeh males
"elo udah punya cewek baru bob, kok elo ga bilang" kata gua kaget,
"elo yang hilang kali kampret" kata bobi
"oh iya, sorry" senyum gua..
"tuh lihat dari tadi vita lihatin kita kan" kata ipeh lagi
"emang kenapa peh Ada hubungannya sama salah satu diantara kita?" tanya gua
Ipeh hanya menunjuk doni menggunakan isyarat kapalanya.
"elo sama vita don" kata gua kaget
"belum jadian seh tapi udah deket gitu" kata doni jujur
"wah gua ketinggal jauh banget, cinlok kelas neh hahaha, selamet buat kalian deh" kata gua ikut seneng
"Vita cerita banyak tentang elo, semoga saja elo fair sama gua ian" kata doni ke gua
"Haha, oke oke, gua fair kok, dan elo Peh ?" kata gua penasaran,,,
" kalo Ipeh seh setia nungguin SANG ADRIAN POETRA" Kata bobi seperti membaca puisi..
"CIEEE CIEEE" timpal doni tiba tiba.
Nyessss di tengah ramainya gazebo, si ipeh langsung ngetekin doni dan bobi.
"Bangsuaattt kalian ya, masih aja becanda yang enggak enggak,"
"sorry peh sorry" kata mereka minta ampun..
"Gua cuman belum mau pacaran lagi aja," kata ipeh sambil melepas jurus keteknya ke doni dan bobi
tiba tiba linda jalan lewat di dekat gedung matematika dengan seorang cowok sepertinya senior kami.
"Elo mau nanya linda ?" kata ipeh tiba tiba
"ah enggak kok" kata gua gagap..
"udah dua bulan Dia dideketin kakak tingkat, asisten praktikum kita waktu mahasiswa baru, masih inget ga? Linda seh keliatannya nyaman nyaman aja , ga nolak tapi gua lihat dia masih nunggu elo"
"Kok bisa, elo tau dari mana?" kata gua penasaran
"kadang dia nanya elo ke gua, sampai situ aja yang lain rahasia, gua bocoron itu, agar elo bisa ngasih ketegasan buat anak orang, jangan di gantungin atau ngasih harapan palsu, elo jauh lebih tahu gimana sakitnya dalam posisi kayak linda kan"
Gua terdiam mendengar kata kata ipeh..
"Tapi jangan terlalu difikirkan, elo fokus sama tujuan leo aja , sama bisnis elo aja mbel, jaga kesehatan elo, jangan sampe urusan begini buat elo sakit lagi" kata ipeh tiba tiba berubah lembut.
"wuawwww, Mbak ipeh udah kayak calon istri yang baik aja sama papa ian" Goda Doni lagi..
GDEBUUKKKKKK plakkkkk Tangan Ipeh menghantap punggung dan dikombinasikan dengan pukulan ke arah paha Doni, pasti memar tuh, gua yakin.
"Ada yang mau bantuin gua?" kata ipeh setelah anak -nak yang lain tertuju sama kami berempat akibat aksi brutal ipeh..
"Itu saja udah lebih dari cukup kok kak" mungkin itu kata mahasiswa lain yang melihat hahaha...
"Vita kayaknya kesini" kata gua..
"eh ian" sapa vita
"eh Vit " jawab gua..
"Lama ga ngelihat elo kumpul kumpul lagi " katanya setengah senyum..
"Ehemmm" kata Doni tiba tiba sambil menahan sakit..
"elo batuk Don" Goda ipeh yang tahu dia kesel gara gara vita yang senyum ke gua
"kagak tadi ada belalang masuk mulut gua" kata Doni kesel
"Ya ilah don, santai aja kali" kata gua yang ngerti maksud doni
"Doni emang jelesan ian, Gua pinjem Doni dulu boleh iya" kata vita to the point,,
"Boleh boleh, Diambil juga gak apa apa kok, elo telen terus muntahin lagi trus elo injek injek juga gua ikhlas" kata ipeh kesel.
"asemmm lo peh, kejem bener " jawab doni
"biarin" kaya ipeh..
"duluan ya Ian, Fa" kata vita dan pergi dengan Doni
"Gua duluan juga iya, udah ada janji sama sang bidadari, nikmati waktu berdua ya bye bye" kata bobi yang langsung pergi mengejar seorang cewek.
"tuh ceweknya Bobi, " kata ipeh
"itu bukannya genknya dinda kan?"
"iya, entahlah gimana mereka bisa deket So sekarang elo mau kemana ?"
"Ayo ke Ateam, elo laper kan?"
"Resto Ateam? siang siang begini masih tutup kali mbel"
"Kalo gua kesana, pasti langsung buka"
"Mbel, jangan bilang Ateam bisnis yang elo pegang?" gua hanya diem sambi tersenyum.
"elo sibuk banget sampai elo belum ngasih tahu kami nama nama usaha yang elo pegang, keterlaluan emang elo mbel"
"masak sih? gua baru sadar, gua belum ngasih tahu kalian"
"hummmm"
"Kalau elo mau ikut nanti gua mau kesurabaya, mau liat ruko,"
"Boleh deh, gua juga ga ada kerjaan"
"Motoran aja ya, pake motor elo, kangen gua sama satria elo"
"oke oke, siap bos"
"Kok rame banget ya sekarang, " kata gua..
"Kan Ada mahasiswa baru mbel, tiga bulan lebih mereka di sini dan elo belum nyadar tapi kayaknya ada acara pensi maba, masih inget ga elo dulu acara itu, dulu elo dapet voting paling banyak, elo ga perlu show off buat dikenal, elo cukup jadi diri elo, elo udah banyak dapet perhatian"
"elo muji gua ketingiian peh"
"kak?"kata suara terdengar dari belakang gua tapi gua ga merespon.
"Tuh kan baru aja gua bilang," kata Ipeh.
"Hah? elo bilang apa " tanya Gua.
"Belakang elo, ada MABA, lebih tepatnya MAHASISWII BARUU!"
Gua menoleh kebelakang, Mahasiswi baru ?
"ANiii....?”
"Ada Mah tapi jam 11 ian udah free kok, ada apa mah?" Gua mengangkat telfon di sebuah ruangan yang lengkap dengan meja, kasur, sebuah komputer dan sebuah rak buku. Sebuah ruangan yang cukup luas seperti kamar kost namun menghadap ke sebuah jalan yang cukup ramai, sebuah ruangan lantai 3 dalam deretan ruko, Usaha yang sedang gua pegang sekarang ini.
"Mama mau mastiin kompleks ruko di surabaya, ian coba besok kesana ya, coba dilihat kondisinya seperti apa, dari tawarannya seh tempatnya strategis tapi coba ian besok kesana untuk memastikan, nanti mama kirimin alamat sama nomor hape pemiliknya" kata mama gua yang sudah cukup percaya dengan gua dalam memegang sebuah tanggung jawab.
"Oke mah " jawab gua pasti.
"Gimana Ateam dan Bteam " kata mama gua, walaupun setiap bulan gua pasti melaporkan hasil dari perkembangan Usaha yang di hibahkan ke gua oleh Mama.
"Ateam sekarang tambah ramai mah, ian coba kembangin varian baru, Ian kerjasama dengan Mahasiswa jurusan tataboga, jadi variannya selalu kita update setidaknya berapa bulan sekali, untuk memastikan pelanggan enggak bosen dengan varian yang begitu saja namun ciri khas tetap di tonjolkan. Kalau Bteam ,ian udah laporin bulan kemarin banyak yang turun, jadi ian coba ubah konsep, jadi ian merombak ulang konsep sampai beberapa karyawan ian ganti mah, ian ga terlalu percaya sama mahasiswa part time, ian lebih mengutamakan lulusan SMA atau SMK , karena mereka terlihat lebih serius" kata gua sambil melihat tempelan-tempelan dinding gua, tempelan yang berisi jadwal-jadwal dan berapa hal hal yang sudah tercapai dan juga akan diusahakan untuk tercapai.
"Jadi Modal kemarin buat Bteam ?" Kata mama gua, memang BOS besar gua yaitu mama ga fikir panjang dan ga nanya saat gua minta modal besar buat merombak Bteam
"Iya mah memang agak riskan bukan seperti mengupgrade usaha, malah seperti membuat usaha baru, karena butuh dana besar tapi sebulan ini terlihat peningkatannya drastis mah, kuantitasnya memang belum banyak tapi kualitasnya jauh lebih bagus mah, jadi walau mahal pelanggan tetap datang mah"
"Baik, mama percaya sama ian tapi ingat kuliahnya jangan sampai keteran"
"Iya mah, nilai ian masih stabil kok mah"
"Oke udah sayang, jaga kesehatan, kalau ian merasa udah ga kuat, bilang ke mama , nanti mama suruh om Anton yang handel"
"Tenang mah, ian masih kuat kok mah, malem mah"
"Malem sayang"
Gua merebahkan badan gua di kasur, sedikit melepas lelah dan beban fikiran, memang secara fisik pekerjaan ini masih di bilang enteng tapi karena mengurus beberapa usaha sekaligus beban fikiran dan tanggung jawab membuat otak membutuhkan lebih banyak kalori sehingga badan akan terasa cepat capek, gua lihat hape gua, melihat kalender dan gua baru sadar semester 5 sudah berjalan 3 bulan, atau 12 minggu lenih, semua seperti tidak terasa, gua teringat kawan-kawan gua, sahabat sahabat gua, gua jadi semakin jarang bertemu, gua seperti berada di dunia yang lain sekarang, ada rasa kangen mengulangi kenangan kenangan menyenangkan dengan mereka, gua berfikir, kenapa gua bisa menjadi seperti ini, bisa jauh dari mereka, mulai dari kapan ? gua hampir lupa.
Tiba tiba hape gua berdering, ada telfon dari ipeh tapi di telfon tidak terdengar siapa siapa.
"Hallo" panggil gua, bingung
"Mbel?' kata ipeh dengan suara sedih.
"iya peh, elo kenapa, kok suara elo lemes gini" kata gua khawatir.
"elo udah di kost?" tanya ipeh ga peduli pertanyaan gua,
"Masih di tempat kerja peh" jawab gua
"Anak Anak nyariin elo, si Doni bahkan sampe kesel sama gua karena elo jarang bisa kumpul lagi" ipeh terdengar lemes..
"elo tahu sendiri peh, sekarang gua bantu mama ngurus usaha ini" jawab gua
"Tapi masa sih elo sesibuk itu mbel, kami butuh elo 30 menit saja setiap hari setidaknya kita bisa cerita masalah kita, kami ngerasa kayak udah ga kenal sama elo lagi mbel" suara ipeh terdengar meninggi.
"Gua minta maaf banget Peh, Gua sibuk gara gara bisnis baru gua, kita lagi promo dan bener bener banyak banget pesenan, apalagi Menjelang akhir tahun begini, kami harus gencar gencar promosi ke acara acara untuk membuat perlengkapan mereka di kami, sorry banget Peh" kata gua, walau gua merasa bener bener bersalah mereka, mungkin gua terlalu cuek sekarang.
"Kami ga ingin ganggu elo mbel tapi kami ingin bantu elo, bantu elo buat lepasin kesibukan elo sebentar dan rilex. gua tahu dengan kesibukan elo sekarang elo bisa jadi lebih baik dalam memanajemen waktu dan belajar bertangung jawab dan elo lupa dengan masalah masalah elo dulu, tapi tengoklah kami, kawan elo, sahabat elo, bahkan elo ga dateng saat ulang tahun Bobi bulan lalu, acaranya memang hanya khusus buat kita berempat saja tapi ga adanya elo terasa banget mbel, cepet balik ya, kami kangen elo mbel" ipeh terdengar seperti sedang menahan tangis.
"Iya Peh, gua juga kangen kalian peh"
"Jangan lupa istirahat Mbel, Salam dari doni, katanya elo kurusan "
"iya Peh"
"Malem mbel, met istirahat"
"elo jangan nangis dong peh, gua janji gua pasti sempetin waktu buat kalian, gua janji"
"Gua nangis buat elo, biar elo lebih peduli sama kami, udah jangan difikirn mbel, jaga kesehatan, met istirahat mbel" ipeh langsung menutup telfon...
****************************************************
Hari ini gua kesiangan, tadi malem gua bener bener ga bisa tidur, gua terus memikirkan sahabat sahabat gua, gua banyak merenung dan akhirnya gua tahu, gua sudah terlalu banyak berubah, pagi itu gua terlambat hampir 30 menit, gua nekat aja masuk, untung dosennya waktu itu ngasih gua masuk karena memang nilai gua juga stabil jadi ga ada alasan dosen buat marahin gua. Kursi di belakang sudah penuh, hanya ada bangku baris kedua, dari depan, tepat di belakang kursi linda, gua langsung menuju kesana dan duduk.
Linda memberikan gua secarik binder seukuran A5 disana terlihat tertulis sesuatu..
~ Wajah elo pucet, Elo sakit ?~
Gua langsung menjawab tulisannya linda dan memberikannya kembali..
~ Masa seh? kayaknya kurang tidur aja kok~
Linda terlihat berfikir lumayan lama saat menulis, berapa menit kemudian dia memberikan secarik kertas yang sama..
~ Anak Anak sering bahas elo ian, mereka khawatir, karena setelah selesai kuliah elo pasti langsung Hilang
Dug, Dada gua terasa dihantam keras, Anak Anak kelas juga merasa gua berubah, di sana gua mulai merasa sangat menyesal, Gua langsung menjawab pesan kertas Linda dengan cepat
~ sorry kalau buat kalian ga nyaman dengan sikap gua ~
Linda membalas tulisan gua dengan cepat juga
~ kita bukan ga nyaman, malah kita ngira elo ga nyaman dengan kami, seperti kami punya salah sama elo.
Dug Dug Dada gua terasa di hantam dua kali, gua terdiam, sikap gua selama ini ternyata malah membuat teman teman gua ga nyaman, ahhhhh...
~ wah sampe segitunya kah ? ~
Linda terlihat menulis panjang sekali..
~ Biasanya elo shifa, doni dan bobi biasanya pulang paling akhir, duduk bercanda sambil menyalin catatan, dan elo biasanya sengaja lama-lama agar temen temen punya waktu buat bertanya masalah kuliah yang mereka ga ngerti, mereka tau itu semua ian tapi sekarang elo berubah, jadi anak anak ngerasa elo kesel gara gara kami terlalu banyak ngerepotin elo ~
~ "Buat Temen Temen, Jangan salah paham iya, Gua selalu nyaman di kelas ini, Gua hanya sekarang ada kesibukan lain yang memang harus gua tangani, maaf udah buat kalian salah paham, makasih perhatiannya, " Gua minta tolong kasih ini ketemen temen yang salah paham iya, ~
~ Gua ga janji ian, gua lebih seneng lihat elo, bisa menyempatkan waktu 5 menit saja setelah dosen mempersilahkan keluar , untuk diam dikelas , Fighting !!! ian,~
Setelah itu gua ga membalas pesan kertas linda lagi, gua coba memperhatikan dosen, walau agak sedkit ga konsen gara gara obrolan tadi, disana gua bertekad mencoba untuk lebih bisa menyempatkan waktu untuk bersama temen temen gua lagi.
Seperti kata Ipeh dan saran linda tadi gua duduk sebentar di kelas, gua mencoba sedikit lebih bisa membaur kembali tapi anak anak masih terlihat canggung untuk bertanya seperti biasa, Ipeh, doni dan bobi pun diam di kursinya sepertinya mereka sedang mengatur sebuah rencana.
tiba tiba Vita datang kearah gua..
"ian, Ajarin gua yang ini ya tadi bapaknya ngomongnya kecepetan jadi agak ga paham" tanya Vita
"Elo nanya teorema 5.1 kah Vit ke ian" tanya salah satu temen gua
"Iya, elo udah ngerti kah ?" tanya Vita
"Boro Boro ngerti, maksud gua gua mau ikutan nanya juga" Anak Anak langsung ngumpul di meja gua yang tadinya sepi langsung ramai, mereka fokus mendengarkan gua menjelaskan dan memberikan contoh soal pengunaan teorema tersebut.
"Ini kok jadi rame, satu satu dong, nanti gua ajarin deh kalau gua udah paham" kata salah satu temen gua.
"Yeee... Ga percaya gua, kalo elo yang ngajar, kalau diajar ian cepet ngerti gua" kata temen gua yang lain nanggapin
"Udehh diem, dengerin ian" kata Vita marah. Rencana 5 menit malah jadi lebih dari 15 menit, tapi gua seneng bisa membantu mereka tiba tiba saat anak anak udah balik ke kursi masing masing Vita setengah berbisik ke Gua.
" Mereka rindu tentor yang paling sabar buat ngajar kami yang gebleknya minta ampun, tetep kayak gini ian" Setelah itu Vita kembali ke kursinya, saat Gua mau mengambil tas untuk pergi tiba tiba 3 sahabat gua langsung menghadang gua,,,
"elo punya waktu buat mereka berarti harus punya waktu lebih buat kami" Kata doni yang langsung menarik gua ke gazebo matematika. Kami berempat duduk di gazebo yang terlihat agak ramai karena masih pagi menjelang siang, waktu waktu on fire untuk mengerjakan tugas di gazebo itu,
"Elo baru sadar kan anak anak peduli banget sama elo" Kata doni tiba tiba
"Kelas kita ini udah kompak banget, ngelihat elo yang langsung pergi tanpa basa basi setiap selesai kuliah buat mereka khawatir" tambah boby
"Jujur sama gua ian bukan cuma gara gara elo sibukkan?" Kata ipeh
"Sebelumnya gua minta maaf, mungkin masih ada rasa yang aneh aja" kata Gua
"Dinda?" kata doni langsung menimpali
"Gua juga ga tahu, gua mungkin awalnya hanya ingin mencoba merubah rutinitas yang dulu, karena rutinitas itu adalah rutinas yang penuh dengan kenangan dia, bukan berarti gua masih ga bisa move on, tapi gua hanya mencoba merubah saja, tapi tanpa gua sadari ternyata ini semua menjadi rutinitas baru gua" jawab gua jujur...
"Bahkan KKN pun kita yang daftarin elo ?" kata ipeh mandang gua kesel..
"ah udah ada pendaftaran KKN ?" gua bingung
" Minggu depan kita udah pembekalan KKN, jadi elo sempatin waktu elo mbel" kata ipeh kesel,,
"Makasih banget Peh, Don, bob"
"Padahal elo bisa minta bantuan kami buat bantu usaha elo, biar elo ga terlalu repot" kata doni lagi
"Iya gua minta maaf "
" kita selalu berempat jadi kalo ga ada satu diantara kita itu terasa seperti ga kumpul mbel, rasanya kosong. dan elo tahu, elo udah 3 bulan kayak gini,, 3 kali 30 hari elo seperti terlihat dikelas tapi enggak kerasa kehadirannya, gua harap elo bisa nyempetin waktu elo" kata ipeh ke gua
"Iya makasih banget, gua minta maaf banget" kata gua penuh penyesalan
"Bahkan pasti elo ga tahu gosip gosip hangat kan" kata bobi santai
"gosip apaan?" kata gua penasaran
"bilang aja elo mau pamer bob" kata ipeh sewot
"emang kenapa peh?" kata gua makin penasaran
"si bobi udah dapet perawan baru" kata ipeh males
"elo udah punya cewek baru bob, kok elo ga bilang" kata gua kaget,
"elo yang hilang kali kampret" kata bobi
"oh iya, sorry" senyum gua..
"tuh lihat dari tadi vita lihatin kita kan" kata ipeh lagi
"emang kenapa peh Ada hubungannya sama salah satu diantara kita?" tanya gua
Ipeh hanya menunjuk doni menggunakan isyarat kapalanya.
"elo sama vita don" kata gua kaget
"belum jadian seh tapi udah deket gitu" kata doni jujur
"wah gua ketinggal jauh banget, cinlok kelas neh hahaha, selamet buat kalian deh" kata gua ikut seneng
"Vita cerita banyak tentang elo, semoga saja elo fair sama gua ian" kata doni ke gua
"Haha, oke oke, gua fair kok, dan elo Peh ?" kata gua penasaran,,,
" kalo Ipeh seh setia nungguin SANG ADRIAN POETRA" Kata bobi seperti membaca puisi..
"CIEEE CIEEE" timpal doni tiba tiba.
Nyessss di tengah ramainya gazebo, si ipeh langsung ngetekin doni dan bobi.
"Bangsuaattt kalian ya, masih aja becanda yang enggak enggak,"
"sorry peh sorry" kata mereka minta ampun..
"Gua cuman belum mau pacaran lagi aja," kata ipeh sambil melepas jurus keteknya ke doni dan bobi
tiba tiba linda jalan lewat di dekat gedung matematika dengan seorang cowok sepertinya senior kami.
"Elo mau nanya linda ?" kata ipeh tiba tiba
"ah enggak kok" kata gua gagap..
"udah dua bulan Dia dideketin kakak tingkat, asisten praktikum kita waktu mahasiswa baru, masih inget ga? Linda seh keliatannya nyaman nyaman aja , ga nolak tapi gua lihat dia masih nunggu elo"
"Kok bisa, elo tau dari mana?" kata gua penasaran
"kadang dia nanya elo ke gua, sampai situ aja yang lain rahasia, gua bocoron itu, agar elo bisa ngasih ketegasan buat anak orang, jangan di gantungin atau ngasih harapan palsu, elo jauh lebih tahu gimana sakitnya dalam posisi kayak linda kan"
Gua terdiam mendengar kata kata ipeh..
"Tapi jangan terlalu difikirkan, elo fokus sama tujuan leo aja , sama bisnis elo aja mbel, jaga kesehatan elo, jangan sampe urusan begini buat elo sakit lagi" kata ipeh tiba tiba berubah lembut.
"wuawwww, Mbak ipeh udah kayak calon istri yang baik aja sama papa ian" Goda Doni lagi..
GDEBUUKKKKKK plakkkkk Tangan Ipeh menghantap punggung dan dikombinasikan dengan pukulan ke arah paha Doni, pasti memar tuh, gua yakin.
"Ada yang mau bantuin gua?" kata ipeh setelah anak -nak yang lain tertuju sama kami berempat akibat aksi brutal ipeh..
"Itu saja udah lebih dari cukup kok kak" mungkin itu kata mahasiswa lain yang melihat hahaha...
"Vita kayaknya kesini" kata gua..
"eh ian" sapa vita
"eh Vit " jawab gua..
"Lama ga ngelihat elo kumpul kumpul lagi " katanya setengah senyum..
"Ehemmm" kata Doni tiba tiba sambil menahan sakit..
"elo batuk Don" Goda ipeh yang tahu dia kesel gara gara vita yang senyum ke gua
"kagak tadi ada belalang masuk mulut gua" kata Doni kesel
"Ya ilah don, santai aja kali" kata gua yang ngerti maksud doni
"Doni emang jelesan ian, Gua pinjem Doni dulu boleh iya" kata vita to the point,,
"Boleh boleh, Diambil juga gak apa apa kok, elo telen terus muntahin lagi trus elo injek injek juga gua ikhlas" kata ipeh kesel.
"asemmm lo peh, kejem bener " jawab doni
"biarin" kaya ipeh..
"duluan ya Ian, Fa" kata vita dan pergi dengan Doni
"Gua duluan juga iya, udah ada janji sama sang bidadari, nikmati waktu berdua ya bye bye" kata bobi yang langsung pergi mengejar seorang cewek.
"tuh ceweknya Bobi, " kata ipeh
"itu bukannya genknya dinda kan?"
"iya, entahlah gimana mereka bisa deket So sekarang elo mau kemana ?"
"Ayo ke Ateam, elo laper kan?"
"Resto Ateam? siang siang begini masih tutup kali mbel"
"Kalo gua kesana, pasti langsung buka"
"Mbel, jangan bilang Ateam bisnis yang elo pegang?" gua hanya diem sambi tersenyum.
"elo sibuk banget sampai elo belum ngasih tahu kami nama nama usaha yang elo pegang, keterlaluan emang elo mbel"
"masak sih? gua baru sadar, gua belum ngasih tahu kalian"
"hummmm"
"Kalau elo mau ikut nanti gua mau kesurabaya, mau liat ruko,"
"Boleh deh, gua juga ga ada kerjaan"
"Motoran aja ya, pake motor elo, kangen gua sama satria elo"
"oke oke, siap bos"
"Kok rame banget ya sekarang, " kata gua..
"Kan Ada mahasiswa baru mbel, tiga bulan lebih mereka di sini dan elo belum nyadar tapi kayaknya ada acara pensi maba, masih inget ga elo dulu acara itu, dulu elo dapet voting paling banyak, elo ga perlu show off buat dikenal, elo cukup jadi diri elo, elo udah banyak dapet perhatian"
"elo muji gua ketingiian peh"
"kak?"kata suara terdengar dari belakang gua tapi gua ga merespon.
"Tuh kan baru aja gua bilang," kata Ipeh.
"Hah? elo bilang apa " tanya Gua.
"Belakang elo, ada MABA, lebih tepatnya MAHASISWII BARUU!"
Gua menoleh kebelakang, Mahasiswi baru ?
"ANiii....?”
![ardimaen](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/09/02/avatar10689247_2.gif)
![jenggalasunyi](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/07/31/avatar10662509_10.gif)
![bebyzha](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/08/27/avatar11086311_3.gif)
bebyzha dan 31 lainnya memberi reputasi
30
Kutip
Balas
Tutup