Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

db84x3Avatar border
TS
db84x3
Penegakan Hukum Tak Adil, dr Tirta Kritik Arak-arakan Gibran di Solo, Ramai Itu Loh

POJOKSATU.id, JAKARTA-– Relawan Covid-19, dokter Tirta, mengkritik arak-arakan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, saat pendaftaran calon walikota di Solo.

Menurut dokter yang bernama lengkap Tirta Mandiri Hudhi ini, penegakan hukum terkait dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, dinilai belum sepenuhnya adil.

Kritikan tersebut disampaikan dokter Tirta Mandiri Hudhi dalam acara ILC TVOne yang mengangkat tema “Setelah Protokol Kesehatan Dilanggar”, Selasa malam (17/11).

“Penegak hukum luar biasa, tidak pakai masker di dalam mobil saja ditindak. Tapi kalau tokoh (yang melanggar protokol kesehatan), enggak ngapa-ngapain,” kritik Dokter Tirta. 

Sebagai relawan yang terjun langsung ke lapangan, ia mengaku mengetahui persis adanya perlakuan yang berbeda terhadap para pelanggar protokol kesehatan.

Ia mencontohkan, beberapa penindakan yang dilakukan Satgas Covid 19 dan pihak terkait dilakukan dengan baik kepada masyarakat umum.

Seperti dalam pelanggaran protokol kesehatan saat penutupan MC Donald Sarinah Jakarta Pusat, tempat wisata waterboom di Medan yang akhirnya ditutup, dan beberapa lainnya.

Namun demikian, tindakan tegas justru tak diperlihatkan saat gelaran politik di Jawa Tengah.

Dokter Tirta pun menyinggung soal kampanye Pilkada Solo yang melibatkan kerumunan saat salah satu calon walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak Presiden Jokowi, mendaftarkan diri ke KPU beberapa waktu lalu.


“Mas Gibran itu sahabat saya. Mas Gibran diarak-arak di Solo, ramai itu. Media? Nggak ada (yang mengkritisi). Ramai itu loh,” kritiknya.


Dalam ILC TV One itu, turut menjadi narasumber, Wagub DKI Jakarta Riza Patria, Jubir PA 212 Haikal Hassan, Politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat, dan beberapa narasumber lainnya.


“Harusnya Pak RK (Ridwan Kamil) dipanggil, Pak Ganjar dipanggil,” kata dokter Tirta Mandiri Hudhi lagi.


Pemanggilan Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Jawa Tengah tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Tirta, kerumunan massa juga sempat terjadi di saat kampanye Pilkada di Solo, Jawa Tengah belum lama ini.


Pun demikian di Jawa Barat, di mana terjadi kerumunan massa dalam acara penyambutan Habib Rizieq di Megamendung, Bogor beberapa waktu lalu.
(rmol/pojoksatu)


https://pojoksatu.id/news/berita-nas...ramai-itu-loh/


Gubernur ngak Anies, cebong langsung mingkem
Diubah oleh db84x3 17-11-2020 17:08
viniest
van Duke
tien212700
tien212700 dan 39 lainnya memberi reputasi
38
12.3K
195
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
gabener.edanAvatar border
gabener.edan
#8
Salah yaaa harus di usut sekalipun anak jokowi.

Tapi bicara adil harusnya kasus bandara pun harus di usut.
Ini baru apel to apel namanya.
Kalo kasus gibran dengan maulidan dan nikahan tidak apel to apel walaupun terjadi masalah yg sama.
Loh kenapa beda...
Jelas berkaca dgn kasus bandara harusnya sudah tau dong bagaimana dgn maulidan dan nikahan potensial bahayanya.
Kenapa tidak ada pencegahan dini padahal sudah ada acuan dgn kasus bandara.
Malah kelurahan siapin toilet umum dsb.
Eh satgas koronak malah kasi masker dan polisi malah bantu ngatur lalu lintas.
Lha disini damage paling membuat masyarakat meradang.

Walaupun ada pemakluman karna bru pertama kali dan tidak menduga akan sebanyak itu.
Ane anggap tetap salah.(gibran dan bandara).
Tapi kasus maulidan dan nikahan itu sangat fatal salahnya.
Uraian kenapa fatal silahkan baca di atas.

emoticon-Leh Uga
Diubah oleh gabener.edan 17-11-2020 18:54
kamikaze118
db84x3
viniest
viniest dan 17 lainnya memberi reputasi
14
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.