Hai, Gansist! Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat wal afiat, yaks! Aaaamiin aaamiiiin doa terbaik untuk semuanya.

Kali ini ane bakal ngajak kalian untuk berkenalan sama suatu penyakit kulit yang mirip banget dengan kusta. Tapi penyakit ini mengandung unsur-unsur kengerian tingkat tinggi, kaga percaya? Makanya kenalan dulu ya! Hehehehe

Jika orang awam macam kita-kita ini pasti kurang jeli, bahkan ahli medis bisa mengira penyakit yang bernama Ainhum ini adalah kusta, padahal sebenarnya bukan.

Apa sih Ainhum?


Ainhum adalah sebuah penyakit, yang mana seperti terlepasnya jari, proses yang tak biasa dan tak terduga, karena terkesan spontan aja. Namun pada preferensinya, kesepuluh jari kaki kalian bisa terlepas jika penderita mengalami penyakit bernama Ainhum tersebut. Bagaimana, sudah merasa ngeri belom, Gansist?

Pada dasarnya penyakit Ainhum ini, masih sangat jarang ditemui, bahkan di Amerika sekali pun masih sangat-sangatlah jarang, meski penyakit Ainhum kerap dibahas pada literatur pembelajaran medis, namun masih berjalan dalam skala internasional.

Dalam catatan sejarah, terminologi atau bisa dikatakan catatan pertama, penyakit Ainhum ditemukan di Brasil, tepatnya di Bahia, oleh seseorang yang memiliki nama "Da Silva Lima" unik ya namanya? Namun setelah itu berita tentang Ainhum itu tersebar luas. Media Gazeia Medica de Bahia yang pertama kali mempublikasikannya kepada khalayak ramai.


Secara bahasa, Ainhum memiliki arti celah atau fissure, etimologi yang berasal mana bahasanya berasa dari sebuah suku yang mendiami wilayah Brazil, yaitu "Nagos" namun dapat diartikan juga sebagai "ayun; Gergaji; Nigeria.

But, Ainhum juga memiliki nama lainnya loh! Ada beberapa yaitu: dactolysis, bankokerend, sukhapakla, annular constriction of digit, dactylolysis spontanea, dactolysis spintanea, spontaneus dactylolysis, dan autoamputation of a digit.

Pada dasarnya penyakit Ainhum ini bisa diderita oleh siapa saja, semua ras tidak memandang jenis warna, namun kebanyakan pasien yang terjungkit oleh penyakit ini adalah orang-orang yang berkulit hitam, tinggal di daerah tropis, usia rentannya adalah enam sampai tujuh puluh lima tahun. Namun kebanyakan di usia 40-50 tahun yang sering ditemukan.










Untuk penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) diharapkan berhati-hati, tersebab jikalau jari kaki sudah terlepas, maka penderita akan mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan tubuhnya. Apalagi jikalau memiliki berat tubuh yang dikategorikan "gemuk" sudah pasti akan sangat-sangatlah kesulitan.






Dalam dunia kedokteran, untuk mendeteksi penyakit Ainhum sering digunakan pemeriksaan secara langsung juga melalui foto rontgen untuk memastikannya.





Namun demikian hingga saat ini, Ainhum masih lumayan untuk diidentifikasikan, walaupun pada kenyataannya Ainhum mampu sembuh dengan sendirinya, namun pastinya tahap lanjutan seperti terjadi penyempitan, keretakan, hingga jari yang menghilang biasanya memiliki kecenderungan terhadap penyakit lainnya.

Penyebabnya belum jelas secara terperinci, namun yang pasti
Penyebab Ainhum sebenarnya belum dapat dipastikan karena apa, akan tetapi intinya adalah bukan karena jamur, bakteri, virus, atau infeksi parasit, apalagi berhubungan pada luka di kaki. Pencegahan dengan selalu memakai alas kaki pun sebenarnya sudah dibantah dengan adanya penderita Ainhum yang dalam hidupnya tak pernah bertelanjang kaki.


Menurut opini ane, sebenarnya segala penyakit itu semuanya adalah kuasa dari Allah, seperti kanker pada anak sekali pun. Just it, ane soale pernah melihat acara talk show dokter pahlawan yang dirinya mengobati anak-anak penderita kanker, bahkan dokter spesialis itu tak bisa memastikan penyebab pasti kanker pada anak.

Yup, pagi ini mari kita memanjatkan syukur pada Tuhan yuk, Gansist! Karunia berupa kesehatan yang jarang kita syukuri ini, ternyata di luar sana banyak para penderita telah menghabiskan uangnya, bahkan untuk membeli kesehatan, tetapi Tuhanlah yang Maha Kuasa.


Sumber referensinya di sini




Ngawi, 13 November 2020
Salam Santun,

Warna_Senja