Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NovritsarAvatar border
TS
Novritsar
Review: Si Buta dari Gua Hantu Putih Hitam Vol. 1
"Macam-macam Sisi dari Si Buta dari Gua Hantu"




(sumber: Bumilangit.fandom.com)


Mohon maaf apabila ada salah tutur kata dalam review atau resensi ini.

Baiklah agan-agan dan agan-aganwati! Ketika saya berbicara di Forum Bumilangit, tentunya semua tidak asing dengan Si Buta dari Gua Hantu. Bagi yang belum tahu, apakah agan dan aganwati yakin bukan agan dan aganwati yang berasal dari Gua Hantu? *lah...



(sumber: bumilangit.fandom.com)

Si Buta dari Gua Hantu adalah karakter komik ciptaan Ganes TH semenjak tahun 1960 bernama Barda Mandrawata. Ia merupakan pendekar silat yang mempunyai masa lalu kelam yang mengakibatkannya kehilangan penglihatannya. Tanpa indera penglihatannya, Barda menjadi lebih gesit dan piawai dalam meluncurkan silatnya! (Honestly guys, japri Bumilangit Official Store dan langsung beli komik Si Buta dari Gua Hantu baik terbitan klasik Penerbit Pustaka Satria Sejati maupun versi terbaru dari Penerbit Bumilangit!)


Spoiler for Point of Controversy:





Sebagai bagian lini publikasi Bumilangit, Jagat Bumilangit Revolusi mengenalkan mitologi karakter-karakter Bumilangit secara fresh dan menyesuaikan pangsa pasar, misalnya Virgo and the Sparklings dan Maza Prince of Dream yang mengusung gaya penggambaran ala Kawaii atau cute dengan segmen remaja perempuan, Jagabumi untuk penikmat mitologi Bumilangit lengkap dengan perang antar kerajaan seperti Lord of the Rings bertemu Game of Thrones.

Nah, Si Buta dari Gua Hantu Putih Hitam Vol. 1 ini merupakan salah satu publikasi dari Jagat Bumilangit Revolusi. Berbeda dengan Si Buta dari Gua Hantu versi Bumilangit yang ditulis oleh Oyasujiwo dan Aji Prasetyo yang bersifat berkelanjutan atau continuitySi Buta dari Gua Hantu Putih Hitam Vol. 1 ini merupakan antologi atau anthology cerita pendek dari beberapa penulis dan komikus yang dikumpulkan menjadi satu. Tentunya menarik melihat bagaimana berbagai komikus Indonesia yang sedang naik daun menceritakan kisah Si Buta dari Gua Hantu?

Komikus 1: Tanfidz (Penulis) dan Ragha Sukma (Artist)
Spoiler for Cover Musang Putih:


Bertajuk Musang Putih, Si Buta dari Gua Hantu digambarkan sebagai sosok yang gesit dan cepat terutama dalam bela diri. Tentunya bagi penggemar Tanfidz dalam Godam Putih Hitam sudah tidak asing dengan gaya penulisan Godam yang dari situasi serius bisa dengan tiba-tiba berubah menjadi kocak. Dengan gambar yang dinamis dan lucu, Musang Putih menjadi salah satu kisah Si Buta dari Gua Hantu yang mudah dan enak untuk diikuti.

Komikus 2: Ockto Baringbing dan Lan Kelana.

Spoiler for Cover untuk Sang Nyai:


Bertajuk Sang Nyai, komik karya Ockto Baringbing dan Lan Kelana ini justru mengusung goresan gambar khas Indonesia yang persis paras dan bentuk badan (rahang muka) layaknya orang Indonesia pada komik dan karikatur tahun '90-an. Dengan penuturan cerita yang berkonsen bukan pada Si Buta dari Gua Hantu, kisah Sang Nyai menarik dibaca terlebih jika penggemar Lan Kelana rindu dengan gambar-gambar karya Lan Kelana.

Komikus 3: Is Yuniarto

Spoiler for Cover Ajal di Penghujung Hutan:


Bertajuk Ajal di Penghujung Hutan, Is Yuniarto menceritakan pertempuran Si Buta dari Gua Hantu utamanya pada gentingnya situasi. Pembaca penggemar Is Yuniarto mungkin akan kaget dengan alur cerita yang cepat, berbanding terbalik dengan Garudayana dan Wind Rider. Namun gambar-gambar karyanya tetap khas dan memberikan kharisma tersendiri bagi figur Si Buta dari Gua Hantu. Oh iya, kita kembali berhadapan dengan Mata Malaikat, sehingga sangat disayangkan apabila penggemar Si Buta dari Gua Hantu melewatkan segmen singkat namun full action ini.

Komikus 4: Kurnia Harta Winata dan Alhamra Putra
Spoiler for Spoiler Cover Tak Ada Darah Tertumpah:


Bertajuk Tak ada Darah Tertumpah, ditulis dengan sempurna oleh Kurnia Harta Winata dan dengan gambar detil dari Alhamra Putra. Saya sangat suka shading technique dari Alhamra Putra, berbeda dengan karya-karya piece-nya di Instagram yang lebih manga-esque. Tak Ada Darah Tertumpah menjadi cerita terbaik karena memberikan sisi pandang yang berbeda atas Si Buta dari Gua Hantu. 

Fair warning: tidak begitu banyak adegan laga, namun dialog cerdas dan ekspresi wajah dari para karakter menghidupkan segmen ini. Pesan penting dalam segmen ini pun mudah dicerna dan tidak terkesan menggurui, melainkan mengajak pembacanya untuk lebih matang mempertimbangkan. So, Si Buta dari Gua Hantu - The Mediator
Keren abis!!

Komikus 5: Aji Prasetyo dan Novan Kurnia

Spoiler for Spoiler Cover Para Penghuni Hutan:


Bertajuk Para Penghuni Hutan, layaknya Kurnia Harta Winata, Aji Prasetyo mengeksplor sisi lain dari mitologi Si Buta dari Gua Hantu. Alih-alih berkonsentrasi pada Si Buta dari Gua Hantu, segmen ini berkonsentrasi pada Kliwon. Jangan khawatir, ceritanya tidak menjadi konyol, melainkan menyadarkan kita akan pentingnya alam kita dan mengingatkan kita pelik serta beratnya masa penjajahan.

"Jika dia (Kliwon / alam) bersama saya, itu berarti amanah" 

Komikus 6: Wahyu Hidayat dan Aris Naka Abee

Spoiler for Spoiler Miseteri Jembatan Keramat:


Bertajuk Misteri Jembatan Keramat, Si Buta dari Gua Hantu lebih digambarkan sebagai sosok yang memeriksa dengan memanfaatkan indera-inderanya. Disinilah pengembangan karakter Si Buta dari Gua Hantu yang terinspirasi dari Daredevil lebih terasa. 

Ayolah... 11 Komikus masih belum memukau? Tenang, Bumilangit sedang mempersiapkan lanjutannya.  That's right, jika agan-aganwati sudah membaca Si Buta dari Gua Hantu Hitam Putih Vol. 1, akan ada sarana untuk mengomunikasikan kepada Bumilangit agar bisa mengajak komikus Indonesia untuk menuliskan kisah pendek dari Si Buta dari Gua Hantu. 

Verdict:
I am truly satisfied. Dengan harga Rp 35.000,00, kita bisa mendalami sosok Si Buta dari Gua Hantu secara kreatif dan unik. Bahkan pembaca yang bukan penggemar Si Buta dari Gua Hantu bisa menikmati tanpa ambil pusing membaca kisah awalnya.
Format hitam putih walaupun bukan dalam kertas glossy seperti komik Si Buta dari Gua Hantu sebelumnya, justru memberikan rasa kedekatan atau nostalgia dengan komik hitam putih.

Mengutip kata-kata Si Buta dari Gua Hantu dari segmen Tak Ada Darah Tertumpah, "kenapa tidak berhenti saja dan menyepi, mumpung Jawa masih luas?"

Mari bergabung dalam petualangan Si Buta dari Gua Hantu, hanya di Si Buta dari Gua Hantu Hitam Putih volume 1! Bisa didapatkan di Toko Buku Gramedia terdekat, online marketplace seperti Tokopedia, Shoppee.

*Proceed with cautionyah. Bikin ketagihan sih hahaha

Terima kasih kawan-kawan!
regopranata
Papa.T.Bob
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
656
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Rumah Perdamaian
Rumah PerdamaianKASKUS Official
307Thread199Anggota
Tampilkan semua post
rhiareganAvatar border
rhiaregan
#2
Jadi adikku kan suka baca komik. Dia masih usia 12 tahun sih. Kira-kira bisa nggak sih dibelikan buku ini kak?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.