Di era modern seperti ini, pahlawan bisa datang dari mana saja. Tidak hanya mereka yang rela mempertaruhkan nyawa di medan perang melawan penjajah, namun juga mereka yang saat ini rela memperjuangkan hak-hak demi kepentingan banyak orang. Bahkan ketika ada seseorang yang dengan tulus dan ikhlas membantu orang lain dan buah jasanya dianggap sebagai sesuatu yang tidak ternilai harganya, orang tersebut juga layak dan patut untuk dijuluki sebagai seorang pahlawan.

Dan di thread kali ini, ane ingin sekali membagikan sosok pemimpin inspiratif yang selalu merangkul bukan memukul anak buahnya. Jika kebanyakan pemimpin saat ini hanya mementingkan keuntungan pribadi, mencari posisi aman dengan mengkambinghitamkan anak buah nya. Sangat berbeda dengan Pak Rinsetiadi, beliau adalah manager ane. Manager terbaik yang pernah ane punya sampai saat ini. Manager yang selalu mengedepankan kebenaran dan keadilan, selalu berpikir rasional dan mengambil keputusan sebijak mungkin tanpa mengkambinghitamkan siapapun, bahkan beliau rela mempertaruhkan jabatannya untuk membela anak buah nya yang diperlakukan tidak adil.

Dari sifat dan sikap inilah yang membuat ane sangat terinspirasi dan mengagumi sosoknya, bahkan beliau sudah ane anggap sebagai pahlawan, karena dengan sigap nya membela hak-hak kami para anak buah nya.

sumber : dok.pribadi (Pak Rinsetiadi memakai baju ungu tua di deretan paling kanan)

Ane bekerja sebagai GA (General Affair) di salah satu hotel budget yang ada di kota Semarang. Selama 3 tahun ane bekerja disini sudah banyak sekali kasus ane lewati, mulai dari kasus yang tidak ada hubungannya dengan diri ane pribadi, sampai kasus yang 100% dilimpahkan ke ane, padahal ane tidak tahu menahu masalah tersebut. Tapi untungnya dengan dampingan dan bantuan dan Pak Rinsetiadi ane bisa terhindar dari pemecatan dan sampai saat ini masih bertahan di hotel ini.

Sebenarnya ada banyak kasus yang bisa mencerminkan betapa heroiknya sosok Pak Rinsetiadi, tapi dari pada thread ini terlalu panjang, ane hanya akan menjabarkan 2 kasus yang menurut ane sosok Pak Rinsetiadi sangat bersinar disini.

Dari apa yang ane dengar, dari dulu management perusahaan memang memberlakukan kebijakan kenaikan gaji karyawan selain DW (Daily Worker)sebesar 5% dari gapok diluar insentif berupa uang service. Namun pada tahun pertama setelah ane bekerja di hotel tersebut sama sekali tidak ada kenaikan gaji pokok, bahkan tahun kedua juga tetap tidak ada kenaikan, berarti gaji karyawan tetap sama jumlahnya dalam 2 tahun terakhir. Ketika diajukan ke management pusat, ternyata alasan management tidak memberikan kenaikan gaji untuk karyawan hotel dikarenakan revenue hotel tidak sesuai dengan harapan owner, walaupun ada kenaikan namun tidak drastis. Pak Rinsetiadi yang pun akhirnya buka suara perihal tidak ada kenaikan gaji tersebut, karena menurutnya ini tidak adil. Kenapa anak perusahaann lain walaupun revenue nya bahkan lebiih kecil dari  hotel tetap ada kenaikan gaji, sedangkan untuk hotel kenapa tidak ada? Bahkan saat itu tepatnya tahun 2018 karena selama 2 tahun tidak ada kenaikan, gaji pokoknya karyawan hotel bahkan ada dibawah UMK wilayah setempat. Akhirnya setelah negosiasi yang alot dengan management pusat, Pak Rinsetiadi berhasil memperjuangan kenaikan gaji kami para karyawannya walaupun saat itu kenaikannya hanya sebesar Rp. 150.000 per bulan saja untuk semua karyawan. Tapi setidaknya berkat perjuangan pak Rinsetiadi kami mengalami kenaikan gaji.

2. Kasus Kedua

Kasus kedua ini menimpa ane, jadi waktu itu di akhir tahun 2018. Ane mendapatkan pekerjaan tambahan untuk menginput barang keluar masuk di sistem restorant, namun sistem yang digunakan adalah sistem baru yang masih dalam tahap pengembangan. Dari instruksi yang ada, data di sistem yang lama semua sudah di importke sistem yang baru, dan sistem yang lama sudah di reset. Ane menerima user dan pasword untuk membuka aplikasi sistem itu pada tanggal 15 Desember 2018, tapi karena ane masih memegang banyak pekerjaan, ane baru sempat membuka sistem dan hendak menginput data pada tanggal 20 Desember 2018, tapi ketika ane membuka sistem tersebut, database didalamnya kosong, tidak ada data satupun. 

Ane kemudian menghubungi pihak IT, dan bertanya kenapa database nya kosong, tidak ada inputan data lama sama sekali. Pihak IT kemudian datang ke kantor dan memeriksa komputer ane, saat itu staff IT mengungkapkan bahwa sepertinya data belum di import ke sistem yang baru ini, karena kalau sudah di import dan misalnya ada kesalahan database nya secara tidak sengaja ter-delete itu tetap akan ada riwayatnya, namun ini riwayatnya kosong, seperti belum pernah dimasuki data apapun.

Tapi sehari kemudian, ane dipanggil oleh management pusat dan disalahkan karena dianggap menghilangkan data perusahaan. Dan staf IT yang kemarin datang ke kantor ane justru berargumen bahwa ada seseorang yang menghapus database nya, dan dia menyalahkan ane. Padahal faktanya sejak awal ane membuka sistem tersebut memang sudah kosong dan tidak ada data apapun.

Ane bahkan langsung dijatuhi SP 3 saat itu, dengan potongan gaji selama 6 bulan berturut-turut. Dan beberapa hari kemudian ane mendengar rumor bahwa akan ada karyawan dari kantor pusat akan dipindah ke hotel untuk menggantikan posisi ane. Jujur ane syok sekali waktu itu, karena ane sama sekali tidak tahu apa-apa dengan sistem baru tersebut, masa ane langsung dituduh menghilangkan data. 

Pak Rinsetiadi yang mengetahui ketidakbersalahan aane, akhirnya membantu menjelaskan ke management pusat, dan akhirnya sampai saat ini ane masih bertahan bekerja disini. Jika teringat masa itu, ane benar-benar berterimakasih kepada pak Rinsetiadi karena telah menyelamatkan ane dan pekerjaan ane. Semoga pak Rinsetiadi selalu dalam lindungan-Nya, terimakasih untuk semua kebaikanmu sampai saat ini pak Rin.

penulis : Cindyl