Sesampal di rumah, aku disambut Dewi dengan wajah garang...
Aku sih tenang aja, standarin motor, matiin mesin, lepas helm...jalan ke teras.
Dewi terus memperhatikan gerakanku...
Setelah aku duduk, Dewi mulai menginterogasijku.

"Lama amat cuman nganterin Dita pulang Mas? Ngapain aja di sana?"
"Ada deh... Yang jelas mampir dulu, minum, ngobrol, makan...."
"Ah...masa? Ga pacaran, mesra-mrsraan dulu?"
"Sempet sih tadi...hehe!"
"Wah...ga bener ini Mas. Aku dah tahu kalau Dita itu ganjen... Suka godain Mas Dewo!"
"Ho'oh...tadi malah agresif banget, nyosor aku duluan coba?"
"Iya Mas, kurang ajar... Aku kasih pelajaran dia nanti!"
"Dia malah ngajak aku nikah coba!" aku berbohong buat manasin Dewi.
"Wah ..ga bisa dibiarin ini mah... Harus segera dikasih peringatan keras...Huh!"
"Tapi itu karena dia kerasukan Biduri!" kataku menjelaskan.
"Hah...iya Mas? Dasar Biduri, ga boleh lihat orang ganteng dikit, langsung mau dilahap semua. Dasar jin genit. Awas kalau ketemu nanti. Bakal aku hajar habis-habisan!" geram Dewi.
"Woi..jangan dihajar. Lumayan kan, mas punya fans di alam lain....hahaha!"
"Ooo...jadi mas suka ya? Asal tahu aja ya Mas, Biduri sebelum bisa mendapatkan seseorang sebagai kekasihnya, akan selalu mencoba untukmendapatkan dengan segala cara. Biarpun sampai 10 tahun, tetap akan dikejar!"
"Wah....ga mau ga mau!" sahutku ketakutan.
"Biarin deh..biar mas dikejar-kejar terus..hihi!"
"Dek..tolongin mas dong.. Mas ga mau dikejar Biduri terus!"
"Tapi Biduri kan cantik Mas?"
"Biar cantik, kalau dikejar-kejar mulu bisa horor lah...!"
"Hihihi...tolingin ga ya?"
"Dek..tolongin lah..!" rayuku.

Akhirnya setelah merayu dengan berbagai kata manis, Dewi mau juga membantuku.
Fyuh...lega rasanya. Paling tidak aku dah punya tenaga bantuan buat menghadapi jin genit Biduri.

Usai sholat 'Isya, aku nongkrong di teras. Tiba-tiba hpku berbunyi.
Idha... Wah tahu aja kalo lagi dikangenin.

"Halo assalamu'alaikum cantik!"
"Wa'alaikum salam ganteng... Kangen nih!"
"Sama...aku juga kangen."
"Kok ga pernah telpon kalo kangen?"
"Takut ganggu, aku kan ga tahu jadwalmu di sana."
"Iya juga ya. Lagi apa Mas?"
"Nongkrong di teras nih, habis sholat."
"Aku juga habis sholat, tapi sholat maghrib!"
"Lah..kok baru sholat maghrib jam segini?"
"Kan ada beda waktu sekitar 1 jam Mas..."
"O..iya.. Lupa kalau lagi di Malay!"
"Kabar bapak dan ibu gimana Mas?"
"Alhamdulillah sehat semua. Eh aku ada cerlta nih..!"
Akupun menceritakan kejadian yang kualami tadi sore di rumah Dita. Kecuali yang aku melihat body mulus Dita...

Mendengar ceritaku, Idha malah ngakak.

"Makanya Mas, jangan suka genit kalo ketemu cewek. Lagian itu.si Biduri berani-beraninya godain pacarku. Awas aja kalo ketemu, aku hajar dia!"
"Kamu ga cemburu aku ciuman ma Dita?"
"Cemburu banget Mas, tapi aku percaya sama Mas Dewo. Pasti akan setia. Jangan sla-siakan kepercayaanku ya Mas?"
"Insya Allah sayang...!"

Bahagia juga punya cewe yang begitu pengertian dan sangat mempercayaiku. Aku ga boleh menyiakan kepercayaan ini.
Kecuali kalo ....khilaf...