Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sandal.swallowAvatar border
TS
sandal.swallow
Adik Ghaib...
Seorang gadis tiba-tiba sudah berada di kamarku.
Wajahnya cantik, bodynya wuhh...like a spanish guitar...
Senyumnya amboi....meruntuhkan iman cuy.
Pakaiannya putih bersih.....
(Jangan berpikir kalo menerawang ya....)
Sungguh sangat cantik...
Pacarku aja kalah cantik....
Psst...jangan bilang pacarku ya...nanti ngamuk dia.

Perempuan itu menatapku sambil tersenyum manis.
Aku tersipu malu...
Quote:

Selesai memperkenalkan diri dan menceritakan asal-usulnya, Dewi pamit pergi.
Perginyapun seenak udelnya sendiri...tiba-tiba dia menghilang dari pandangan.

Esoknya, aku bertanya pada ibuku tentang kehamilannya saat aku berumur 1 tahun.
Dan ternyata keterangan Dewi benar, bahwa ibuku keguguran.
Juga benar bahwa janin itu dikubur di samping rumah.
Jadi sekarang aku punya adik ghaib yang cuanttiiikkk...
Namanya Dewi...

Tapi kalo diajak jalan ga ada yg bisa liat, percumah dong...
Tapi...ke depan...ternyata asik juga punya adik ghaib....
Mau tahu? Tunggu lanjutannya....
binyhong
makgendhis
herry8900
herry8900 dan 45 lainnya memberi reputasi
42
57.2K
1.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32KThread45KAnggota
Tampilkan semua post
sandal.swallowAvatar border
TS
sandal.swallow
#335
Dita Lagi
Aneh...bener-bener aneh. Ada apa dengan Dita? Kulihat dia agak agresif dan selalu menggidaku.
Untung ada Dewi yang selalu mengancamku, sehingga aku masih bisa jaga diri. Coba ga ada Dewi...dah aku terkam ikan asin itu....emoticon-Ngakak

Sorenya, aku antarkan Dita pulang ke rumahnya.. Dan ternyata rumah dalam keadaan sepi.
Dita memaksaku mampir, kunci motorku disandera.
Mau ga mau aku turutin maunya Dita.
Dita segera masuk ke dalam dan keluar lagi dengan dua gelas es sirop merah merona..
Wah...seger nih, ada gadis cantik dan ea sirop...lengkap sudah.
Tengak tengok sekeliling kok sepi... Ga nampak bayangan Dewi.
Aman...pikirku. Ada Sawerti, tapi dia bisa diajak kompromi.
Dita masih saja agresif...mendekatiku dan bermanja denganku.
Tapi aku masih bisa jaga diri lah... Aku orangnya penakut sih... Segala apa dipikir besok-besoknya. Kalau aku ladenin Dita, pasti akibatnya ga baik ke belakangnya, makanya aku menahan diri. Walaupun golakan gairah sangat menggangguku.
Aku masih bertahan sekuatnya...
"Wo, aku mandi dulu ya? Jangan pergi-pergi lho. Awas kalo pergi!"
"Iya...!" jawabku.
Dita segera beranjak menuju kamar mandi dan aku menunggu.
Tiba-tiba kurasakan ada aura gelap yang meliputi rumah ini.
Aku membuka mata batinku dan mencari sumber dari aura gelap itu.
Belum sempat aku menemukan sumbernya, terdengar teriakan dari kamar mandi.

"Ahhh......!"
Itu suara Dita. Aku segera menghambur menuju kamar mandi. Aku gedor pintu kamar mandi, karena aku merasakan ada aura hitam kuat di situ.

"Dita...dita...kamu ga papa?"
Ga terdengar jawaban dari kamar mandi.
Aku makin panik...
"Dita...kamu ga papa?"
"Aku ga papa Wo... " terdengar suara Dita. Pintu terbuka, dan muncullah Dita dengan berbalut handuk. Begitu melihatku, Dita segera memelukku.
Aduh...ada yang kenyal-kenyal menempel di dadaku.
Dita segera mencium bibirku...aku kaget dan menjauhkan kepalaku.
Apa-apaan ni anak...agresif banget.
Dita ga menyerah, dia menarik kepalaku dan mencium bibirku.
Yah...dapat bibir gratis, siapa yang ga mau coba....emoticon-Big Grin

Saat kunikmati bibir kenyal Dita, ada suara seperti nyamuk berbisik di telingaku.

"Mas...jauhi dia. Ada yang masuk ke tubuhnya!"
Suara sawerti mengiang di telingaku.
Aku segera melepaskan diri dari pelukan Dita....walaupun agak ga rela sih...emoticon-Ngakak.

"Siapa kamu...?" bentakku.
"Hihihi..kangmas Dewo, ini aku kangmas...!"
"Aku ga kenal sama kamu!"
"Aku Biduri kangmas... Masa lupa sama aku?"

Oh...ternyata Biduri yang merasuki Dita. Makanya jadi sangat agresif.
Seagresifnya Dita, ga bakalan dia nyosor duluan. Paling cuma manja-manjaan aja.

"Keluar dari tubuh itu!" aku membentak.
"Ga mau kangmas... Aku ingin bermesraan denganmu. Mumpung...grr..si gadis genit itu (Sisi maksudnya) ga ada di sini!" kata Biduri. Dita mendekatiku sambil melenggak lenggok dengan genitnya. Perlahan tangannya meraih handuk yang melilit tubuhnya.
Aku mundur-mundur mencoba menghindar, tapi mata malah menatap tubuh Dita yang mulai terbuka. Dasar mata...ga bisa diajak kompromi...maunya ngeliat yang mulus-mulus...emoticon-Hammer2.

Sawerti muncul dan melesat masuk ke tubuh Dita. Tak lama dua sosok ghaib keluar dari tubuh Dita dan saling berhadapan.
Dita jatuh ke lantai...segera kuraih tubuhnya dan membetulkan posisi handuk yang terlepas. Ga mau rugi, mataku melahap tubuh mulus Dita sebelum membetulkan handuknya. Kuangkat tubuh Dita ke sebuah kamar yang kupikir adalah kamarnya. Kubaringkan Dita, lalu kutinggal pergi...

"Siapa kamu, berani mencampuri urusanku?" sura ratu Biduri menggelegar.
"Aku Sawerti, pendamping Mas Dewo. Kamu jangan ganggu junjunganku!"
"Aku suka padanya, jadi apa urusanmu?"
"Dia sudah punya calon istri... Jangan ganggu Mas Dewo!"
"Hahaha...baru calon istri. Biarpun sudah punya istri, kalau aku suka, harus jadi milikku!"
"Kurang ajar... Berani mengganggu junjunganku, aku akan menghajarmu!"
"Hehehe...biarkan junjunganmu yang memilih... Aku atau calonnya yang genit itu!"
"Mas Dewo bukan orang plin plan, dia ga akan memilihmu!"
"Wah... Jangan-jangan kamu juga naksir junjunganmu ya?"
"Jangan banyak omong... Jaga seranganku...!"
Dengan cepat Sawerti menyerang ratu Biduri. Keduanya segera terlibat pertempuran seru.
Saling pukul dan saling serang terjadi dengan cepat.
Keadaan sepertinya seimbang..
Mereka terus bertempur sampai sekian lama, ketika aku merasakan ada aura hitam datang dalam jumlah banyak.
Bahaya nih... Aku segera memgeluarkan tongkat saktiku.
Begitu ada yang masuk ke dalam rumah, dan aku lihat itu adalah anak buah Biduri, segera aku hajar dengan tongkatku.
Tongkatku memang pendek, tapi auranya bisa memancar hingga 2 meter lebih, dengan tambahan ilmu batinku.
Terdengar jeritan yang bersahutan, disertai bau hangus terbakarnya tubuh makhluk2 jelek itu.

"Kangmas...kenapa kau bunuhi prajuritku?" teriak Biduri padaku.
"Pergilah dari sini... Aku sudah punya kekasih hati..!"
"Aku tak peduli, aku harus dapat memilikimu kangmas....akhhh....!"
Rupanya saat konsentrasinya terbagi, Biduri memdapat pukulan telak dari Sawerti. Biduri terlempar dan menghilang....hanya suaranya yang masih terdengar...

"Kangmas ..tunggulah..aku akan tetap berupaya memilikimu......!"
Lalu hilang suaranya. Anak buahnya juga kabur dengan cepat...menghilang bagai tertiup angin.
Fyuh...lega.
Aku lihat Sawerti baik-baik saja.

"Terima kasih Sawerti!"
"Sudah jadi tugasku Mas!"

Aku duduk kembali di sofa ruang tamu.
Tak lama Dita keluar dari kamar dan sudah berpakaian lengkap.

"Aku heran..kok bisa-bisanya tidur di kamar tadi? Perasaan tadi masih mandi!" katanya.
"Wah...makanya lama banget aku nunggunya. Kupikir ketiduran di kamar mandi!"
"Apaan sih... Maaf ya... Aku ketiduran tadi!"
"Ga papa. Tapi udah mau maghrib nih... Aku pamit dulu ya?"
"Iya... Hati-hati di jalan ya?"

Dita mengantarku sampai gerbang rumahnya.
Akupun segera cabut menuju ke rumahku.
Aku ga menceritakan kejadian itu pada Dita. Biarlah jadi rahasia...
rijalbegundal
dwex80
erman123
erman123 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.