- Beranda
- Stories from the Heart
Adik Ghaib...
...
TS
sandal.swallow
Adik Ghaib...
Seorang gadis tiba-tiba sudah berada di kamarku.
Wajahnya cantik, bodynya wuhh...like a spanish guitar...
Senyumnya amboi....meruntuhkan iman cuy.
Pakaiannya putih bersih.....
(Jangan berpikir kalo menerawang ya....)
Sungguh sangat cantik...
Pacarku aja kalah cantik....
Psst...jangan bilang pacarku ya...nanti ngamuk dia.
Perempuan itu menatapku sambil tersenyum manis.
Aku tersipu malu...
Selesai memperkenalkan diri dan menceritakan asal-usulnya, Dewi pamit pergi.
Perginyapun seenak udelnya sendiri...tiba-tiba dia menghilang dari pandangan.
Esoknya, aku bertanya pada ibuku tentang kehamilannya saat aku berumur 1 tahun.
Dan ternyata keterangan Dewi benar, bahwa ibuku keguguran.
Juga benar bahwa janin itu dikubur di samping rumah.
Jadi sekarang aku punya adik ghaib yang cuanttiiikkk...
Namanya Dewi...
Tapi kalo diajak jalan ga ada yg bisa liat, percumah dong...
Tapi...ke depan...ternyata asik juga punya adik ghaib....
Mau tahu? Tunggu lanjutannya....
Wajahnya cantik, bodynya wuhh...like a spanish guitar...
Senyumnya amboi....meruntuhkan iman cuy.
Pakaiannya putih bersih.....
(Jangan berpikir kalo menerawang ya....)
Sungguh sangat cantik...
Pacarku aja kalah cantik....
Psst...jangan bilang pacarku ya...nanti ngamuk dia.
Perempuan itu menatapku sambil tersenyum manis.
Aku tersipu malu...
Quote:
Selesai memperkenalkan diri dan menceritakan asal-usulnya, Dewi pamit pergi.
Perginyapun seenak udelnya sendiri...tiba-tiba dia menghilang dari pandangan.
Esoknya, aku bertanya pada ibuku tentang kehamilannya saat aku berumur 1 tahun.
Dan ternyata keterangan Dewi benar, bahwa ibuku keguguran.
Juga benar bahwa janin itu dikubur di samping rumah.
Jadi sekarang aku punya adik ghaib yang cuanttiiikkk...
Namanya Dewi...
Tapi kalo diajak jalan ga ada yg bisa liat, percumah dong...
Tapi...ke depan...ternyata asik juga punya adik ghaib....
Mau tahu? Tunggu lanjutannya....
herry8900 dan 45 lainnya memberi reputasi
42
57.3K
1.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sandal.swallow
#327
Kemarahan Sisi...
Idha pasti menginap di rumahku. Sudah biasa itu.
Tapi malam ini ada yang istimewa.
Dia menemui aku dalam mimpi dengan wujud Sisi. Ga tetlalu berbeda sih dengan aslinya Idha.
Yah...cuman lebih berilmu aja kalo di alam mimpi.
Dan tampak lebih glowing...
Selagi kami asik pacaran di alam mimpi, atau mungkin alam ghaib..., tampaklah seorang wanita cantik yang datang dan menggodaku.
Berani amat ni cewe godain aku di depan Sisi.
Tapi begitu melihat di belakang cewe itu berbaris beberapa makhluk berwajah seram dalam balutan pakaian prajurit. Tampaknya yang menggodaku punya kekuasaan yang lumayan.
Makanya dia berani mrnggodaku, mungkin karena punya backing.
Sementara Sisi hanya sendirian.
Eh...berdua sama aku ding...hehe.
Kuakui sih, cewe itu cantik juga, apalagi dengan pakaian ala keraton yang seksi.
Lekuk tubuhnya tercetak jelas pada pakaiannya yang ketat...
Sebagai cowo normal, aku juga tertarik sih... Bohong kalo aku ga tertarik.
"Hai tampan...kenalan dong!" godanya padaku.
Aku tidak menanggapinya. Karena ada Sisi di sampingku. Kalau aku menanggapi, sama saja bunuh diri.
"Aih...si tampan cuek amat. Takut ya sama pacarnya? Hihihik...ga usah takut deh. Eh..kenalkan, namaku Biduri. Kamu siapa tampan?" tanyanya sambil melenggak-lenggok dengan seksi di depanku.
Aku pandangi Sisi... Tampak wajahnya memerah menahan amarah.
Sisi menarikku dan menjauhkan aku dari cewe genit itu.
"Hei...cewe genit, ngapain godain cowo aku?"
"Eits...galak amat ya? Kamu kok mau sih sama cewe galak macam ini? Mendingan sama aku aja?"
"Diam... Apa sih maumu, dari tadi godain Mas Dewo?"
"Wah..namanya Dewo? Nama yang bagus...! Aku pengin jadi kekasihnya Dewo, jadi kamu mau apa?"
"Boleh...tapi langkahi dulu mayatku!" bentak Sisi.
"Hohoho..kamu menantang Ratu Biduri? Apa yang kamu andalkan? Aku punya banyak pengawal!"
"Majulah bersama.pengawalmu...aku ga akan mundur!"
Biduri tampaknya juga mulai marah, wajahnya memerah sangat mengerikan.
Aku memegang tangan Sisi, untuk menyabarkannya.
Tapi Sisi mendorongku dengan lembut.
"Mas menyingkir dulu, biar aku beri pelajaran wanita genit ini!"
Apa boleh.buat, akupun menyingkir ke tepi.
Biduri yang sudah sangat marah, memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Sisi.
Segera prajurit yang amat banyak itu mengerubut Sisi. Aku mendekat ingin membantunya, tapi Sisi mencegah.
"Mas, jangan mendekat... Atau aku akan marah pada Mas Dewo!"
Duh...pening pening...
Segera terjadi pertarungan seru antara Sisi yang dikeroyok prajurit Biduri. Sisi mengamuk dengan dahsyat. Tak ada belas kasihan, semua dibabat. Prajurit prajurit itu bukan tandingan Sisi. Banyak yang menjadi korban dalam waktu singkat.
Tapi, mengandalkan jumlah banyak, mereka terus merangsek dan menyerbu Sisi.
Tampak Sisi agak kewalahan juga melawan makhluk sebanyak itu.
Aku bingung sendiri, mau bantu dilarang. Bagaimana ini?
Tiba-tiba terdengar teriakan Sisi...
Dan di tangan Sisi, sudah memegang sepasang pedang. Lah...darimana pedang itu?
Dengan pedang di tangan, dengan mudah Sisi menghabisi musuh-musuhnya.
Melihat banyak prajuritnya yang gugur, Biduri memerintahkan anak buahnya untuk mundur.
"Mundur kalian semua....!" tetiaknya.
Semua prajurit mundur, sementara Sisi berdiri tegak dengan pedang di tangan. Nafasnya sedikit memburu.
"Heh...majulah kamu sekarang!" Sisi menantang Biduri.
Dengan marah, Biduri menerjang Sisi secepat kilat. Gerakannya sungguh sangat cepat. Dengan cepat pula, Sisi menhindari serangan itu dan balas memyerang.
Gerakan keduanya begitu cepat, sehingga hanya tampak bayangan yang saling menyerang dengan cepat.
Aku bemgong melihat pertarungan yang baru pertama kulihat seumur.hidupku.
Mendebarkan tapi juga mempesona.
Mereka saling menyerang dengan sangat cepat. Angin pukulan berkesiur Cumiakkan telinga.
Pada suatu saat, mereka terpisah.
Nafas mereka memburu...
Sisi terlihat siap siaga, Biduri tampak memegangi pangkal lengan kirinya. Rupanya dia terluka oleh pedang Sisi.
"Aku kalah saat ini, tapi aku akan kembali. Aku akan, merebut Dewo dari tanganmu. Camkan itu...!"
Lalu..clap...Biduri dan anak buahnya menghilang.
Aku melihat Sisi yang pedangnya entah kemana. Mungkin sudah disimpan.
Sisi jatuh terduduk dengan lemas.
Aku menghampirinya dan membantunya berdiri.
Sisi memandangku dengan mesra... Kucium keningnya yang berkeringat.
"Mari pulang...!" bisikku.
Sisi mengangguk, dan aku terbangun di kamarku.
Sudah biasa begini...jadi dah ga heran lagi...
Aku bangun dan menuju kamar Idha. Kulihat dia masih tertidur pulas...
Ah..biarlah dia beristirahat...
Tapi malam ini ada yang istimewa.
Dia menemui aku dalam mimpi dengan wujud Sisi. Ga tetlalu berbeda sih dengan aslinya Idha.
Yah...cuman lebih berilmu aja kalo di alam mimpi.
Dan tampak lebih glowing...

Selagi kami asik pacaran di alam mimpi, atau mungkin alam ghaib..., tampaklah seorang wanita cantik yang datang dan menggodaku.
Berani amat ni cewe godain aku di depan Sisi.
Tapi begitu melihat di belakang cewe itu berbaris beberapa makhluk berwajah seram dalam balutan pakaian prajurit. Tampaknya yang menggodaku punya kekuasaan yang lumayan.
Makanya dia berani mrnggodaku, mungkin karena punya backing.
Sementara Sisi hanya sendirian.
Eh...berdua sama aku ding...hehe.
Kuakui sih, cewe itu cantik juga, apalagi dengan pakaian ala keraton yang seksi.
Lekuk tubuhnya tercetak jelas pada pakaiannya yang ketat...
Sebagai cowo normal, aku juga tertarik sih... Bohong kalo aku ga tertarik.
"Hai tampan...kenalan dong!" godanya padaku.
Aku tidak menanggapinya. Karena ada Sisi di sampingku. Kalau aku menanggapi, sama saja bunuh diri.
"Aih...si tampan cuek amat. Takut ya sama pacarnya? Hihihik...ga usah takut deh. Eh..kenalkan, namaku Biduri. Kamu siapa tampan?" tanyanya sambil melenggak-lenggok dengan seksi di depanku.
Aku pandangi Sisi... Tampak wajahnya memerah menahan amarah.
Sisi menarikku dan menjauhkan aku dari cewe genit itu.
"Hei...cewe genit, ngapain godain cowo aku?"
"Eits...galak amat ya? Kamu kok mau sih sama cewe galak macam ini? Mendingan sama aku aja?"
"Diam... Apa sih maumu, dari tadi godain Mas Dewo?"
"Wah..namanya Dewo? Nama yang bagus...! Aku pengin jadi kekasihnya Dewo, jadi kamu mau apa?"
"Boleh...tapi langkahi dulu mayatku!" bentak Sisi.
"Hohoho..kamu menantang Ratu Biduri? Apa yang kamu andalkan? Aku punya banyak pengawal!"
"Majulah bersama.pengawalmu...aku ga akan mundur!"
Biduri tampaknya juga mulai marah, wajahnya memerah sangat mengerikan.
Aku memegang tangan Sisi, untuk menyabarkannya.
Tapi Sisi mendorongku dengan lembut.
"Mas menyingkir dulu, biar aku beri pelajaran wanita genit ini!"
Apa boleh.buat, akupun menyingkir ke tepi.
Biduri yang sudah sangat marah, memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Sisi.
Segera prajurit yang amat banyak itu mengerubut Sisi. Aku mendekat ingin membantunya, tapi Sisi mencegah.
"Mas, jangan mendekat... Atau aku akan marah pada Mas Dewo!"
Duh...pening pening...

Segera terjadi pertarungan seru antara Sisi yang dikeroyok prajurit Biduri. Sisi mengamuk dengan dahsyat. Tak ada belas kasihan, semua dibabat. Prajurit prajurit itu bukan tandingan Sisi. Banyak yang menjadi korban dalam waktu singkat.
Tapi, mengandalkan jumlah banyak, mereka terus merangsek dan menyerbu Sisi.
Tampak Sisi agak kewalahan juga melawan makhluk sebanyak itu.
Aku bingung sendiri, mau bantu dilarang. Bagaimana ini?
Tiba-tiba terdengar teriakan Sisi...
Dan di tangan Sisi, sudah memegang sepasang pedang. Lah...darimana pedang itu?
Dengan pedang di tangan, dengan mudah Sisi menghabisi musuh-musuhnya.
Melihat banyak prajuritnya yang gugur, Biduri memerintahkan anak buahnya untuk mundur.
"Mundur kalian semua....!" tetiaknya.
Semua prajurit mundur, sementara Sisi berdiri tegak dengan pedang di tangan. Nafasnya sedikit memburu.
"Heh...majulah kamu sekarang!" Sisi menantang Biduri.
Dengan marah, Biduri menerjang Sisi secepat kilat. Gerakannya sungguh sangat cepat. Dengan cepat pula, Sisi menhindari serangan itu dan balas memyerang.
Gerakan keduanya begitu cepat, sehingga hanya tampak bayangan yang saling menyerang dengan cepat.
Aku bemgong melihat pertarungan yang baru pertama kulihat seumur.hidupku.
Mendebarkan tapi juga mempesona.
Mereka saling menyerang dengan sangat cepat. Angin pukulan berkesiur Cumiakkan telinga.
Pada suatu saat, mereka terpisah.
Nafas mereka memburu...
Sisi terlihat siap siaga, Biduri tampak memegangi pangkal lengan kirinya. Rupanya dia terluka oleh pedang Sisi.
"Aku kalah saat ini, tapi aku akan kembali. Aku akan, merebut Dewo dari tanganmu. Camkan itu...!"
Lalu..clap...Biduri dan anak buahnya menghilang.
Aku melihat Sisi yang pedangnya entah kemana. Mungkin sudah disimpan.
Sisi jatuh terduduk dengan lemas.
Aku menghampirinya dan membantunya berdiri.
Sisi memandangku dengan mesra... Kucium keningnya yang berkeringat.
"Mari pulang...!" bisikku.
Sisi mengangguk, dan aku terbangun di kamarku.
Sudah biasa begini...jadi dah ga heran lagi...

Aku bangun dan menuju kamar Idha. Kulihat dia masih tertidur pulas...
Ah..biarlah dia beristirahat...
erman123 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
Tutup