Kaskus

Story

re.dearAvatar border
TS
re.dear
KALAGENDA | RITUAL

Mohon maaf bagi yang sudah menunggu terlalu lama🙏
Kami ucapkan terimakasih banyak atas kesabarannya yang luar biasa.

Kalagenda telah kembali, semoga masih cukup menarik untuk disimak.


Konten Sensitif
KALAGENDA | RITUAL


"Sejatinya tidak ada ilmu hitam dan ilmu putih, ilmu tetaplah ilmu. Yang ada hanyalah pelakunya menapaki jalan yang mana."


Spoiler for SEASON 1 SAJEN:

Chapter: MANTRA

Setelah kisah pembuka dari kengerian seorang dukun, seluk-beluk, latar belakang, & segala yang melengkapi kekejamannya usai lengkap. Penulis kembali meneruskan kisah horornya.

Sebab tatkala persiapan sesajen telah memenuhi syarat, kini saatnya mantra tergurat.


Cara apa lagi yang akan digunakan untuk melawan Ki Kala?
Siapa lagi korban yang berhasil selamat dari kekejaman ilmu hitamnya?
Bagaimana perlawanan sang tokoh utama dalam menghadapi Ki Kala?
Akankah kali ini kami berhasil?

Spoiler for TOKOH UTAMA:


INDEX

2.1. Prolog Mantra

2.2. Asih

2.3. Delman

2.4. Kaki Kiri

Santet

2.5. Tideuha Murak Pawon [I]

2.6. Tideuha Murak Pawon [II]

2.7. Bebegig

2.8. Mancing

Babak Pertama Pangkur

2.9. Tepak Hiji

2.10. Tepak Dua

2.11. Tepak Tilu

2.12. The Artefact

2.13. Pangkur: Maludra

2.14. Pangkur: Maludra (2)

2.15. Pangkur: Durma

2.16. The Unexpected One

2.17. Sastra Jingga

2.18. Socakaca

2.19. Calung Durma

2.20. Hanaca Raka

2.21. Hanaca Rayi

2.22. Sarangka Leungit

2.23. Mega Ceurik

2.24. Lumayung Mendung

2.25. Pangkur: Juru Demung (I)

2.26. pangkur: Juru Demung (II)

2.27. Aksara Pura

2.28. Tarung Aksara

2.29. Adinda Adjining Sanggah

2.30. Teh Tawar

2.31. Fleuron: Back Stage

Antawirya

2.32. Para Jaga Loka

2.33. Adarakisa

2.34. Niskala Eka Chakra

2.35. Rengga Wirahma

2.36. Astacala

2.37. Cantaka

2.38. Léngkah Kadua
~oOo~


2.39. Pelatihan Neraka

2.40. Anyaranta

Quote:


Happy reading!
Jangan lupa cendol & rating bintang lima nya ya!
emoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star

Spoiler for REFERENSI::
Diubah oleh re.dear 01-07-2021 00:18
ZaCk965Avatar border
japraha47Avatar border
arieaduhAvatar border
arieaduh dan 74 lainnya memberi reputasi
65
95K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
re.dearAvatar border
TS
re.dear
#438
2.1.PROLOG
kaskus-image
'Mantra diucapkan, seluruh penghuni alam lelembut menoleh keluar, mereka melihat sebuah retakan kecil di langit. Serentak semuanya tersenyum dan berebut keluar.'


Cahaya rembulan masuk melalui celah rimbunan pohon yang berjajar, tak ada suara binantang malam, tak ada suara angin yang berhembus. Seolah hutan ini terisolasi dari dunia luar, seolah hutan ini berada bukan di alam manusia.

"Hah.... Hah... Hah...."
Seorang perempuan muda berlari dengan panik, berkali-kali ia terjatuh namun dengan cepat ia bangkit dan kembali berlari.

Ia memakai jaket tebal, celana jeans biru, memakai kaus kaki tanpa sepatu.

Rambutnya tergerai dan bergoyang seiring langkahnya berpacu. Keringatnya menetes deras, aku bisa melihat baju kaus kuning yang ia kenakan dibalik jaketnya mulai basah.

Wajahnya ketakutan luar biasa, nafasnya yang tersengal tak ia hiraukan, yang ia lakukan hanya satu. Terus berlari.

Kaus kaki biru muda yang ia kenakan di kakinya mulai berubah warna, merah kecoklatan, darah dan lumpur bercampur. Terlihat tidak nyaman tapi ia sama sekali tidak peduli. Wanita itu terus berlari menembus malam diantara celah pepohonan.

Ini bukan hutan rapat yang sama sekali tidak terjamah oleh manusia, pohonnya tinggi dan jarang, tanahnya datar, tumbuhan yang ada disini seperti dirapikan dengan baik. Meski saat kulihat keatas, dahannya saling bertemu hampir rapat, seperti daun-daun diatas sana adalah atap dari hutan ini.

Perempuan itu melompati sebuah pohon tumbang, namun ketika mendarat sayangnya tanah yang ia pijak licin, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan keras.

Ia menahan tubuhnya dengan telapak tangannya yang membuatnya tergores oleh bebatuan. Ia meringis, merangkak menuju sebuah pohon besar dan duduk bersender disana.

Diantara cahaya temaram rembulan, lukanya terlihat. Telapak tangannya lecet berlumuran darah, lututnya robek membuat darah yang keluar lebih banyak dari telapak tangannya, dengan isak tangis yang tertahan, perempuan itu menyingkap celana di kaki kanannya.

Sendi di bawah mata kakinya berputar ke arah kiri, membuat pergelangan kaki kanannya menghadap ke arah yang tidak seharusnya.

Ia menangis dengan tertahan, berkali-kali ia memukul pahanya sendiri dengan kesal, menjambak rambutnya sendiri, dan terus melampiaskan kekesalannya.

Satu-satunya suara selain tangisan tertahan dari wanita itu mulai terdengar. Sesuatu bergerak diantara pepohonan, gesekan terdengar nyaring dari dedaunan yang ia lewati, namun tak ada suara langkah kaki berlari. Sesuatu itu seperti melayang dan bergerak dengan cepat. Aku hanya merasakan angin menerpa wajahku saat sesuatu itu melewatiku.

Yang kulihat hanyalah bayangan sebuah kain berwarna abu-abu terbang melayang bergerak menjauh dari pandanganku dengan cepat.
Sebuah kain yang terlihat seperti tengah dikenakan oleh seseorang.

Entah dia tidak melihatku atau tidak menyadariku, aku dengan leluasa dapat mengikutinya tanpa takut.

Sesuatu itu berhenti tiba-tiba tepat dihadapan wanita tadi.

Aku mendekatinya dan memperhatikan.

Makhluk itu melayang sekitar setengah meter dari atas tanah, ia memakai baju kaus berwarna abu yang sudah sangat kotor, lusuh dengan robekan dimana-mana. Luarnya memakai kemeja hitam panjang menjuntai kebawah mirip jubah dengan garis-garis berwarna putih. Di tubuhnya terdapat sesuatu yang mencuat di sana-sini berwarna coklat muda. Itu jerami?

Alih-alih tangan dengan lima jari, makhluk aneh itu hanya ada seutas tali hitam yang menggantung di kedua lengannya.

Tali itu menjalar ke punggungnya, mengambil parang, seperti menggenggam, kedua tali itu melilit parang masing-masing di kedua tangannya.

Sial, semoga apa yang aku perkirakan salah.

Makhluk itu mengangkat sebuah parangnya tinggi-tinggi di hadapan wanita tadi yang kini sedang berusaha merangkak pergi.

Tangisnya pecah, tubuhnya ia seret dengan susah payah, sang wanita berusaha merangkak menjauh.

Dan sebilah parang terbang menancap di punggungnya.

Aku meringis sendiri, ingin hatiku menolongnya namun apa daya badanku sendiri tak ingin bergerak dari tempatnya berdiri.

Namun ia masih tak ingin menyerah dan berhenti. Meski darah terlihat dari balik jaket yang ia kenakan, ia masih merangkak menjauh.

Makhluk itu tak mengejar wanita tadi, ia berhenti dan menoleh ke arahku.

Tak ada wajah disana, kepalanya seperti ditutupi oleh kain putih entah itu apa, sedangkan aku baru menyadari bahwa ia memakai topi caping, topi yang biasa dipakai para petani ke sawah.

Dia orang-orangan sawah?

Dia terdiam, dan bersamaan dengan lemparan parang ke arahku .....
Spoiler for PROLOG:

Semuanya terhubung melalui benang rumit dengan caranya sendiri.


soulo
69banditos
japraha47
japraha47 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.