Salah satu filosofi keren dari pulau dewata yang digambarkan dengan makanan sehari-hari.


Berbicara tentang pulau Bali memang tidak ada habisnya. Memang siapa sih yang tidak kenal dengan pulau Bali? Bukan hanya warga Indonesia saja yang mengagumi pulau dewata ini, hampir semua wisatawan mancanegara, menjadikan pulau Bali sebagai destinasi wisata mereka.

Banyak hal menarik yang ditawarkan. Tempat indah, pantai elok, tarian tradisional, tempat belanja nan unik, karya seni yang agung, tradisi dan budaya khas, dan tentu saja sajian kuliner khas yang menggugah selera, yang bisa kita temui di Bali.



Banyak makanan khas di Bali seperti ayam betutu, bebek betutu, lawar, sate lilit, sate plecing, serombotan, nasi jinggo, nasi tepeng, jukut ares dan masih banyak lagi.

Salah satu sajian khas Bali yang patut dicoba adalah lawar. Lawar adalah sajian khas berupa sayur, bumbu- bumbu khas Bali, parutan kelapa, dan daging cincang.



Banyak ragam lawar yang ditawarkan sehingga kita bisa menyantap makanan khas Bali tersebut sesuai selera kita. Ada lawar merah, ada lawar putih, lawar hijau, ada lawar nangka, lawar ayam dan jenis lawar lainnya. Misalnya lawar daging sapi dan kambing.


Lawar merah

Menurut sejarahnya, lawar adalah sajian yang digunakan dalam acara ritual di Bali. Maka tidak heran kalau lawar bukan hanya sekedar santapan biasa, tetapi ada makna khusus didalamnya. Ada simbol yang terkandung dalam lawar.

Lawar putih

Lawar mempunyai makna keharmonisan dan keseimbangan. Keharmonisan dan keseimbangan diwujudkan dalam warna lawar yang merah dan putih, rasa lawar yang asin, manis, pahit, pedas, amis. Semua komponen yang ada di sajian lawar menyiratkan adanya makna atau simbol keseimbangan dan keharmonisan.

Lawar hijau

Karena itulah, lawar dijadikan sajian yang digunakan pada acara pengangkatan kepala daerah. Bukan tanpa maksud disajikannya lawar tersebut. Dengan disajikannya lawar di menu upacara pengangkatan itu, para kepala daerah diharapkan akan mencurahkan segala daya upaya untuk mengembangkan semua potensi yang ada didaerahnya tersebut agar tercipta kondisi masyarakat yang harmonis dan seimbang.

Lawar nangka

Jadi, kalau kita berwisata ke Bali jangan lupa untuk mencicipi lawar Bali yang sesuai dengan selera kita. Dengan menyantap lawar ini, kita akan ikut serta menjaga kelestarian makanan tradisional Indonesia yang berarti juga menjaga kekayaan budaya Indonesia.

Kuy simak resep lawar sederhana ini :

Demikian GanSist, thread Coc ane kali ini yang menilik lawar sebagai salah satu makanan di pulau Bali yang penuh makna filosofis bernilai tinggi. Semoga dapat memberikan makna dan tambahan pengetahuan.

Magetan, 24 Oktober 2020




Sumber : opri by @mbethix
Referensi : cookpad, youtube, wikipedia
Resep : klik

Sumber gambar :
-Cookpad
- Pinterest