- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#30
Chapter 20
Angin berhembus sangat kencang dari arah reruntuhan di tempat Djohan berada. Allison maupun Sterling masih tidak percaya bahwa Djohan yang ternyata masih bisa bangkit setelah terkena serangan yang mematikan. Jarak Leah terlalu dekat dengan Allison, dan hal ini tentunya akan sangat membahayakan. Sterling membawa Leah menepi, lalu ia melihat Djohan bergerak.
“MAJULAH!” Allison sudah bersiap, keempat tangannya siap menghancurkan Djohan kapan saja.
Kejadiannya begitu cepat, Sterling pun tidak mampu melihat pergerakan Djohan yang tiba-tiba sudah berada di belakang Allison.
“Apa-----,” tiba-tiba keempat tangan Allison terputus dari badannya. Malahan salah satu lengannya sudah dipegang oleh Djohan.
“Ha……Darah…..,” Djohan mengangkat tangan besar itu, lalu dengan sengaja menuangkan semua darah yang mengucur deras dari ujung tangan itu ke seluruh tubuhnya. “HAHAHAHA….,” dirinya menggeliat setelah bermandikan darah.
Sterling melihat kesempatan ini untuk membawa anggota BASS tim 13 yang lain. Yang terdekat adalah Nakata yang tubuhnya masih tersangkut di badan mobil, setelah diangkat Sterling bersyukur bahwa Nakata masih bernafas. Begitu pun juga dengan kapten Vela maupun Gareth, semuanya masih hidup walaupun menderita luka yang cukup serius.
“ARGH!” keempat tangan Allison kembali tumbuh, lalu ia mengeluarkan kedua sayapnya yang ukurannya lebih besar dibandingkan saat Allison membawa tubuh Djohan ke angkasa.
Allison terbang di titik yang rendah, angin terbelah saat ia mulai melesat.
“Hm…?” Djohan tidak melakukan pergerakan, ia menunggu saat posisi Allison sudah sangat dekat dengannya.
“JANGAN MEREMEHKANKU!” kedua tangan Allison mencoba menangkap Djohan, namun sosok Djohan menghilang tepat sebelum kedua tangannya meraihnya. “ugh!” sebuah beban berat dirasakan Allison menempel di tubuh belakangnya.
“HAHAHAH!” Djohan sudah menaikinya, mencoba menarik kedua sayapnya agar terlepas dari tubuh Allison.
Allison melawan dengan membawanya terbang tinggi lagi sambil meliuk-liuk tubuhnya agar Djohan kehilang keseimbangan dan terjatuh.
“Eh?” Sterling melihat Leah yang mulai bangkit, untuk berdiri saja ia masih susah. “hei! Apa yang kamu lakukan?!” teriak Sterling kepada Leah.
“Tidak bisa…ini tugas kami, aku yang akan menyelesaikannya,” Leah berjalan dengan sangat tertatih. Sterling mencoba menghentikannya, namun ia tidak punya wewenang tuk melakukannya.
Pergulatan di udara masih berlanjut, tapi Djoham berhasil menarik ujun sayap Allison yang tertanam di punggungnya. Djohan melemparnya sembarangan, keduanya kini jatuh dengan bebas menuju daratan.
“CIH! Dia bertambah kuat, namun masih saja bodoh!” Allison berbicara pada dirinya sendiri.
“HEI! Aku bisa menumbuhkannya lagi,” otot-otot punggung Allison mengeras, nampaknya sayap baru akan segera muncul, akan tetapi dirinya sudah dihujam dengan sangat keras oleh Djohan.
“HA…HA!” Djohan memeluk kedua tangan atas Allison dengan kedua tangannya, lalu kedua tangan bawahnya dengan kakinya.
Allison mengira ia mampu melepaskan cengkraman Djohan ini, namun tenaga yang ia keluarkan tuk lepas dari Djohan tidak bisa berbuat banyak. Yang lebih parahnya lagi Allison tidak mampu meregen sayapnya, memang tidak mudah jika berada di kondisi yang kurang menguntungkan seperti ini. Allison berpikir melakukan cara lain, karena dirinya sudah semakin dekat menghantam tanah.
“Argh!” Allison memutar tubuhnya, membuat Djohan yang kini berada di posisi bawah. Posisi ini membuat tekanan terhadap tubuh Allison berkurang, ia berhasil mengeluarkan sayapnya dan sekali lagi sengaja menjatuhkan dirinya bersama Djohan.
Lagi-lagi benturan hebat terjadi, membuat efek yang sangat dahsyat. Yang kedua ini dampaknya lebih gila lagi karena membuat tanah yang dipijak Sterling retak dan hampir terbelah. Area mansion yang sangat indah dan megah yang terlihat bersinar dari kejauhan sekarang tidak jelas bentuk rupanya. Mayat-mayat yang tadi berada di bawah sekarang berada di atas karena tanahnya terangkat. Udara di sekitar yang tadinya sejuk berubah menjadi bau darah.
Sterling sudah siap dengan segala kemungkinan, jika Allison berhasil melumpuhkan Djohan sekali lagi berarti Allison merupakan seorang Beaters yang sangat kuat, mungkin bisa setara dengan tuan Stam pemimpin dari Silver Clan Beaters.
Angin dan debu yang menutupi pandangan perlahan hilang, hanya tubuh besar Allison saja yang terlihat dengan posisi telungkup.
“Hm?” Sterling mencoba melihatnya lebih jelas lagi. “itu?”
Kedua tangan Djohan berhasil menembus dada Allison, jemarinya dipenuh dengan darah segar. Leah yang mampu melihatnya juga kemudian berlari, yang membuat lukanya semakin terbuka.
“Ini kesempatanku!” Leah mencoba mendekati Allison dan Djohan, namun belum sempat dirinya mendekat. Allison dengan sayapnya yang compang camping mampu melepaskan diri dan menjauh dari Djohan.
Lubang dengan sangat jelas terlihat dari dada Allison, entah yang kanan maupun yang kiri. Kedua sayapnya mulai rontok, dan Allison mengeluarkan sebuah darah yang banyak dari mulutnya. Djohan berdiri dengan santai, ia menjilati jemarinya lalu mulai menertawakan Allison yang kini kondisinya malah menjadi mengenaskan.
“Tidak!...tidak mungkin!” Allison tidak mempercayainya, sebuah armor yang melapisi ganda tubuhnya yang selalu ia banggakan bisa juga ditembus oleh seorang bocah ingusan yang berubah menjadi Full Beaters saja tidak mampu.
Leah mengendap-ngendap berjalan mendekati Allison, dengan kondisinya yang penuh luka bisa dipastikan mustahil jika Leah mampu menembak secara akurat dengan jarak yang agak jauh ini.
Djohan berjalan pelan mendekati Allison, tuk pertama kalinya dalam hidupnya Allison berjalan mundur dari seorang musuh. Lukanya perlahan mulai menutup, sebelum benar-benar tertutup Djohan melesat maju. Menusuk Allison tepat di bawah lehernya, lebih tepatnya dada bagian tengahnya. Tangan Djohan semakin dalam. Allison hanya bisa diam, tuk menahan serangannya Djohan saja ia sudah tidak mampu.
“Saatnya makan!” Djohan menarik Beat dari dalam tubuh Allison, bentuknya kumbang jantan besar berwarna hitam pekat. Ketika diambil oleh Djohan, Beat ini menggeliat seperti ikan yang terdampar di daratan.
Allison berlutut, dirinya semakin lemah. “Kembalikan!” tangannya ingin meraih Beat yang diambil oleh Djohan, namun tangannya itu malah terputus dan hampir saja mengenai Leah ketika tangannya itu terpental.
“Ini dia,” Leah menembakan peluru khususnya tepat di dada sebelah kanan Allison yang lukanya belum tertutup sempurna.
“Ah…perempuan jalang itu, izinkan aku tuk melihat buah yang menggantung itu sekali lagi, kumohon…lepas kemeja itu….,” dalam keadaan seperti itu saja Allison masih saja berperilaku tidak senonoh terhadap Leah.
Jawaban Leah adalah dengan terus menembakan peluru khususnya ke dada Allison, dosis yang diberikan sudah melebihi dosis normal. Biasanya cukup satu peluru tuk membuat tubuh Beaters hancur dari dalam.
Djohan yang sedang memegang Beat ditangannya melakukan tindakan yang begitu aneh dan menjijikan, bahkan bagi seorang Beaters seperti Sterling. Yaitu dengan memakan Beat itu dengan sangat lahap, seperti orang kelaparan.
“Hentikan!” Allison sedikit memelas, tubuhnya perlahan terkikis. “eh…jadi ini akhirnya,” Allison memaksakan diri untuk berdiri dengan kedua kakinya. Lalu dengan gaya sombongnya merentangkan keempat tangannya, Djohan nampaknya tidak perduli.
“KALIAN AKAN MENDERITA! SETELAH INI….ADALAH KEBANGKITAN DARI KAMI KAUM BEATERS! LIHAT SAJA….LIHAT SAJA KAU MANUSIA, HIDUPMU TIDAK AKAN TENANG SETELAH INI. SURBAN CITY AKAN HANCUR DAN MENJADI KACAU!” setelah mengucapkan itu sosok Allison hilang menjadi debu.
Setelah menghabiskan Beat milik Allison, sekarang pandangan Djohan tertuju pada Leah. Lalu ia tersenyum seraya melesat mendekati Leah.
“Djohan!” Sterling menendang keras kepala Djohan hingga tubuhnya terpental jauh, Leah sempat terhuyung lalu tak sadarkan diri.
“Tampaknya harus aku yang menghentikanmu Djohan,” perlahan tubuh Sterling berubah menjadi bentuk Beaters
Djohan kembali bangun, “HAHAHAHAH!” ia tertawa keras sekali, lalu tiba-tiba diam. “ggrrrr….,” Djohan melakukan kuda-kuda yang aneh, lebih mirip seekor panther.
Tubuh atas Sterling sudah menjadi Beaters, yag tersisa hanyalah kepalanya saja. “Aku memang belum sehebat tuam Stam, tapi aku akan menghentikanmu.” Lalu Sterling berteriak. “tahanlah Djohan! Ini akan sedikit sakit!” Sterling pun tersenyum dan Djohan melesat maju kehadapannya.
Quote:
Angin berhembus sangat kencang dari arah reruntuhan di tempat Djohan berada. Allison maupun Sterling masih tidak percaya bahwa Djohan yang ternyata masih bisa bangkit setelah terkena serangan yang mematikan. Jarak Leah terlalu dekat dengan Allison, dan hal ini tentunya akan sangat membahayakan. Sterling membawa Leah menepi, lalu ia melihat Djohan bergerak.
“MAJULAH!” Allison sudah bersiap, keempat tangannya siap menghancurkan Djohan kapan saja.
Kejadiannya begitu cepat, Sterling pun tidak mampu melihat pergerakan Djohan yang tiba-tiba sudah berada di belakang Allison.
“Apa-----,” tiba-tiba keempat tangan Allison terputus dari badannya. Malahan salah satu lengannya sudah dipegang oleh Djohan.
“Ha……Darah…..,” Djohan mengangkat tangan besar itu, lalu dengan sengaja menuangkan semua darah yang mengucur deras dari ujung tangan itu ke seluruh tubuhnya. “HAHAHAHA….,” dirinya menggeliat setelah bermandikan darah.
Sterling melihat kesempatan ini untuk membawa anggota BASS tim 13 yang lain. Yang terdekat adalah Nakata yang tubuhnya masih tersangkut di badan mobil, setelah diangkat Sterling bersyukur bahwa Nakata masih bernafas. Begitu pun juga dengan kapten Vela maupun Gareth, semuanya masih hidup walaupun menderita luka yang cukup serius.
“ARGH!” keempat tangan Allison kembali tumbuh, lalu ia mengeluarkan kedua sayapnya yang ukurannya lebih besar dibandingkan saat Allison membawa tubuh Djohan ke angkasa.
Allison terbang di titik yang rendah, angin terbelah saat ia mulai melesat.
“Hm…?” Djohan tidak melakukan pergerakan, ia menunggu saat posisi Allison sudah sangat dekat dengannya.
“JANGAN MEREMEHKANKU!” kedua tangan Allison mencoba menangkap Djohan, namun sosok Djohan menghilang tepat sebelum kedua tangannya meraihnya. “ugh!” sebuah beban berat dirasakan Allison menempel di tubuh belakangnya.
“HAHAHAH!” Djohan sudah menaikinya, mencoba menarik kedua sayapnya agar terlepas dari tubuh Allison.
Allison melawan dengan membawanya terbang tinggi lagi sambil meliuk-liuk tubuhnya agar Djohan kehilang keseimbangan dan terjatuh.
“Eh?” Sterling melihat Leah yang mulai bangkit, untuk berdiri saja ia masih susah. “hei! Apa yang kamu lakukan?!” teriak Sterling kepada Leah.
“Tidak bisa…ini tugas kami, aku yang akan menyelesaikannya,” Leah berjalan dengan sangat tertatih. Sterling mencoba menghentikannya, namun ia tidak punya wewenang tuk melakukannya.
Pergulatan di udara masih berlanjut, tapi Djoham berhasil menarik ujun sayap Allison yang tertanam di punggungnya. Djohan melemparnya sembarangan, keduanya kini jatuh dengan bebas menuju daratan.
“CIH! Dia bertambah kuat, namun masih saja bodoh!” Allison berbicara pada dirinya sendiri.
“HEI! Aku bisa menumbuhkannya lagi,” otot-otot punggung Allison mengeras, nampaknya sayap baru akan segera muncul, akan tetapi dirinya sudah dihujam dengan sangat keras oleh Djohan.
“HA…HA!” Djohan memeluk kedua tangan atas Allison dengan kedua tangannya, lalu kedua tangan bawahnya dengan kakinya.
Allison mengira ia mampu melepaskan cengkraman Djohan ini, namun tenaga yang ia keluarkan tuk lepas dari Djohan tidak bisa berbuat banyak. Yang lebih parahnya lagi Allison tidak mampu meregen sayapnya, memang tidak mudah jika berada di kondisi yang kurang menguntungkan seperti ini. Allison berpikir melakukan cara lain, karena dirinya sudah semakin dekat menghantam tanah.
“Argh!” Allison memutar tubuhnya, membuat Djohan yang kini berada di posisi bawah. Posisi ini membuat tekanan terhadap tubuh Allison berkurang, ia berhasil mengeluarkan sayapnya dan sekali lagi sengaja menjatuhkan dirinya bersama Djohan.
Lagi-lagi benturan hebat terjadi, membuat efek yang sangat dahsyat. Yang kedua ini dampaknya lebih gila lagi karena membuat tanah yang dipijak Sterling retak dan hampir terbelah. Area mansion yang sangat indah dan megah yang terlihat bersinar dari kejauhan sekarang tidak jelas bentuk rupanya. Mayat-mayat yang tadi berada di bawah sekarang berada di atas karena tanahnya terangkat. Udara di sekitar yang tadinya sejuk berubah menjadi bau darah.
Sterling sudah siap dengan segala kemungkinan, jika Allison berhasil melumpuhkan Djohan sekali lagi berarti Allison merupakan seorang Beaters yang sangat kuat, mungkin bisa setara dengan tuan Stam pemimpin dari Silver Clan Beaters.
Angin dan debu yang menutupi pandangan perlahan hilang, hanya tubuh besar Allison saja yang terlihat dengan posisi telungkup.
“Hm?” Sterling mencoba melihatnya lebih jelas lagi. “itu?”
Kedua tangan Djohan berhasil menembus dada Allison, jemarinya dipenuh dengan darah segar. Leah yang mampu melihatnya juga kemudian berlari, yang membuat lukanya semakin terbuka.
“Ini kesempatanku!” Leah mencoba mendekati Allison dan Djohan, namun belum sempat dirinya mendekat. Allison dengan sayapnya yang compang camping mampu melepaskan diri dan menjauh dari Djohan.
Lubang dengan sangat jelas terlihat dari dada Allison, entah yang kanan maupun yang kiri. Kedua sayapnya mulai rontok, dan Allison mengeluarkan sebuah darah yang banyak dari mulutnya. Djohan berdiri dengan santai, ia menjilati jemarinya lalu mulai menertawakan Allison yang kini kondisinya malah menjadi mengenaskan.
“Tidak!...tidak mungkin!” Allison tidak mempercayainya, sebuah armor yang melapisi ganda tubuhnya yang selalu ia banggakan bisa juga ditembus oleh seorang bocah ingusan yang berubah menjadi Full Beaters saja tidak mampu.
Leah mengendap-ngendap berjalan mendekati Allison, dengan kondisinya yang penuh luka bisa dipastikan mustahil jika Leah mampu menembak secara akurat dengan jarak yang agak jauh ini.
Djohan berjalan pelan mendekati Allison, tuk pertama kalinya dalam hidupnya Allison berjalan mundur dari seorang musuh. Lukanya perlahan mulai menutup, sebelum benar-benar tertutup Djohan melesat maju. Menusuk Allison tepat di bawah lehernya, lebih tepatnya dada bagian tengahnya. Tangan Djohan semakin dalam. Allison hanya bisa diam, tuk menahan serangannya Djohan saja ia sudah tidak mampu.
“Saatnya makan!” Djohan menarik Beat dari dalam tubuh Allison, bentuknya kumbang jantan besar berwarna hitam pekat. Ketika diambil oleh Djohan, Beat ini menggeliat seperti ikan yang terdampar di daratan.
Allison berlutut, dirinya semakin lemah. “Kembalikan!” tangannya ingin meraih Beat yang diambil oleh Djohan, namun tangannya itu malah terputus dan hampir saja mengenai Leah ketika tangannya itu terpental.
“Ini dia,” Leah menembakan peluru khususnya tepat di dada sebelah kanan Allison yang lukanya belum tertutup sempurna.
“Ah…perempuan jalang itu, izinkan aku tuk melihat buah yang menggantung itu sekali lagi, kumohon…lepas kemeja itu….,” dalam keadaan seperti itu saja Allison masih saja berperilaku tidak senonoh terhadap Leah.
Jawaban Leah adalah dengan terus menembakan peluru khususnya ke dada Allison, dosis yang diberikan sudah melebihi dosis normal. Biasanya cukup satu peluru tuk membuat tubuh Beaters hancur dari dalam.
Djohan yang sedang memegang Beat ditangannya melakukan tindakan yang begitu aneh dan menjijikan, bahkan bagi seorang Beaters seperti Sterling. Yaitu dengan memakan Beat itu dengan sangat lahap, seperti orang kelaparan.
“Hentikan!” Allison sedikit memelas, tubuhnya perlahan terkikis. “eh…jadi ini akhirnya,” Allison memaksakan diri untuk berdiri dengan kedua kakinya. Lalu dengan gaya sombongnya merentangkan keempat tangannya, Djohan nampaknya tidak perduli.
“KALIAN AKAN MENDERITA! SETELAH INI….ADALAH KEBANGKITAN DARI KAMI KAUM BEATERS! LIHAT SAJA….LIHAT SAJA KAU MANUSIA, HIDUPMU TIDAK AKAN TENANG SETELAH INI. SURBAN CITY AKAN HANCUR DAN MENJADI KACAU!” setelah mengucapkan itu sosok Allison hilang menjadi debu.
Setelah menghabiskan Beat milik Allison, sekarang pandangan Djohan tertuju pada Leah. Lalu ia tersenyum seraya melesat mendekati Leah.
“Djohan!” Sterling menendang keras kepala Djohan hingga tubuhnya terpental jauh, Leah sempat terhuyung lalu tak sadarkan diri.
“Tampaknya harus aku yang menghentikanmu Djohan,” perlahan tubuh Sterling berubah menjadi bentuk Beaters
Djohan kembali bangun, “HAHAHAHAH!” ia tertawa keras sekali, lalu tiba-tiba diam. “ggrrrr….,” Djohan melakukan kuda-kuda yang aneh, lebih mirip seekor panther.
Tubuh atas Sterling sudah menjadi Beaters, yag tersisa hanyalah kepalanya saja. “Aku memang belum sehebat tuam Stam, tapi aku akan menghentikanmu.” Lalu Sterling berteriak. “tahanlah Djohan! Ini akan sedikit sakit!” Sterling pun tersenyum dan Djohan melesat maju kehadapannya.
ARC I : BLACK BEAT BEATERS, END!
redrices dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Kutip
Balas