Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kesuksesan Tak Ada Hubungannya dengan Bangun Pagi, dan Saya Berharap Itu Benar

novaajinugrohoAvatar border
TS
novaajinugroho
Kesuksesan Tak Ada Hubungannya dengan Bangun Pagi, dan Saya Berharap Itu Benar
Kesuksesan Tak Ada Hubungannya dengan Bangun Pagi, dan Saya Berharap Itu Benar

Memang ada banyak orang sukses yang rajin bangun pagi, namun tak sedikit orang yang sukses walau suka bangun siang.


Sejak bekerja menjadi seorang penulis dan trader, saya memang mengalami perubahan jam tidur yang sangat drastis. Dulu, saya biasa tidur maksimal pukul 11-12 malam. Patokannya sederhana, pokoknya begitu film yang diputar di Bioskop Trans TV selesai, maka selesai pula jam melek saya.

Tubuh saya seakan sudah terbiasa untuk memberikan rasa kantuk yang hebat di jam-jam ketika bioskop Trans TV usai. Ia menjadi semacam keteraturan tersendiri bagi tubuh saya.

Kelak, setelah mengenal dunia menulis, dan bahkan mendapatkan pekerjaan di dunia itu, perubahan jam tidur menjadi sebuah keniscayaan. Sebagai pelaku profesi yang memang tidak terikat dengan kedisiplinan untuk bangun pagi, saya merasa mempunyai kebebasan untuk bangun kapan saja. Hal itu pula yang kemudian memengaruhi saya untuk tidak lagi tidur maksimal pukul 12 malam.

Jujur, sebagai pekerja di industri kreatif, saya kemakan juga oleh omongan orang-orang yang mengatakan bahwa ide atau inspirasi bisa mudah muncul di saat malam larut menjelang pagi saat sosial media benar-benar sepi. Soal benar atau tidaknya, saya memang masih tak yakin, namun beberapa penulis hebat yang saya kenal pada kenyataannya kerap mengaku bahwa mereka sering melek malam untuk mengerjakan tulisan mereka.

Saya pun sedikit banyak juga merasa demikian. Entah karena sugesti atau apa, namun saya memang merasa bahwa menulis di malam hari terasa lebih enak dan luwes. Jari-jari menjadi lebih lentur dan lentik untuk bergerak lincah di atas keyboard laptop.

Saya terbiasa begadang untuk menulis apa pun. Menulis status, menulis blog, menulis twit, menyimak media sosial. Saya seperti punya keharusan untuk menulis hal-hal unik yang saya alami dan menanggapi apa saja yang terjadi di media sosial. Dan itu saya lakukan hampir tiap malam sambil sesekali menonton apa pun yang ada di Youtube atau Netflix.

Lama-kelamaan, malam hari menjadi terlalu sayang jika saya habiskan untuk tidur. Dan lagi-lagi, aktivitas melek di malam hari itu kemudian juga menjadi semacam keteraturan bagi tubuh saya.

Setidaknya, dalam lima tahun terakhir, saya sudah resmi menyandang predikat sebagai makhluk nokturnal. Saya hampir selalu tidur selepas subuh untuk kemudian baru bangun di siang hari.

Kebiasaan tidur pagi dan bangun siang itu berpotensi tumbuh menjadi sebuah masalah tersendiri ketika saya sudah menikah. Maklum, istri saya adalah tipikal orang yang teratur tidur di jam-jam selayaknya manusia baik-baik. Ia tidur maksimal pukul sepuluh, kadang malah pukul sembilan. Itu membuat waktu kami untuk bersama menjadi sangat minim, sebab ketika dia melek, saya lebih banyak tidur, dan sebaliknya, ketika saya melek, dia yang sudah tidur.

Selain itu, istri saya sering mengajak saya keluar untuk sarapan. Ajakan yang tentu saja lebih banyak saya tolak, sebab ketika ia mengajak saya keluar itu, saya justru sedang ngantuk-ngantuknya karena baru beberapa jam lalu saya mulai memejamkan mata.

Beruntung istri saya adalah perempuan yang penuh pemakluman, sehingga walaupun berkali-kali saya menolak ajakannya, rumah tangga kami masih tetap baik-baik saja.

Banyak orang yang bilang, bahwa sukses adalah milik mereka yang bangun pagi. Dengan demikian, secara teori, kebiasaan saya bangun siang akan menghambat kesuksesan saya. Pada kenyataannya, konsep “sukses adalah milik mereka yang bangun pagi” itu toh nggak tepat-tepat amat, apalagi di jaman digital seperti sekarang ini.

Mark Zuckerberg, dedengkotnya Facebook itu berkali-kali mengatakan bahwa dirinya sering sekali bangun siang. Warren Buffett yang kekayaannya nagudubilllah setan itu juga mengaku tak pernah punya hasrat untuk bangun lagi. Ia suka sekali bangun siang. Alexis Ohanian, Co-founder Reddit yang juga suami petenis jempolan Serena Williams pun tak jauh berbeda. Ia mengaku hampir setiap hari ia baru bangun tidur ketika jam sudah menunjukkan pukul 10 siang.

Cerita orang-orang sukses yang sering bangun siang itu pun semakin menguatkan dan meyakinkan saya bahwa kesuksesan memang tak ada korelasinya dengan bangun pagi.

Perkara saya suka bangun siang namun tidak sesukses Mark Zuckerberg atau setajir Warren Buffett, itu soal lain.

Diubah oleh novaajinugroho 11-10-2020 09:36
emineminna
indramamoth
nirankara
nirankara dan 39 lainnya memberi reputasi
36
11.8K
200
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Tampilkan semua post
antonov07Avatar border
antonov07
#91
Sy menyoroti jam dan waktu tidur yg baik saja ya, ditinjau dari segi kesehatan. Poinnya adalah kuantitas dan kualitas tidur yg cukup sekitar 6-8 jam, mau jam brp pun memulai tidurnya. Berlaku utk org dewasa, bayi tentu berbeda 😉 Kapan memulai tidur ya menyesuaikan saja dgn aktivitas dan kerjaan masing2, kalo kerjaan menuntut malam hari ya terpaksa jam tidur di pagi atau siang hari. Tapi kalo bisa milih, waktu tidur yg baik secara kesehatan adalah malam hari. Saat matahari muncul (istilah saja, kita tau matahari selalu di posisinya, bumi aja yg berputar mengelilinginya 😉) di pagi sampai sore hari itu membantu memberi energi tubuh dlm bekerja, jadi ini saat terbaik utk beraktivitas. FYI, pembagian waktu dlm 24 jam secara umum sbb, pagi itu dimulai jam 4 sampai 10, jam 10 lebih sampai 3 disebut siang, jam 3 lebih sampai jam 7 masuk kategori sore (ada istilah tambahan di Indonesia petang hari, itu antara jam 6-7) dan malam adl jam 7 lebih sampai 4. Pembagian waktu demikian bersifat universal termasuk di negara2 yg penampakan mataharinya lebih lama maupun sebentar.
Kesuksesan Tak Ada Hubungannya dengan Bangun Pagi, dan Saya Berharap Itu Benar
sando779
sando779 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.