LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Seujung Kuku Pun tak Ada Takutnya, Nikita Mirzani Balik Tantang Pendukung Puan: Bacot


Nikita Mirzani sempat melayangkan kritik terhadap sosok Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Hal ini berimbas, Nikita Mirzani terancam bakal dipolisikan oleh ormas Gema Puan Maharani Nusantara (GPMN).

Aksi Nikita Mirzani menyentil insiden mematikan mic Puan Maharani berbuntut panjang.

Kritikan Nikita Mirzani kepada putri Megawati Soekarno Putri ini terkait aksinya yang diduga matikan mikrofon dalam Rapat Paripurna DPR RI soal pengesahan UU Cipta Kerja.

Kini, wanita yang akrab disapa Nyai ini diancam akan dilaporkan ke polisi oleh ormas pendukung Puan Maharani Gema Puan Maharani Nusantara ( GPMN).

GMPN minta Nikita Mirzani untuk berhati-hati dalam menyampaikan kritik.

Rupanya tak ada rasa takut bagi Nikita Mirzani jika harus kembali berhadapan dengan pihak kepolisian.

Boro-boro takut, Nikita Mirzani malah balik menatang.

Namun lagi-laki ibu tiga anak ini justru terlihat tak gentar sedikit pun meski harus melawan 100 pengacara.

Dengan beraninya Nikita Mirzani membalas ancaman pendukung putri Megawati yang tergabung dalam Gema Puan MaharaniNusantara ( GPMN ).

Ketika 1x24 jam sudah berlalu, Nikita Mirzani lantas menantang ancaman tersebut lewat Instagram Story-nya.

"Are You Ready? Terlalu banyak bacot. Udah 1x24 jam nih," tulis Nikita Mirzani.

Kemudian Nikita Mirzani mengaku tidak ingin minta maaf.

Nikita Mirzani merasa tak merasa bersalah.

"Ngapain suruh-suruh gue minta maaf, siapa? emang bacot gue ngomong apa?" tegas Nikita Mirzani.

Lantas, Nikita Mirzani memberikan tantangan kepada pendukungPuan Maharani yang melaporkannya.

Menurutnya, lebih baik satu lawan satu dibandingkan kirim 100 pengacara.

"Berarti tahu ya kekuatan gue itu kayak gimana, sampai diserang 100 orang.

Jangankan 100, lebih dari situ aja gue berani. Sini kalau berani lawan gue satu satu," tantang Nikita Mirzani.

Setelah itu, Nikita Mirzani menunjukkan'jin ifritnya'.

"Nih, lu lihat gue udah punya jin ifrit.

Ini belum 1 belum 1000, kalau 1000-nya gue turunin ngelawan lu-lu pada," tegas Nikita Mirzani lagi.

"Tuh liat jin gue udah ready.

Baru 1 nih yang gue lihatin, belum semuanya, hahhaa," pungkas Nikita Mirzani.

Awal keributan

Awal ribut-ribut ini bermula saat Nikita Mirzani mempertanyakan alasan Puan Maharani mematikan mik anggota dewan yang sedang memberikan pendapat.

Kecewa, Nikita Mirzani pun melayangkan 'sentilan' untukPuan Maharani.

Nama Puan Maharani menjadi viral pasca UU Cipta Kerja disahkan DPR, Senin (5/10/2020).

Bahkan, nama Puan Maharani menjadi trending di Twitter hari ini, Rabu (7/10/2020).

Hal itu lantaran video Puan Maharani saat matikan mik anggota dewan menjadi perbincangan khalayak.

Saat itu Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin menolak interupsi Benny K Harman soal RUU Cipta Kerja Omnibus Law.

Kemudian, Azis Syamsuddin memberi kode pada Puan Maharani.

Dalam video yang viral, Puan Maharani terlihat memencet tombol di hadapannya hingga mik Benny K Harman mati.

Turut menyoroti hal tersebut, Nikita Mirzani pun ikut mengomentarinya.

Memperhatikan momen saat Puan mematikan mik, Nikita Mirzanimenyebut putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu jail.

"Ibu Puan ini loh suka jail aja jarinya," tulis Nikita Mirzani.

Tak cuma itu, Nikita Mirzani juga mengurai keheranannya atas aksiPuan Maharani mematikan mik.

Nikita Mirzani gusar saat Puan Maharani seolah menghalangi hak orang untuk berbicara.

Nikita Mirzani juga memberikan nasihat kepada Puan Maharaniperihal Pancasila.

"Kenapa Ibu Puan Maharani matiin mikrofonnya ? Kurang fair ketika orang sedang menyuarakan suaranya tapi tidak bisa didengar.

Negara ini dibangun atas dasar Pancasila.

Masih ingat gak pancasila dari 1 sampai ke-5

Jangan sampai Aku datangkan Tante Lala ni ke DPR RI," pungkas Nikita Mrzani.

Kritik Nikita ini lah yang menuai kemarahan GPMN.

GPMN pun menuntut agar Nikita Mirzani meminta maaf.

"Kalau mbak Puan trahnya jelas. Kakeknya Penggagas pancasila sangat paham betul itu pancasila," tutur Ketua DPP Bidang Hukum Dan HAM, Ali Nugroho seperti dilansir dari IntipSeleb pada Kamis (8/10/2020).

"Hati-hati loh Nik, ini bukan dunia entertaiment.

Kalau diumpamakan sama aja, ikan diajarin berenang.

Konyol namanya.”

Kendati begitu, Ali Nugroho atas nama GMPN mendesakNikita Mirzani untuk segera minta maaf dan mencabut kritikannya.

Bila Nikita Mirzani tak meralat atau minta maaf terkait ucapannya dalam waktu 1x24 jam, maka GMPN akan melayangkan laporan ke polisi.

Tak tanggung, GMPN akan membawa 100 pengacara untuk membela Puan Maharani dan mempolisikan Nikita Mirzani.

“GPMN akan kumpulkan 100 advokat-advokat dari Sabang sampai Merauke yang ada di 30 Provinsi," tambah Ali Nugroho.

"Dalam waktu 1x24 jam bila Nikita tidak memohon maaf.

Kami adukan ke dewan pers. Kami akan layangkan somasi. Berkomentar tidak esensi.” tuturnya.


https://palembang.tribunnews.com/202...bacot?page=all

Nyai Stlonggg, ceby10cc 100 biji dari Sabang sampai Merauke kegulung emoticon-Wkwkwk

Skor sementara:
Nyai: 2 , Princess CS: 0 emoticon-Wkwkwk
Diubah oleh LordFaries3.0 12-10-2020 06:03
indramamoth
nirankara
daisukeasakura
daisukeasakura dan 52 lainnya memberi reputasi
41
19.9K
262
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
greengeckoijo1Avatar border
greengeckoijo1
#3
Nyai ? emoticon-Ngakak Gak cocok menyandang gelar Nyai. Cewek suka ngumbar aurat dan kimpoi cerai kok dipanggil Nyai. Nyai itu panggilan buat wanita terhormat. Ini sih bukan wanita terhormat emoticon-Ngakak

Lagian ngomong juga kayak orang gila. Gak usah ditanggap. Orang sakti yang bisa ngirim jin cuma ketawa cekikikan ngedenger si cewek ini mau ngirim jin. 1000 pula. Yang ada nih cewek yang dirudapaksa jin duluan emoticon-Ngakak
Diubah oleh greengeckoijo1 12-10-2020 06:12
agungkumara
EriksaRizkiM
snkt
snkt dan 22 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.