Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Baca RUU Cipta Kerja, Refly Harun: Hanya Iblis yang Buat UU Seperti Ini
Pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun, merespons soal poin-poin kontroversi yang terdapat dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.

Refly bahkan mengatakan pihak yang membuat undang-undang tersebut adalah zalim.

Hal itu dilontarkannya setelah membaca draft RUU Cipta Kerja yang berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI.

“Wah ini zalim sekali. Saya kira, mohon maaf, kalau kita lihat poin-poin ini hanya iblis saja yang barang kali membuat undang-undang seperti ini,” ujar Refly Harun dalam video berjudul “BENAR-BENAR CILAKA!!!” yang tayang di kanal YouTube miliknya, Selasa, 6 Oktober 2020.

“Karena ini jelas sekali sangat tidak memanusiakan pekerja. Bayangkan betapa lemahnya posisi pekerja,” sambungnya.

Kendati demikian, Refly meminta publik untuk memeriksa ulang poin-poin yang dipermasalahkan dalam RUU Cipta Kerja itu.

Selain itu, Refly juga menyebut para pembuat undang-undang omnibus law tidak mengantisipasi dampak yang timbul.

“Kalau kita membaca undang-undang, ada yang namanya reading between the line. Satu pasal seolah-olah enggak ada masalah. Padahal di balik pasal itu ada sejumlah konsekuensi. Konsekuensi itulah yang harus diterima oleh pihak yang kalah dalam proses pembentukan undang-undang,” ujarnya dalam video tersebut, seperti dikutip dari suaracom – jaringan Terkini.id.

“Nah celakanya, komunikator kekuasaan juga kadang-kadang tidak tahu persisnya konsekuensi ayat-ayat yang ada dalam undang-undang omnibus law. Kalau menyaksikan ketentuan-ketentuan seperti itu, wajar buruh mau mogok,” tambah Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga ini.

Ia pu menilai aturan yang sudah berlaku seperti UU Ketenagakerjaan dalam penerapannya di lapangan banyak dilanggar.

Menurutnya, dalam aturan itu buruh pun tidak memiliki daya tawar sehingga hak-hak pekerja juga diabaikan.

“Nah sekarang dengan omnibus law ini bisa jadi tidak ada lagi pelanggaran hak-hak pekerja. Kenapa? Karena semua hak itu sudah dicabut dengan undang-undang omnibus law ini,” ujar Refly.

Oleh karenanya, ia mengaku heran mengapa undang-undang seperti ini muncul pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Padahal saat awal mencuatnya wacana omnibus law, Refly mengaku dirinya termasuk pihak yang setuju.

“Saya, awal-awal, termasuk yang mendukung omnibus law, karena bayangan saya awalnya undang-undang ini adalah yang akan menghilangkan pungli (pungutan liar), undang-undang yang akan memapas birokrasi, perijinan berbelit-belit,” ujarnya.

BACA JUGA :
RUU Cipta Kerja Disahkan, Ruhut Sitompul: Selamat Atas Kerja Kerasnya
Sebelumnya, Refly mengaku memiliki bayangan kalau omnibus law akan membuat iklim usaha menjadi lebih baik.

Namun kini, ia merasa kecewa dengan RUU Cipta Kerja tersebut.

“Kalau kita tidak protes dengan undang-undang seperti ini, saya khawatir, kita semua khawatir, aset 90 persen dan bukan tidak mungkin bekerja sama dengan pihak asing karena mereka memiliki kemampuan berkolaborasi,” ujar Refly Harun.

“Maka yang terjadi, kemerdekaan kita yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 dimana satu tujuan nasional, melindungi segenap bangsa dan menyejahterakan, hanya akan menjadi mimpi yang terasa indah di atas kertas, tapi makin sulit direalisasikan,” pungkasnya.

https://makassar.terkini.id/baca-ruu...u-seperti-ini/

Pakar hukum gan
wisudajuni
holddown
Lalalalala000
Lalalalala000 dan 28 lainnya memberi reputasi
25
15.8K
177
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.5KThread46.1KAnggota
Tampilkan semua post
bajierAvatar border
bajier
#4
Kena hoax jg dia


emoticon-Traveller
Pakar comberan Lah tamatan indon






Halah



https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media


Baca RUU Cipta Kerja, Refly Harun: Hanya Iblis yang Buat UU Seperti Ini


Fakta pertama, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!
Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Fakta kedua, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia. Juara deh. Jakarta lah kota paling cerewet di dunia maya karena sepanjang hari, aktivitas kicauan dari akun Twitter yang berdomisili di ibu kota Indonesia ini paling padat melebihi Tokyo dan New York. Laporan ini berdasarkan hasil riset Semiocast, sebuah lembaga independen di Paris.

Salah satu yang menakjubkan, Warga Jakarta tercatat paling cerewet menuangkan segala bentuk unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta tweet setiap hari. Di posisi kedua peringkat dunia kota teraktif di Twitter ialah Tokyo. Menyusul di bawah Negeri Sakura ada warna Twitter di London, New York dan Sao Paulo yang juga gemar membagi cerita. Bandung juga masuk ke jajaran kota teraktif di Twitter di posisi enam. Dengan demikian, Indonesia memiliki rekor dua kota yang masuk dalam daftar riset tersebut.

Coba saja bayangkan, ilmu minimalis, malas baca buku, tapi sangat suka menatap layar gadget berjam-jam, ditambah paling cerewet di media sosial pula. Jangan heran jika Indonesia jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah. Kecepatan jari untuk langsung like dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal informasinya belum tentu benar, provokasi dan memecah belah NKRI.



Diubah oleh bajier 08-10-2020 05:51
botaysan
ricardokimpi123
Lalalalala000
Lalalalala000 dan 21 lainnya memberi reputasi
16
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.