- Beranda
- Berita dan Politik
Cara Kerja Enzim Pemusnah Plastik dalam Hitungan Hari
...
TS
akgz97
Cara Kerja Enzim Pemusnah Plastik dalam Hitungan Hari
Jakarta, CNN Indonesia --
Peneliti membuat enzim super dari bakteri yang sanggup memakan dan mengurai sampah botol plastik (polyethylene terephthalate/ PET) dalam beberapa hari.
PET biasa digunakan untuk membuat botol plastik dan pakaian sintetik. Pakaian sintetik ini biasanya berupa campuran polyester dan katun. Produsen dunia, menghasilan jutaan ton sampah plastik jenis ini tiap tahun.
Enzim super yang dinamakan MHETase ini terdiri dari bakteri yang bisa mengubah plastik menjadi material atau bentuk blok bangunan awal. Para peneliti Inggris mengembangkan enzim ini dari temuan bakteri oleh peneliti Jepang pada 2016 lalu.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Saat itu, peneliti Jepang menemukan bakteri yang mengurai botol plastik yang dinamakan Ideonella sakaiensis. Peneliti Inggris lantas menyempurnakan enzim penghancur plastik yang diproduksi oleh bakteri itu, enzim PETase.
Profesor John McGeehan, Direktur dari Pusat Inovasi Enzim di Universitas Portsmouth, Inggris menyebut enzim anyar inilah yang bisa mengurai plastik dalam hitungan hari. Padahal penguraian plastik secara alami bisa menghabiskan waktu hingga ratusan tahun.
"Jika kita bisa menambahkan enzim ke sampah plastik, kita bisa mulai memecahnya dalam hitungan hari," tuturnya.
Menurutnya, dalam proses pembuatan plastik para peneliti mendapatkan sumber daya dari sumber daya fosil seperti minyak dan gas alam. Sumber daya alam yang sulit didaur ulang oleh alam.
"Proses ini akan membuat plastik bisa dibuat dan digunakan ulang tanpa batas, mengurangi ketergantungan kita dengan sumber fosil" jelasnya seperti dikutip The Telegraph.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Cara kerja enzim penghancur plastik
Pada 2018, tim yang sama sempat mengembangkan enzim PETase. Namun, saat itu kerja enzim ini hanya 20 persen lebih efektif menghancurkan plastik dari proses penguraian alami. Namun, enzim ini disebut enam kali lebih cepat dari proses alami.
Namun, enzim MHETase berhasil mengurai plastik lebih cepat. Sebab, enzim ini berhasil memecah MHET pada plastik PET. Enzim memecah MHET menjadi bentuk yang lebih sederhana, TPA dan ethylene glycol. Dua material ini pun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme.
Studi ini diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin (28/9).
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Temuan enzim ini bisa membantu mengurangi penggunaan plastik dunia. Namun, sampah plastik hanya salah satu aspek pencemaran lingkungan yang harus dibenahi.
Sebab, proses membuat plastik di pabrik menggunakan petrokimia menimbulkan polusi tinggi dan meningkatkan efek gas rumah kaca, seperti dilaporkan Gizmodo.
Sehingga, temuan enzim ini bukan obat yang memecahkan seluruh masalah. Studi menunjukkan, solusi yang lebih menyeluruh adalah dengan tidak menggunakan terlalu banyak plastik.
semoga bisa menjadi solusi untuk perbaikan alam
sumber:
https://www.cnnindonesia.com/teknolo...-hitungan-hari
Peneliti membuat enzim super dari bakteri yang sanggup memakan dan mengurai sampah botol plastik (polyethylene terephthalate/ PET) dalam beberapa hari.
PET biasa digunakan untuk membuat botol plastik dan pakaian sintetik. Pakaian sintetik ini biasanya berupa campuran polyester dan katun. Produsen dunia, menghasilan jutaan ton sampah plastik jenis ini tiap tahun.
Enzim super yang dinamakan MHETase ini terdiri dari bakteri yang bisa mengubah plastik menjadi material atau bentuk blok bangunan awal. Para peneliti Inggris mengembangkan enzim ini dari temuan bakteri oleh peneliti Jepang pada 2016 lalu.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Saat itu, peneliti Jepang menemukan bakteri yang mengurai botol plastik yang dinamakan Ideonella sakaiensis. Peneliti Inggris lantas menyempurnakan enzim penghancur plastik yang diproduksi oleh bakteri itu, enzim PETase.
Profesor John McGeehan, Direktur dari Pusat Inovasi Enzim di Universitas Portsmouth, Inggris menyebut enzim anyar inilah yang bisa mengurai plastik dalam hitungan hari. Padahal penguraian plastik secara alami bisa menghabiskan waktu hingga ratusan tahun.
"Jika kita bisa menambahkan enzim ke sampah plastik, kita bisa mulai memecahnya dalam hitungan hari," tuturnya.
Menurutnya, dalam proses pembuatan plastik para peneliti mendapatkan sumber daya dari sumber daya fosil seperti minyak dan gas alam. Sumber daya alam yang sulit didaur ulang oleh alam.
"Proses ini akan membuat plastik bisa dibuat dan digunakan ulang tanpa batas, mengurangi ketergantungan kita dengan sumber fosil" jelasnya seperti dikutip The Telegraph.
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Cara kerja enzim penghancur plastik
Pada 2018, tim yang sama sempat mengembangkan enzim PETase. Namun, saat itu kerja enzim ini hanya 20 persen lebih efektif menghancurkan plastik dari proses penguraian alami. Namun, enzim ini disebut enam kali lebih cepat dari proses alami.
Namun, enzim MHETase berhasil mengurai plastik lebih cepat. Sebab, enzim ini berhasil memecah MHET pada plastik PET. Enzim memecah MHET menjadi bentuk yang lebih sederhana, TPA dan ethylene glycol. Dua material ini pun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme.
Studi ini diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin (28/9).
[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Temuan enzim ini bisa membantu mengurangi penggunaan plastik dunia. Namun, sampah plastik hanya salah satu aspek pencemaran lingkungan yang harus dibenahi.
Sebab, proses membuat plastik di pabrik menggunakan petrokimia menimbulkan polusi tinggi dan meningkatkan efek gas rumah kaca, seperti dilaporkan Gizmodo.
Sehingga, temuan enzim ini bukan obat yang memecahkan seluruh masalah. Studi menunjukkan, solusi yang lebih menyeluruh adalah dengan tidak menggunakan terlalu banyak plastik.
semoga bisa menjadi solusi untuk perbaikan alam
sumber:
https://www.cnnindonesia.com/teknolo...-hitungan-hari
detesurvey dan nomorelies memberi reputasi
2
622
15
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676.3KThread•45.8KAnggota
Tampilkan semua post
donal.duck.
#2
Para peneliti Inggris mengembangkan enzim ini dari temuan bakteri oleh peneliti Jepang pada 2016 lalu.
Sementara di sini masih sibuk mencari PKI yg tak kunjung ditemukan wujudnya
Sementara di sini masih sibuk mencari PKI yg tak kunjung ditemukan wujudnya
bedilsakti memberi reputasi
1
Tutup