Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DouyinAvatar border
TS
Douyin
Hilang dari Keluarga, Pengakuan Mengejutkan Ayah Perempuan Pemutilasi
Hilang dari Keluarga, Pengakuan Mengejutkan Ayah Perempuan Pemutilasi
Dua pelaku mutilasi yang dilakukan sepasang kekasih berinisial DAF dan LAS usai melakukan rekonstruksi di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020). Polda Metro Jaya membawa dua tersangka yakni LAS dan DAF dan tiba di Apartemen Pasar Baru Mansion sekitar pukul 16.10 WIB. Rekonstruksi dilakukan di 13 lokasi dengan 37 adegan. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JawaPos.com – Pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu di Apartemen Kalibata City Jakarta, Laeli Atik Supriyatin, 27, sejak awal 2019 sudah putus kontak dengan orang tuanya.

“Sudah 1,5 tahun Laeli putus kontak dengan saya dan kakaknya. Bahkan, sudah dua tahun ini Laeli tidak pulang kampung,” tutur ayah Laeli, Makmuri, 60, saat ditemui di rumahnya di Desa Kesuben Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.

Makmuri sangat terkejut saat mengetahui anak perempuannya itu ditangkap, karena kasus pembunuhan. Kali pertama Makmuri mendapat kabar itu dari salah seorang kakak Laeli yang juga tinggal di Ibu Kota.

“Pertama dengar berita itu kaget. Saya tahunya waktu kakak-kakaknya pada telepon. Mereka pada nangis semua, saya juga nangis terus kalau mikirin itu,” ujarnya seperti dikutip Radar Tegal (Jawa Pos Group), Selasa (22/9).

Menurut Makmuri, sejak putus kontak, keluarga sudah berupaya mencari keberadaan Laeli di Jakarta. Terakhir kali upaya pencarian itu dilakukan oleh Makmuri pada Idul Adha lalu. “Saya sudah berusaha nyari. Namanya orang tua, apa saja lah saya lakuin, yang penting anak saya bisa pulang. Tapi ternyata tidak bisa. Tidak ada alamatnya jadi susah,” ucapnya.

Makmuri mengisahkan, Laeli, anak keempat dari tujuh bersaudara, merupakan sosok penurut dalam keluarga. Menyadari orang tuanya bukan dari kalangan berada, Laeli tak pernah menuntut untuk dibelikan apa-apa kepada orang tuanya semasa masih bersekolah.

“Mungkin kalau dari kecil saya ceritain, saya tidak kuat. Itu nurutnya ya Allah, nurut betul-betul. Mungkin kalau zaman sekarang orang sekolah pakai tas, dia pakai kantong kresek saat SD kelas satu. Coba Bayangin. Pakai kantong keresek, nurut. Nggak nangis, nggak apa. Kalau pulang sekolah nggak pernah bergaul. Waktu SMA, kalau temannya datang mau minjem buku, terkadang teman lelaki, itu cuma dari pintu aja ngasihnya,” tutur Makmuri sembari meneteskan air matanya.

Selain selalu patuh kepada orang tua dan kakak-kakaknya, Laeli disebut Makmuri rajin dan pintar selama bersekolah. Sejak bersekolah di SDN Kesuben, SMPN Lebaksiu hingga SMAN 3 Slawi, Laeli selalu berprestasi di sekolah dan kelasnya. “Di sekolah selalu dapat ranking. Paling tidak ranking tiga besar,” ujar dia.

Prestasinya yang menonjol di sekolah membuat Laeli diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI) melalui jalur prestasi atau Bidikmisi. “Anaknya memang rajin dan pintar. Waktu sudah kuliah, siang dia kuliah, malamnya mengajar private atau les buat tambah-tambah,” pungkasnya.

Sumber :

https://www.jawapos.com/nasional/huk...an-pemutilasi/

Hilang dari Keluarga, Pengakuan Mengejutkan Ayah Perempuan Pemutilasi
pintar gak jamin masa depannya pasti ikut cerah

emoticon-Matabelo
ziont
mang.tap
batakolonjong
batakolonjong dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.2K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
xanax..for.saleAvatar border
xanax..for.sale
#12
pintar, lulusan UI, gak jamin sukses juga
biasanya semakin pintar seseorang, makin antisosial juga biasanya
jenius sama gila beda tipis, kata orang
makanya jangan seneng dulu kalo anak ente pinter di sekolah
justru semakin pinter anak ente, semakin berat tanggung jawab ente
banyak ortu yg jd kendor didik anak nya mentang2 udah d anggap pinter d sekolahnya
karena ortu kbanyakan menilai sukses semata dari nilai rapot doank
dalam kasus ini, nih anak nyeberang jadi psikopat
selain IQ, EQ juga penting
banyak ortu yg cuma fokus sama IQ (nilai rapot) doank, tapi mengabaikan faktor EQ juga (belas kasih)
siapa yg disalahin? tentu saja ortu nya
anak itu gak ada yg salah, yang salah pasti ortu nya
makanya kalo mau bahagiakan ortu, ente jadi orang bener dulu deh
kalo ente jadi orang blangsatan, sekalipun ortu ente imam besar negeri ini sekalipun, bakalan masuk neraka juga ortu ente, karena gagal merawat dan mendidik titipan Allah (anak ente)
banyak anak banyak rejeki? salah !! dari sekian banyak anak ente, biasanya ada busuk alias gak jadi orang, nah itu jadi dosa ente kelak di akhirat
mending gak usah pnya banyak anak, tapi jadi orang semua. gak jd beban pikiran ortu nya kalo meninggal kelak.
sagadit85
bestar07
combustor
combustor dan 9 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.