Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cPOPAvatar border
TS
cPOP
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Diusulkan Dihapus

Devi Septya for radarmojokerto.id

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Isu penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum, menyeruak. Isu ini muncul di tengah masyarakat, setelah ada rencana penyederhanaan kurikulum oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dalam penyederhanaan kurikulum, pelajaran Sejarah rencananya akan dihapuskan dari mata pembelajaran wajib. Kabar ini mendapat pertentangan dari sejumlah pihak.

Menurut Peniliti Politik, Saidiman Ahmad, mata pelajaran (mapel) Sejarah tidak perlu dihapus. Yang harus dihapus adalah mata pelajaran pendidikan agama.

Dia mengusulkan agara Mapel Agama dihapus dari sekolah-sekolah Negeri. Menurutnya, Mapel Agama biar diajarkan di Sekolah-sekolah swasta dan lingkungan keluarga.





“Sebenarnya yang perlu dihapus dari kurikulum sekolah negeri itu bukan pelajaran sejarah, tapi pelajaran agama. Biarlah itu jadi urusan keluarga atau sekolah swasta atau privat aja.” Tulis Saidiman Ahmad dikutip akun twitternya, @saidiman Selasa (22/9).

Saidiman kemudian mengatakan, dilihat dari latar belakangan pendidikannya, dia memiliki hak untuk mengusulkan apakah Mapel Agama penting diajarkan di sekolah negeri atau tidak.

“Dilihat dari latar belakang pendidikan formal, kelihatannya saya cukup otoritatif untuk bicara apakah pendidikan agama itu penting atau tidak penting dipertahankan pada sekolah-sekolah negeri.” Ucap peniliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) ini.

Sebelumnya, terkait rumor Mapel Sejarah akan dihapus, Kemendikbud telah membantahnya. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno menegaskan, kabar pelajaran sejarah akan keluar dari kurikulum tidak benar. Menurutnya, pelajaran sejarah tetap akan diajarkan dan diterapkan di setiap generasi.

“Kemendikbud mengutamakan sejarah sebagai bagian penting dari keragaman dan kemajemukan serta perjalanan hidup bangsa Indonesia, pada saat ini dan yang akan datang”, jelas Totok dikutip siaran persnya, Sabtu (19/9).

Menurutnya, sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi bagian kurikulum pendidikan.

“Nilai-nilai yang dipelajari dalam sejarah merupakan salah satu kunci pengembangan karakter bangsa,” tegasnya.

Namun saat ini, Totok mengatakan, Kemendikbud sedang menggodok penyederhanaan kurikulum.

Kajian penyederhanaan kurikulum ini masih terus dilakukan dengan memperhatikan berbagai hasil evaluasi implementasi kurikulum baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat serta perubahan paradigma keragaman, bukan keseragaman dalam implementasi kurikulum. (dal/fin).



Sumberr :
https://fajar.co.id/2020/09/22/mata-...apus/?page=all



dihapus saja.
kurang guna.
eriksa
ujellyjello
viniest
viniest dan 43 lainnya memberi reputasi
40
12.4K
480
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
kiryu06Avatar border
kiryu06
#13
Saya setuju,

Menurut saya agama diserahkan ke ortu dan lingkungan agamanya karna agama itu way of life bukan diajarkan seperti matematika

Sekolah kalau mau review bisa ajak bicara siswa secara berkala utk mengetahui pemahamannya dan beri input ke ortu kalau ditemukan ada penyimpangan
KurohinaM1911
adrianfuzagame
masboeing
masboeing dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.