Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deandrawiraAvatar border
TS
deandrawira
PEREMPUAN DI JEJARING SOSIAL
Beberapa bulan lalu mas Andi sepupu dari jalur ibu menghubungi. Tumben, tak biasanya dia mau cerita, selain type introvert, mas Andi juga memang tinggal di Melbourne jadi memang jarang kontak apalagi pulang ke Indonesia.

Mas Andi bilang, dia mau nikah dengan seorang akhwat asli dari pasuruan, cantik dan berhijab. Beberapa kali mas Andi mengirimkan fotonya kepadaku.

Sebagai adik sepupu, aku pun bertanya. Dimana mas Andi mengenal beliau?, katanya di sebuah group jejaring sosial. Hem, entah ya aku agak kurang sreg saja ketika mas Andi yang belum benar-benar bertatap muka langsung, tapi sudah bulat ingin menikahi gadis itu.
Mas Andi bilang, insya Allah dia shaliha dik, karena sejak dulu sudah bercadar.

Ke kepoan ku tetiba naik, diam-diam kucari akun bernama Shohibah tersebut. Klik-klik semua status, foto, dan keterangan profilnya. Jujur saja, aku benar-benar ragu dengan perempuan bercadar ini. Karena tak satupun foto aslinya bertengger. Hampir rata-rata hasil comotan google.

"Mas Andi sudah pernah VC?,"tanyaku suatu hari saat dia terlihat online.

"Belum sih De, tapi mas yakinlah. Lagipula akhwat bercadar kan gak mungkin semudah itu VC an sama cowok." Jawab mas Andi masih dengan keyakinannya.

"Ya, aku hanya mengingatkan aja mas harus hati-hati. Dunia maya itu jahatnya melebihi dunia nyata."

"Baiknya, mas Andi cek kebenaran dulu deh, minimal mas suruh orang untuk menguntit dia. Kesehariannya, wajah aslinya dan lain-lain." Aku tetep meyakinkan.

"Insya Allah mas gak ragu De."

*******

Enam bulan kemudian.

Mas Andi pulang ke Indonesia, sebelumnya dia sudah calling semua keluarga, memgatakan rencananya. Bahwa bulan ini dia akan melamar seorang gadis sekaligus menikahinya. Karena waktu cuti dia tidak banyak, jadi acara lamaran dan pernikahan hanya berjarak tiga hari.

Kamipun sibuk mengurus kebutuhan mas Andi, laki-laki berusia dua puluh delapan tahun ini memang sudah cukup pantas untuk menikah. Mas Andi yang terbilang sholih, sejak dulu menghindar dari aktifitas pacaran. Padahal wajahnya yang tampan, kadang membuat para akhwat klepek-klepek.

Dulu pernah, keluarga pak Sudarmaji pemilik perkebunan terluas di kampung kami, datang untuk meminta mas Andi menjadi menantunya. Putri bungsu beliau yang tengah sidang akhir di fakultas seni rupa itu konon jatuh hati pada mas Andi. Tapi permintaan tersebut ditolaknya oleh mas Andi dengan halus. Alasan mas Andi saat itu adalah belum mampu menikah. Padahal dia sudah bekerja dan terbilang mapan. Setelah diselidik, mas Andi menolak Rahayu hanya karena dia belum berhijab.

******

Hari lamaran pun tiba.

Kami sudah berangkat ke Pasuruan sejak kemarin pagi. Mas Andi menyewa sebuah hotel yang jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dari rumah sang akhwat pujaannya itu.
Katanya kita tak boleh mengecewakan dan khwatir terjadi sesuatu jika harus mendadak berangkat dari Cianjur. Mas Andi juga tak ingin telat dari waktu akad yang telah dijanjikan.

Bangga sekaligus gembira, aku adalah salah satu sepupu yang menjadi saksi kebahagiaan mas Andi hari ini.
Rencananya kami tidak akan pulang sampai tiga hari ke depan. Agar efektif menjelang hari H pernikahan. Begitu kata wak Mustafa ayah mas Andi.

Rumah mbak Shohibah sudah nampak ramai, padahal hari ini baru acara khitbah saja. Ya, wajarlah rencana pernikahan gadis itu biasanya memang banyak saudara yang hadir. Sebab dianggap peristiwa pertama dalam hidupnya dan cukup sakral.

Tak ada keanehan, doaku semoga semuanya lancar tak terkendala satu apapun.
Uang dan beberapa bawaan sudah kami persiapkan. Bahkan mas Andi hari ini akan memberi beberapa seserahan yang nilainya terbilang waw. Kami senang, itu artinya pihak keluarga kami tak mencoreng muka. Biasalah pihak laki-laki kan harus terlihat mapan dan wibawa.

Kulihat calon pengantin wanita duduk di pojok ruangan, diapit oleh beberapa keluarga. Dia menggunakan hijab berwana hijau tosca lengkap dengan cadarnya, menunduk malu.

Namun aneh, keluarganya tak satupun bercadar atau berkerudung panjang, sungguh aku salut awalnya. Karena pasti tak mudah hijrah dalam keadaan sendirian di tengah keluarga yang maaf, jika kunilai masih agak jahiliyah.

Sambutan antar keluarga pun selesai, kini tiba waktunya mas Andi menyerahkan seserahan. Dan sebuah permintaan pada mbak Shohibah.
Mas Andi ingin mbak Shohibah membuka cadarnya karena itu bagian dari syarat taaruf. Untuk lebih meyakinkan kata mas Andi.

Tetiba kulihat sang akhwat kikuk, sempat menolak awalnya dengan alasan malu dan tak lazim jika belum menikah harus membuka area wajah. Namun karena keluarga kamipun mendesak, akhirnya beliau perlahan membuka cadarnya.

Betapa kagetnya kita semua saat melihat wajah mbak Shohibah yang maaf sekali, jauh dari ekspektasi dan foto-foto yang pernah dikirim oleh mas Andi beberapa bulan lalu.
Wajahnya keriput, giginya agak muncul kedepan, serta kulitnya jauh dari kata putih, hanya polesan bedak yang menempel tebal.

Mas Andi setengah pingsan saat itu. Kami benar-benar kecewa telah ditipu mentah-mentah oleh perempuan dengan nama asli Sutiyem tersebut. Usianya sudah menginjak lima puluh empat tahun. Kami tak melanjutkan pertanyaan apa dia masih gadis atau sudah janda.

Rencana pernikahan pun batal. Mas Andi benar-benar kecewa. Uang dan tabungannya ludes hanya untuk mempersiapkan acara ini. Bertahun tahun hasil kerja kerasnya lenyap seketika hanya karena terpincut akhwat bercadar di sebuah group jejaring sosial.

~Nadzor adalah bagian penting dalam sebuah perkenalan~
Diubah oleh deandrawira 08-09-2020 00:02
indrag057
lumut66
scorpiolama
scorpiolama dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
indrag057Avatar border
indrag057
#14
endingnya lebih horor daripada thread hororemoticon-Ngakak
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.