Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

caffeine.seekerAvatar border
TS
caffeine.seeker
CINTA DAN PETAKA? (HORROR REAL STORY)


Hallo para kaskuser dimanapun berada. Izinkan saya untuk bercerita tentang pengalaman hidup saya sendiri. Ya, Setelah cukup lama berada pada zona "silent reader" di kaskus ini, akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan kisah saya sendiri. Semoga kisah yang saya tuliskan ini memiliki manfaat bagi yang membacanya entah sebagai hiburan atau referensi pembelajaran.

Nama tokoh dan tempat kejadian dalam cerita ini akan saya samarkan untuk menjaga privasi masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya.

Sebelumnya mohon maaf apabila tulisan saya jauh dari kata sempurna, baik dari segi teknis maupun pemilihan kata, karena ini thread pertama saya. Silahkan berkomentar apapun selama tidak mengandung ujaran kebencian dan menyudutkan pihak tertentu, Support dan masukan positif dari agan semua akan sangat membantu perkembangan thread ini dan juga bagi saya untuk lebih baik kedepannya.

Kisah yang akan saya tuliskan ini adalah kisah nyata yang saya alami kurang lebih 9 tahun lalu tepatnya di rentang tahun 2011. pada tahun itu adalah tahun pertama saya masuk kuliah, dan menjadi awal mula dari semua kisah ini.

Nantinya saya akan menceritakan kisah ini ke dalam beberapa part yang akan saya update secara berkala, saya juga akan berusaha menceritakannya sedetail mungkin dari awal hingga akhir kejadian yang saya alami ini.

Terima kasih dan selamat menikmati kisah saya

Spoiler for Prologue:



Spoiler for Part I - awal masuk kampus:


PART INDEX


PART-II
PART-III
PART-IV
PART-V
PART-VI
PART-VII
PART-VIII
PART-IX
PART-X
PART-XI
PART-XII
PART-XIII
PART-XIV
PART-XV
PART-XVI
PART-XVII
PART-XVIII
PART-XIX
Diubah oleh caffeine.seeker 19-12-2021 11:57
meqiba
sulkhan1981
sirluciuzenze
sirluciuzenze dan 44 lainnya memberi reputasi
45
29.6K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
caffeine.seekerAvatar border
TS
caffeine.seeker
#142
PART XVIII
Hari pun mulai beranjak gelap ketika kami hendak melanjutkan perjalanan menuju kediaman teman lama uwak, terlihat wajah uwak sangat gelisah, hal itu tentu membuatku enggan untuk bertanya tentang kejadian yang sebelumnya aku alami meskipun sebenernya banyakk sekali pertanyaan di benakku. “kita harus terus melanjutkan perjalanan, sudah dak jauh lagi, waktu kita sedikit” ucap uwak dengan tegas dikursi belakang mobil. Kali ini bapak yang mengambil alih kemudi. Kami pun akhirnya mulai berjalan ditengah gelapnya hutan malam. Satu-satunya sumber cahaya hanyalah lampu mobilku sendiri. Suasana tegang begitu menyelimuti perjalanan kami saat itu.

Jalan ini hanya jalanan lurus panjang yang terdapat beberapa bagian jalan menanjak dan menurun, aku ingat betul kami hanya berjalan lurus mengikuti jalan yang memang menjadi jalur satu-satunya ditengah hutan ini. Namun hal aneh kembali aku rasakan, entah yang lain juga sudah menyadarinya atau belum, tapi aku merasa sedari tadi kurang lebih 1 jam sudah kami berkendara tapi kami seperti hanya berputar kembali melewati tempat yang sebetulnya sudah kami lewati sebelumnya, aku menyadari karena pola jalan menanjak dan menurunnya sama. Selain itu ada satu pohon besar yang daunnya setengah melintang di atas badan jalan, pohon itu sudah kami lewati sebelumnya dan kini anehnya pohon itu kembali terlihat. Apa mungkin kami salah mengambil jalur sampai akhirnya kami kembali berputar ke tempat yang sama??rasanya mustahil mengingat jalan ini tidak memiliki persimpangan. Entahlah…



Aku coba tengok ke belakang melihat kondisi uwak, mulutnya terlihat merafalkan dzikir dengan tasbih yang ia terus pegang ditangannya. Sementara bapak terlihat fokus mengemudi, namun terlihat raut ketegangan di wajahnya. Sepertinya mereka juga menyadari keanehan yang sama denganku. kami terus berjalan tanpa henti, saat ini harapan kami semua pastilah sama, kami ingin sampai ditujuan secepat mungkin. Tak lama aku melihat sesuatu di kejauhan, sepertinya itu orang yang sedang berjalan searah dengan kami, karena aku jelas melihat bagian belakang dari orang tersebut. Orang itu terlihat berjalan sendirian, ketika semakin dekat dan tersorot cahaya lampu mobil, aku berpikir mungkin itu adalah salah seorang warga sekitar. Ketika posisi mobil sudah tepat disebelah orang tersebut aku berinisiatif untuk bertanya berapa jauh lagi untuk sampai ke tujuan kami, aku pinta bapak untuk menghentikan laju mobil, lalu ku buka kaca dan menyapa orang itu, dari perawakannya tidak ada yang aneh, bapak-bapak berusia sekitar 50 tahunan dengan menggunakan kaos putih dan celana pendek selutut berwarna hitam.
“Permisi pak, numpang Tanya, kira-kira dari sini berapa lama lagi untuk sampai ke desa xxx?” tanyaku dengan sopan. Bapak itu pun terlihat menoleh ke arahku, dan dia menunjukan senyum ramahnya, tapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya, dia hanya terus tersenyum sembari menatapku. Aku yang bingung lalu menoleh ke arah uwak, dan uwak memberikan isyarat untuk segera lanjutkan perjalanan. Sambal menutup kaca aku menoleh kembali ke bapak itu yang masih saja tersenyum melihatku. “permisi pak, kami lanjut jalan lagi” ucapku, bermaksud untuk sopan sambal menutup kaca.

Sembari melanjutkan perjalanan, aku terus memperhatikan sosok bapak tadi melalui spion, dia masih terlihat berjalan pelan sampai akhirnya pekatnya malam menghalangi pandanganku untuk melihat keberadaan bapak tadi. Tapiii…tidak lama di depan kami, muncul kembali sosok bapak tadi, dengan posisi yang sama, berjalan di sebelah kiri mobil kami. Aku yakin betul itu sosok bapak yang sebelumnya sudah kami lewati, perawakan dan pakaiannya tidak ada beda sedikitpun. Dan ketika mobil kami tepat berada di sampingnya dan aku kembali menoleh ke arahnya, bapak itu kembali tersenyum dengan senyuman sama yang kali ini justru malah mambuat jantungku berdegup hebat dan bulu kuduk seketika berdiri. “Bagaimana bisa sosok bapak itu muncul kembali???” kenapa perjalanan kami seperti sebuah siklus peristiwa yang selalu berulang?? logikaku mencoba mencerna semua hal ganjil ini.

Bapak memintaku untuk tetap tenang dan jangan melihat kembali melalui spion..bapak tetap fokus mengemudi dengan mulut yang juga tak hentinya berdoa. Aku pun melakukan hal yang sama, berdoa..ya saat ini hanya itulah yang mampu kami lakukan.

Mobil masih terus berjalan menembus gelapnya hutan, hingga akhirnya mulai nampak di depan sana sesuatu yang kami nantikan.. cahaya lampu dari sebuah desa atau pemukiman warga kini sudak terlihat jelas di depan kami. Aku bisa bernafas sedikit lega, karena itu pastilah desa dimana kawan lama uwak tinggal. bapak sedikit menambah kecepatan agar kami cepat sampai di desa tersebut. Dan akhirnya desa itu nyata adanya, kini kami tepat berada di jalan depan desa tersebut, aku ingat saat itu jam menunjukan pukul 9 malam. di desa itu aku tidal melihat ada warga yang masih berlalu lalang di luar rumah, mungkin karena memang waktu sudah malam.

akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di salah satu rumah yang terlihat lumayan besar, rumah yang lebih besar dari rumah lain disekitarnya. Aku dan uwak segera turun dan mengetuk rumah tersebut. Dan tak lama keluar seorang laki-laki paruh baya menyapa kami. Kami pun segera memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan kami datang kesini serta tak lupa uwak menanyakan rumah dari kawan lamanya, dan beruntungnya bapak itu mengenal orang yang dimaksud oleh uwak, dan beliau pun juga menyambut kami dengan hangat. Namun beliau menyarankan agar kami semua beristirahat dulu di rumahnya mengingat waktu sudah larut malam. informasi yang kami dapat dari bapak itu, jalan menuju rumah kawan lama uwak tidak bisa dilalui mobil, jadi hanya bisa berjalan kaki kurang lebih 30 menit untuk sampai ke tempat itu, dan juga tempat itu berada di sebrang sungai. Mengingat kami semua juga sudah cukup lelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya kami sepakat untuk bermalam di rumah bapak itu, dan melanjutkan perjalanan kami esok pagi..
Diubah oleh caffeine.seeker 10-09-2020 15:15
69banditos
meqiba
sirluciuzenze
sirluciuzenze dan 18 lainnya memberi reputasi
19
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.