Kaskus

News

AparatkaskusAvatar border
TS
Aparatkaskus
Indonesia Ogah Lockdown Malah Dilockdown 59 Negara, CDC Keluarkan Warning Level 3
POJOKSATU.id, JAKARTA – Pemerintah Indonesia tidak melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 karena tak ingin ekonomi hancur.

Sayangnya keputusan tersebut justru membuat Indonesia semakin terpuruk. Selain penyebaran Covid-19 meluas, Indonesia juga di-lockdown 59 negara.

Ekonom Rizal Ramli menyebut 59 negara memberlakukan larangan masuk (lockdown) bagi warga Indonesia.


“Pemerintah tidak suka lockdown, tapi akhirnya Indonesia yang dilockeddown oleh negara-negara lain, what an irony,” tulis Rizal di akun Twitternya pribadinya, @RamliRizal.

Rizal menyertakan sebuah tautan berita tentang 59 negara yang tak mau dimasuki WNI. Kebijakan itu didasari kekhawatiran bahwa WNI yang datang akan membawa Covid-19.

“Selain 59 Negara menutup pintu bagi masuknya WNI, CDC mengeluarkan peringatan level 3, level tertinggi, agar pelancong menghindari perjalanan ke Indonesia,” kata dr Berlian Idris di akun Twitternya, @berlianidris, Selasa (8/9).

Berlian menjelaskan, CDC mengeluarkan warning level 3 karena risiko Covid-19 Indonesia sangat tinggi, namun layanan medis terbatas.


Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengeluarkan peringatan Level 3 bagi warga AS yang berencana berkunjung ke Indonesia.

Dikutip dari laman resmi CDC, peringatan level 3 artinya orang-orang diminta untuk menghindari masuk ke Indonesia kecuali untuk kepentingan yang mendesak.

CDC menyebutkan risiko penularan Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi. Pernyataan ini dikeluarkan pada awal Agustus 2020.

Peringatan perjalanan internasional untuk keperluan tidak mendesak ini diberlakukan bagi seluruh warga AS.

Sementara, warga AS yang memiliki risiko tinggi terhadap infeksi Covid-19, seperti orang tua dan orang yang memiliki penyakit bawaan, diimbau untuk benar-benar menghindari dan menunda rencana berkunjung ke Indonesia, baik untuk keperluan esensial terlebih untuk keperluan nonesensial.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga Senin (7/9/2020), total kasus Covid-19 Indonesia tercatat 196.989 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 8.130 meninggal dan 141 ribu sembuh.

Penambahan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir selalu di atas 2.000, bahkan beberapa kali di atas 3.000 kasus.

Sumber: Klik untuk baca

Koment: miris sekali, sepertinya kalau ada penganugrahan worst decision makers, pejabat indo pasti dapat salah satu kategorinya.
Diubah oleh Aparatkaskus 10-09-2020 04:17
anon009Avatar border
entopAvatar border
KurohinaM1911Avatar border
KurohinaM1911 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
5.4K
131
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.4KThread56.8KAnggota
Tampilkan semua post
bravehighAvatar border
bravehigh
#54
Pak RR lupa?

Dulu mau di lockdown, pada teriak2 karena isi perut (padahal setelah dikasih bantuan tunai malah pd beli makanan enak2, maksud bantuan kan utk memenuhi kebutuhan harian eh ini malah pd dipake foya2), sampe maksa pemerintah pusat buat mempertimbangkan opsi lockdown. Maksanya pake banget pula.

Skg udah diturutin gak lockdown, demi kepentingan "ekonomi rakyat", malah disalahin pemerintahnya. Gak pernah bener emang kalo mau protes gampang aja, ngejalaninnya itu yang susah.. mesti mikirin hajat hidup orang se-Indonesia, bukan se-RT doang.

Gak mungkin presiden dan jajarannya bisa memuaskan semua pihak, ibaratnya satu rumah pun misalnya ada 5 orang, pasti ada aja yg gak setuju akan sesuatu, tapi keputusan bakal diambil dari suara terbanyak. Misal si bapak mo pasang wifi, si ibu setuju, kakak setuju tapi dua adiknya gak, berarti 3 lawan 2, maka wifi tetep dipasang...

Gitu juga sama negara, akan diambil suara terbanyak, dan krn waktu itu banyak keluhan (baca: paksaan) buat NGGAK lockdown demi alasan isi perut sama isi dompet, pemerintah udh mengkaji hati2 dan akhirnya permintaan itu dipenuhi.

Kalo skg GAGAL ya salah rakyatnya sendiri. Mayat penderita covid direbut paksa rame2, pada ogah banget menjalani protokol kesehatan, petugas APD pengantar jenazah dipukulin, WFH dan SFH malah dipake buat jalan2, tetep ngumpul rame2 tanpa masker, tetep ngadain pesta sama dangdutan, malah sampe nganggap covid019 hanya isu doang. Trus yg disalahin pemerintah lagi?

Gw gak belain presiden atau gimana, tp lihat sisi lainnya jgn dari sudut pandang sendiri. Rakyatnya aja masih bangkang, masih bandel, masih susah diatur, gimana pencegahan covid bisa sukses?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.