"Pasukan India secara serius melanggar perjanjian antara China dan India, meningkatkan ketegangan regional, dan mudah menyebabkan kesalahpahaman," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak dari baku tembak yang melibatkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China dan pasukan militer India. Hanya saja, Zhang dengan tegas meminta pasukan India untuk menghentikan segala tindakan yang bisa menimbulkan konflik horizontal lebih lanjut.
"Kami meminta pihak India segera menghentukan tindakan berbahaya. Segera menarik personel lintas garis, menagan dengan ketat pasukan garis depan, dan secara ketat menyelidiki serta menghukum personel yang melepaskan tembakan," ucap Zhang melanjutkan.
"Hal itu untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang lagi," katanya.
Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari Sputnik News, bentrok antara miliiter China dan India dengan menggunakan peluru di Garis Kontrol Aktual kali ini, adalah yang pertama kali sejak 1975. Dalam bentrokan berdarah yang menewaskan 20 orang tentara India, Juni 2020 lalu, tak ada satu butir peluru pun yang dilepaskan.