Setelah diterpa pandemi, ekonomi masyarakat belum sepenuhnya bangkit. Dibutuhkan kreativitas untuk menciptakan peluang, agar bisa kembali normal. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan momentum Pilkada Serentak 2020.

Jualan Apa Sih ???

1. Jualan Issu dan Hoax
Tentu saja ini adalah jualan paling laris sejak pilpres sebelumnya. Jika lihat rekam jejak pemilu kita, bumbu agama sering menyita perhatian publik. Bahkan, tak jarang bikin gaduh dunia persilatan. Jualan issu golongan, memang cepat sekali laku. Begitu disulut sedikit, sudah terbakar kemana-mana. Biasanya hal ini dikerjakan oleh profesional dengan jaringan luas. Lalu siapa yang diuntungkan? Tentu penjual dan kroninya. Meski manjur, cara ini dianggap tidak baik mengingat dampaknya di masyarakat. Perpecahan!


2. Jualan Jasa; Buzzer atau Influencer
Kemarin sempat mencuat issu buzzer dan influencer dengan bayaran fantastis. Tapi, diluar perdebatan perihal issu tersebut, jualan jasa seperti itu memang dibutuhkan oleh seorang calon pemimpin untuk membranding dirinya. Meskipun jualan ini hanya eksis di dunia maya, tapi bukan berarti tidak butuh keahlian. Sedikitnya, bisa analisa serta olah data untuk membranding dan konter issu, atau bahkan untuk menyusun serangan kepada lawan.


3. Jualan Kaos atau Aksesoris
Daripada sebelumnya, jualan ini yang mungkin sedikit resikonya, atau mungkin tidak ada. Bisnis ini kembali bermunculan menjelang pilkada serentak 2020. Tidak perlu punya percetakan untuk menjalani jualan ini. Agan hanya perlu mendesain foto/logo/slogan calon sebagus mungkin pada kaos, masker atau aksesoris lainnya. Kemudian hasil desain disampaikan kepada promotor si calon, atau bisa langsung ke calonnya. Apalagi bisa menyertakan contoh kaosnya langsung. Jika deal, tentu bukan lagi selusin dua lusin, bisa tembus ribuan. Tapi ingat, pemesan dalam jumlah besar harus dibayar lunas diawal, kadang suka ada yang DP kemudian tidak bayar karena si calon diprediksi kalah.


4. Jualan Komunitas atau Kelompok
Banyaknya komunitas disuatu daerah, membuat para makelar politik tergoda untuk memikatnya. Komunitas ada banyak macamnya, ada komunitas mancing, pecinta alam, otomotif, fans bola, dan masih banyak yang lainnya. Para makelar beraksi dengan melakukan pendekatan kepada orang yang berpengaruh di komunitas tersebut. Memang butuh rayuan dan uang agar ikut bergabung dalam barisan pemenangan. Jika berhasil, tentu makelar akan dapat reward dalam jumlah yang tidak sedikit. Tapi makin kesini, komunitas semakin paham tentang politik. Tak jarang, orang di komunitas justru ikut bermain.


5. Jualan Lagu dan Video
Cara ini hampir sama dengan cara nomor 3. Bedanya, jualan lagu dan video tidak sebanyak koas dalam jumlah pemesanan. Mungkin hanya beberapa saja yang dibutuhkan. Jika Agan adalah orang kreatif dibidang musik, boleh di bisikin contoh lagunya ke calon bupati. Selain itu, jasa pembuatan video juga dibutuhkan. Para calon ini butuh dokumentasi ketika blusukan atau caper ke masyarakat. Video dibuat sekreatif mungkin agar publik yang menonton bisa berempati dan akhirnya mendukung. Meskipun sebenarnya adalah settingan belaka.