Kaskus

News

mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Pesta Gay di Kuningan Jakarta Digerebek, Puluhan Pria Diamankan Polisi
Quote:


Sumber dari sindonews.com tanggal 02 September 2020

-----
Astaghfirullah.. Sampai sekarang TS benar-benar geram sama ni salah satu penyakit masyarakat. Kok bisa gitu loh main pedang-pedangan, suka sesama pemilik terong. Diih merinding jijik sama orang-orang yang kayak gitu.

Di sini TS mau sedikit cerita ya. Dulu saat kuliah pernah ketemu orang semacam itu. Dia bertugas sebagai pegawai perpustakaan kampus di bagian penitipan barang. Masa pas ketemu TS bilang gini, "Haloo ganteng. Mau nitipin hatimu ke aku ya?" Ucapnya dengan nada khas bencong sambil mengedipkan mata. TS cuma diam saja. Tak begitu menanggapi.

Tapi beberapa hari kemudian berulah lagi. Sampai parahnya mengelus-ngelus punggung tangan TS. Di sana reaksiku sebagai cowok tulen keluar. "Awas! Sekali lagi kamu kayak gitu." Ucap TS sambil memelintir tangannya ke arah untuk mematahkan. Dia menjerit dan minta ampun. Lepas TS begitukan, tu bencong gak berani lagi menggoda.

Di tempat kerja makhluk seperti itu kembali TS temukan. Parahnya bukan cuma satu. Sumpah risih pake banget. Maaf ya, mereka  pernah kiss depan mata TS. Konyolnya si pembawa penyakit itu sangat diterima di lingkungan pekerjaan, terutama dari kalangan teman-teman perempuan yang suka menggodanya. Bencong itu ya malah senang dan menjadi-jadi kelakuannya.

Nih pesan ya buat masyarakat luas. Kalau ada indikasi orang yang penyuka sesama jenis jangan malah dielu-elukan, diterima di pergaulan, sadarilah itu penyakit menular. Orang kayak gitu harus ditegasi, disadarkan jati dirinya, jangan malah diperlakukan seolah mendukung ya tambah menjadi-jadi.

TS pernah ikut seminar parenting. Salah satu bahasannya adalah tentang penyimpangan seksual. Beberapa penyebabnya yang TS ingat adalah.

1. Pola asuh keluarga.Orang tua yang kepengen banget anak cewek tapi kenyataan dapat anak cowok. Lalu memperlakukan anak cowoknya seperti cewek. Dibelikan bonek dll.

2. Korban pelecehan seksual sesama jenis. Ini yang belum TS temukan penjelasan ilmiahnya. Tetapi intinya korban pelecehan seksual sesama jenis, berkemungkinan besar di kemudian hari menjadi pelaku.

3. Pergaulan. Anak cowok yang punya teman cowok. Merasa akrab dan nyaman. Eh gak tahunya teman cowoknya tersebut seorang gay. Kalau ada kesempatan, terjadilah hal pada point nomor 2.

Fenomena ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab merupakan penyakit yang merusak. Mari kita jaga keluarga dan diri sendiri dari penyimpangan seksual. Banyak-banyak mendekat kepada Tuhan. Kalau ada rasa iman, gak bakalan mau berlarut melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan. 

Sekian share-share dari TS,  semoga ada manfaatnya. Salam waras berkelanjutan. Matur suwun emoticon-Smilie

p.a.c.o.lAvatar border
opforAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 75 lainnya memberi reputasi
70
22.8K
400
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.3KThread56.6KAnggota
Tampilkan semua post
severussAvatar border
severuss
#56
Quote:


Bagi Anda yang menganggap bahwapenolakan terhadap LGBT adalah semata-mata masalah moral atau agama dan seperti biasa, segala tentang moral dan agama selalu bisadiperdebatkan atau bahkan diabaikan dengan idiom “urus saja moralmu sendiri”. Maka mari kita lihat, apa tidak ada sisi lain yang sebenarnya menentang propaganda LGBT.

Masalah ilmu pengetahuan.
Dengan modal sedikit Googling, Anda akan menemukan bahwa klaim utama kaum LGBT bahwa ini adalah fitrah mereka, mereka terlahir seperti ini adalah pseudoscience. Tidak atau belum ada bukti ilmiah bahwa kecenderungan seksual terkode di dalam gen Anda.Anda tidak terlahir sebagai straight, gay, atau biseksual. Lingkungan dan pendidikan Anda yang membentuk hal tersebut.Kalau mau jujur, malah lebih banyak lagi penelitian yang menyebutkan bahwa praktek seks gay jauh lebih berpotensi menularkan penyakit ketimbang praktek "normal". Lebih kepada karena Anda meletakkan sesuatu ke dalam sesuatu yang bukan diperuntukkan untuk itu.

Masalah pendidikan.
Anda mencoba membuat praktek LGBT diterima secara norma sosial sebagai praktek biasa? Coba pikirkan akibatnya kepada anak-anak kami. Anak-anak kami. Karena kalian hanya bisa mengadopsi anak orang, dan itu bukan anak kalian. Guess who’s responsible for those kids you’re adopting?Straight people. We got you there, buddy. Back to topic, dengan diterimanya norma gayness di kalangan masyarakat, anak-anak kami malah akan penasaran dengan praktek Anda. Ujungnya, yang tadinya anak-anak dengan orientasi seksual straight, bisa berpotensi menjadi gayhanya karena penasaran, ikut-ikutan,atau merasa mereka sedang ikut sebuah trend yang sedang cool, And THAT’S NOT COOL! So, as a sane parent, I guess I’ll keep you away from my children…

Masalah evolusi.
Science, bukan pseudoscience seperti yang Anda gunakan. What about it? Begini, mau dibolak-balikkan teori sains untuk mendukung pergerakan LGBT, satu fakta dasar tidak akan berubah: membutuhkan seorang PRIA DAN seorang WANITA untuk menghasilkan seorang anak. Hubungannya dengan teori evolusi? Keberlangsungan kita sebagai spesies tergantung pada aksi para straight yang meneruskan gen mereka melalui proses kelahiran. Jadi, sebagai gay, Anda tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi keberlangsungan umat manusia.
Masalah psikologis.

Pernah dengar idiom “jangan macam-macam dengan bencong"? It’s true, dan ada penjelasan psikologis dalam idiom tersebut. Begini, dengan ditolaknya Anda dalam tatanan masyarakat, secara otomatis Anda akan mengalami tekanan psikologis yang ujungnya Anda akan mengalami rasa rendah diri, suppressed aggression. Karena itu, memeroleh pasangan adalah sebuah "anugerah" bagi Anda.Sehingga ketika pasangan Anda selingkuh misalnya, kecenderungan Anda untuk melakukan tindakan drastis semisal membunuh lalu memotong-motong pasangan Anda. Sayangnya, itu tidak hanya berlaku pada pasangan Anda. Itu juga berlaku pada orang lain yang misalnya tidak sengaja menyinggung Anda. Anda berpotensi melakukan reaksi yang jauh lebih brutal terhadap penghinaan. You know where I’m going. I say, Anda berpotensi menjadi seorang psikopat! Ada jurnalilmiahnya.
Jadi, potensial psikopat, pseudoscience, tidak menyumbang apa-apa terhadap evolusi, potensial penyebar penyakit kelamin, cuma satu hal terakhir (plus satu lagi dari saya) yang perlu saya tanyakan:
APA UNTUNGNYA BAGI KAMI UNTUK MENGAKUI KALIAN?
APA URGENSINYA BAGI KAMI UNTUK MENTOLERANSI KALIAN?

( If you straight people tolerate this, your children will be NEXT)
eran96
ulermaboq
coffeaddict88
coffeaddict88 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.