Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ArnisarahAvatar border
TS
Arnisarah
Menuntut Anak Memperoleh Nilai Tinggi di Sekolah
Siapa orangtua yang pernah seperti aku, menuntut anak harus pintar dalam semua hal/pelajaran?

Hari itu kedua anakku yang bersekolah di sekolah yang sama menerima raport penilaian tengah semester (PTS). Keduanya menyerahkan map berisi nilai.

Segera aku membuka map berisi nilai PTS anak kedua yang duduk di kelas 2 SD. Setelah melihat hasilnya lalu aku berkata,"Nilainya bikin sakit mata, kenapa ada nilai nyempil segini sih?"

Lalu dia menjawab:"Susah Ma, Bahasa Sunda. Sama sekali aku tidak bisa".

"Dipelajari dong biar bisa", kataku lagi.

"Lagian cuma itu yang jelek kenapa harus dipersoalkan sih? Mama lihat saja yang bagus, Mama malah lihat yang jelek doang",katanya dengan wajah kesal dan mencoba membela diri.

"Bukan gitu loh, Mama tahu kamu bisa makanya Mama bilang begitu", kataku mulai menyemangatinya walaupun sebenarnya itu untuk menutupi "kekalahanku" atas ucapannya tadi. Iya, kenapa aku hanya fokus pada nilai yang jelek.

"Iya, aku belajar tapi Mama yang ajari", lanjutnya.

"Lho kan Mama tidak bisa bahasa Sunda", kataku kaget.

"Tuh Mama sih gitu, nyuruh anaknya belajar tapi dia sendiripun tidak bisa", protesnya.

Tiba-tiba Abangnya yang kelas 4 SD berkata,"Diego, kamu keren banget. Nilai 100 nya banyak. Nilaiku malah tidak ada yang 100 lho. Semuanya 80an sama 90 nya cuma satu"

"Tapi nilai Bahasa Sunda Abang 85, aku 69", katanya mulai menangis.

Aku jadi merasa bersalah. Sering tanpa sadar memaksakan kehendak kepada anak. Dibalik alasan "supaya hidupnya nanti lebih baik" lalu sebagai orangtua kita merasa paling tahu tentang apa yang harus mereka lakukan tanpa peduli mereka suka atau enggak.

Mendidik anak tidak selamanya sesusah yang kita bayangkan, cukup memberi contoh melalui sikap kita, sebenarnya mereka sudah mengerti.

Membandingkan anak juga tidak selamanya tindakan benar, jadi terima saja anak dengan karakter, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika harus membandingkan sebaiknya semua parameternya harus sama.

Nilai cuma sebatas angka-angka, yang terpenting ajari mereka jadi diri mereka sendiri dan kenali potensi mereka.

Pelajaran juga bukan hanya Bahasa Sunda, masih ada PPkN, Matematika, Kesenian dan lainnya.

Terimakasih agan sista sudah mampir.
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa, cendol, rate, dan share. Salam Belajar Bersama Bisa
ujellyjello
tien212700
tien212700 dan ujellyjello memberi reputasi
2
584
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread5KAnggota
Tampilkan semua post
yugeelAvatar border
yugeel
#3
iye setuju sih jadi kita kudu tau dulu nih si anak potensinya di bidang apa, kalo dia punya keinginan positif kayak pengen les ini atau itu ya support aja selama ada dana nya.
Arnisarah
Arnisarah memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.