Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mtopigAvatar border
TS
mtopig
Dokter Setuju Swab & Rapid Test Dihapus di Pesawat, Kenapa?



Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menghapus syarat rapid test dan Swab di transportasi umum, termasuk pesawat. Anggota Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan buka suara mengenai rencana tersebut.
Dia mengaku setuju dengan syarat swab dan rapid test tersebut dihapuskan. Artinya, orang yang akan naik pesawat, kereta api, hingga kapal laut, tak perlu lagi diwajibkan menunjukkan hasil rapid test atau Swab.
"Pertama, kan rapid test untuk screening. Padahal kalau rapid test hasilnya reaktif, itu sudah ada, jadi sudah terlambat screening-nya. Apalagi kalau rapid test yang reaktif adalah IgG, nah itu kan bisa jadi pasien sudah sembuh sebenarnya. Jadi nggak tepatlah memberlakukan rapid test untuk perjalanan," kata Erlina Burhan kepada CNBC Indonesia, Senin (10/8/20).

Selain itu, mekanisme yang berlaku selama ini ternyata juga tidak menjamin bahwa penumpang transportasi umum tidak terpapar Covid-19, termasuk untuk metode Swab PCR.
"Kan berlaku sekian hari, misalnya hari ini swab, hasilnya kan bisa-bisa minggu depan. Antara hari ini diambil swab dengan Minggu depan kalau terpapar lagi kan kita nggak tahu?" ucapnya.
Belum lagi, kebijakan syarat swab dan rapid test juga pada akhirnya dirasa memberatkan lantaran ongkos tes kesehatan yang masih relatif mahal. 
"Swab itu kan mahal sekali, jadi sangat memberatkan dan itu nggak menjamin," tutur dokter yang jadi  juru bicara tim dokter pasien covid-19 RSUP Persahabatan ini.
Namun, ia menepis anggapan bahwa kebijakan yang diterapkan selama ini sia-sia. Menurutnya, setiap kebijakan pasti akan dievaluasi dan hasil evaluasi saat ini cenderung lebih ke arah penghapusan syarat rapid test atau Swab di perjalanan.
"Ya nggak sia-sia. Pada masa itu, itu memang diberlakukan. Tapi kan semua dianalisis lagi," bebernya.
Kabar soal penghapusan tes swab dan rapid test disampaikan oleh Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito yang membenarkan adanya rencana tersebut.
"Iya, sedang dibicarakan detail pelaksanaannya," kata Wiku ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia, Selasa (4/8/20).


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...pesawat-kenapa

termo gun test > percuma
rapid test > percuma
swab test > percuma

menurut ente gimana? jangan hanya bisa menyalahkan wiwi doang yang membuka semua penerbangan dan transportasi umum
kalau menurut ane temperature test dan rapid test diwajibkan walaupun validitasnya  rendah, tapi swab test dihapuskan
swab test diwajibkan apabila hasilnya sudah bisa keluar dalam hitungan jam dan harga dibawah 200rb

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 36 suara
syarat penerbangan dan transportasi umum jarak jauh menurut ente gimana
no swab test + no rapid test + no temperature test
44%
rapid test yes, swab test no
31%
swab test yes, rapid test no
25%
extreme78
lonelylontong
nomorelies
nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.6K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Tampilkan semua post
billynsAvatar border
billyns
#20
solusinya sebagai dokter apa untuk cegah penyebaran di transportasi umum? kalau postulat koch, orang bisa tertular infeksi itu karena jumlah kuman penyebab penyakit ada banyak. dengan ada skrining, mengurangi potensi jumlah kuman tersebar walau nggak bisa cegah 100% yang sakit bisa lolos.
lihat kasus2 di amrik, usul saya kuncinya adalah masker kain yang dipakai dengan benar. khusus transportasi publik, pasang CCTV aja, yang berani buka masker saat di dalam kabin, denda besar.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.