Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

juztbowenAvatar border
TS
juztbowen
You Are Scored On My Heart (18+)
Diubah oleh juztbowen 25-08-2020 04:42
nomorelies
blckmmb7
fa.achryy
fa.achryy dan 25 lainnya memberi reputasi
22
27.2K
358
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
juztbowenAvatar border
TS
juztbowen
#173
Part 28
DARAHKU DAN DARAHMU


Gw sekilas melihat kearah cowo yang 1 lagi, ia masih berbaring ditanah sambil memegangi hidungnya yang mimisan parah. Baguslah paling tidak musuh gw udah lumpuh 1 orang, sisanya tinggal 1 orang lagi tapi pertarungan udah ga imbang. Musuh gw memegang senjata, gw juga udah kena serang. Sekarang kondisi gw udah ga memungkinkan untuk lanjutin pertarungan, walaupun musuh gw tangan kosong sekalipun.
Pandangan mata gw semakin kabur, mungkin efek dari rasa sakit ditambah adrenalin lagi tinggi tingginya. Lawan didepan gw berusaha untuk menyerang gw lagi, gw cuman bisa menghindar tanpa memberikan perlawanan. Vania masih ada di lokasi sambil memperhatikan gw, ia berdiri di sudut tembok dan juga melihat lihat sekeliling mungkin bermaksud mencari pertolongan.
Gw melihat ada sebuah gagang besi yang terletak tidak jauh dari lokasi Vania berdiri. Mendadak gw mendapat ide, sepertinya gagang besi ini bisa jadi pertolongan buat gw melawan musuh gw yang memegang pisau. Gw melihat kearah Vania seakan memberikan kode untuk ia mengambil besi tadi. Vania langsung mengerti dan langsung mengambil batang besinya.
Tadinya gw bermaksud untuk meminta Vania melemparkan batang besinya ke gw, tapi gw takut lemparan Vania ga nyampe malah besinya diambil lawan gw. Disaat seperti ini otak gw seperti tiba tiba dikasih cahaya, “Semoga lawan gw ga ngerti bahasa Indonesia”. Gw menyuruh Vania berjalan mengendap ngendap ke belakang lawan gw, dengan nada seperti menyuruh orang untuk lari. Sambil gw tetap membuat lawan fokus ke gw.

Quote:


Vania melakukan sesuai instruksi gw. Setelah jaraknya ke lawan sudah semakin dekat, gw bermaksud ingin membutakan lawan sebentar sebelum gw bisa melancarkan serangan akhir. Gw memegangi luka di pinggang gw untuk mengambil darah yang masih mengalir, gw percikkan darahnya ke wajah lawan gw alhasil ia langsung teralihkan dan menghusap wajahnya yang belepotan darah gw.

Quote:


Vania melemparkan batang besi tadi ke arah gw. Diluar dugaan, Vania bermaksud melemparkan besinya ke arah gw, tapi mungkin karena bidikan Vania yang meleset besinya malah meluncur tepat kearah kepala dari lawan gw.
BUAAGH!!! Lawan didepan gw langsung jatuh tersungkur setelah mendapat lemparan besi dari Vania. Gw menyadari ini waktunya untuk kabur, dengan secepat mungkin Vania memapah gw berjalan menuju ke pos security untuk meminta bantuan terlebih dahulu.

Quote:


Gw sudah semakin kehilangan kesadaran, penglihatan gw juga semakin gelap. Tapi samar samar gw seperti melihat cahaya lampu yang bergerak dan suara suara orang berbicara disamping gw. Kemudian gw kembali kehilangan kesadaran, mungkin waktu itu gw sudah sampai di rumah sakit dan efek obat bius membuat gw kehilangan kesadaran.
Gw terbangun dengan kepala pusing di sebuah ruangan yang jelas kalau ini adalah kamar rumah sakit. Perlahan lahan penglihatan mata gw semakin jelas, gw melihat sekeliling, sekarang gw sedang terbaring diranjang rumah sakit, di tangan gw terpasang selang transfusi darah yang gw lihat labelnya bertuliskan golongan darah A sesuai dengan golongan darah gw. Ya iyalah ga lucu kalo gw A tapi dikasih darah yang ga cocok.

Quote:


Ditengah percakapan kami tiba tiba pintu terbuka dan Vania masuk kedalam ruangan. Ia terlihat senang saat melihat gw.

Quote:


Vania langsung memeluk erat gw yang terbaring diranjang. Ia kembali menangis dipelukan gw. Gw menghusap lembut punggungnya yang bergetar karena menangis. Setelah beberapa saat barulah Vania melepaskan pelukannya dari gw.

Quote:


Kami kemudian ngobrol ngobrol siang itu membicarakan kejadian Vania kemarin. Sampai pintu diketuk dan muncullah Rachel yang masih berpakaian formal kantor pertanda ia langsung datang kesini dari kantor. Rachel sekilas terpaku melihat gw yang lagi tiduran diranjang. Ia kemudian segera menghampiri gw dan memeluk gw sambil menangis juga. Hari ini udah 2 cewe yang meluk gw sambil nangis, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.

Quote:


Gw sambil membelai rambut Rachel di pelukan gw untuk menenangkannya.

Quote:


Jantung gw mendadak mencelos, gw takut kondisi gw dan Rachel akan kembali perang dingin kalau gw bilang yang sebenarnya. Darah yang didonorkan ini adalah darah Vania. Tapi ya apa boleh buat lah, disini kesempatan gw untuk mengetahui karakter asli dari Rachel juga.

Quote:


Rachel sekilas melihat kearah kantong darah yang tergantung di sebelah gw kemudian melihat kearah Vania. Gw sejenak mengira sebentar lagi akan ada adu mulut dengan bahasa Inggris antara Vania dan Rachel. Tiba tiba Rachel berlari ke arah Vania dan langsung memeluk Vania.

Quote:




Rachel kemudian memeluk gw lagi. Ia menangis tapi kali ini gw tau airmata yang keluar dari matanya adalah air mata bahagia. Dan saat itu juga gw menyatakan perasaan gw kepada seorang Rachel. Gw diberikan kesempatan sekali lagi untuk menentukan pilihan terbaik dan gw ga mau menyianyiakan itu. Perbedaan antara gw dan Rachel ga menjadi penghalang untuk gw menyatakan perasaan gw kepadanya.

Quote:
Diubah oleh juztbowen 21-08-2020 03:21
sempak07
g.gowang
adityasatriaji
adityasatriaji dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.