Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

terangindonesiaAvatar border
TS
terangindonesia
Gunung Sinabung Ancam Ketahanan Pangan
Gunung Sinabung Ancam Ketahanan Pangan
Kompas.id

Erupsi gunung sinabung yang terjadi dikawasan tanah karo benar-benar menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.

Dalam sebuah berita yang diterbitkan oleh kompas.id diperkirakan petani mengalami kerugian hingga 170.4 Milyar rupiah.

Kerugian tersebut sebagaian besar dialami masih dalam wujud hasil komoditas pertanian dan belum kerusakan material yang dialami oleh masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan pada hakekatnya tentu akan semakin meluas mengingat tanah karo adalah salah satu lumbung pangan provinsi sumatera utara.

Tantangan berat ada ditangan Edy Rahmayadi. Karena biasanya ketika terjadi bencana ditanah karo maka akan diikuti dengan kenaikan harga komoditas pangan seperti cabe, bawang , sayur-sayuran dan buah-buahan.

Tanah karo merupakan daerah yang indah dan dianggap sebagai salah satu wilayah strategis yang menjadi pemasok berbagai buah dan sayuran keseluruh pelosok sumatera utara. Ketika Sinabung meletus maka dapat dipastikan warga Sumatera Utara akan menghadapi kelangkaan Buah-buahan dan sayur-sayuran.


Sepertinya ini akan berefek panjang mengingat petani di sekitar lereng sinabung mengalami kesulitan dalam memulai kembali usaha pertaniannya. Komoditas pertanian yang mereka miliki dipastikan terancam gagal panen akubat debu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung sinabung.

Jika mereka tidak dapat melanjutkan usaha pertaniannya kembali maka dapat diperkirakan ketersediaan buah-buahan dan sayur-sayuran di Sumatera Utara akan terhambat.

Bukan tidak mungkin hal ini juga akan berefek kepada daerah lain yang ada diluar Sumatera Utara karena sebagian komoditas pertanian daerah Tanah Karo juga didistribusikan keprovinsi lain seperti Riau, Aceh, Jambi hingga kepulau Jawa.

Pemerintah harus bertindak cepat mengingat hal ini akan sangat berpengaruh terhadap ketahan pangan nasional secara umum dan ketahanan pangan Sumatera Utara secara Khusus.


Video amatir Erupsi Sinabung

Kini Sumatera Utara tentu harus memenuhi kebutuhan pangannya dengan mendistribusi komoditas pertanian dari daerah lain.

Permintaan petani cukup sederhana yaitu meminta bantuan berupa bibit, obat-obatan, dan pupuk serta bantuan berupa modal awal untuk dapat kembali memulai aktivitas pertanian mereka.

Sumber berita :
NUSANTARA›SINABUNG TERUS ERUPSI, KERUGIAN PETANI MENCAPAI RP 170,4 MILIAR BEBAS AKSES GUNUNG API Sinabung Terus Erupsi, Kerugian Petani Mencapai Rp 170,4 Miliar Gunung Sinabung di Sumatera Utara masih terus erupsi dan mengeluarkan abu vulkanis. Kerugian petani semakin dalam akibat kerusakan tanaman yang kini mencapai 6.826 hektar dengan kerugian Rp 170,4 miliar. Oleh NIKSON SINAGA 20 Agustus 2020 21:13 WIB · 3 menit baca


KOMPAS — Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih terus erupsi dan mengeluarkan abu vulkanis. Beban petani semakin dalam akibat kerusakan tanaman yang kini mencapai 6.826 hektar dengan kerugian Rp 170,4 miliar. Petani pun kian terpuruk dan berharap mendapat bantuan dari pemerintah.

”Abu vulkanis hasil letusan Sinabung membuat tanaman hortikultura rusak hingga gagal panen. Petani pun semakin merugi karena erupsi yang masih terus terjadi hampir setiap hari,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Metehsa Karo-Karo, Kamis (20/8/2020).

Metehsa mengatakan, kerugian terbesar akibat erupsi Sinabung adalah kerusakan ladang pertanian. Abu vulkanis hasil letusan Sinabung memapar hampir semua ladang warga di enam kecamatan, yakni Namanteran, Merdeka, Dolat Rayat, Simpang Empat, Berastagi, hingga Kabanjahe.


Metehsa mengatakan, daerah di lingkar Gunung Sinabung merupakan sentra hortikultura yang sangat subur yang memasok kebutuhan sejumlah daerah di Sumut, Riau, Kepulauan Riau, Aceh, hingga Jakarta. Produk hortikultura dari Sinabung, khususnya wortel dan kentang, juga diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Setelah setahun hampir tidak ada aktivitas, Sinabung kembali erupsi pada Sabtu (8/8/2020). Kini, Sinabung pun hampir setiap hari erupsi. Abu vulkanis hasil letusannya menempel di daun, buah, dan menumpuk di lahan. Ladang yang sebelumnya berwarna hijau pun berubah menjadi abu-abu. ”Tanaman rusak hingga mati setelah beberapa hari terpapar abu,” kata Metehsa.

Gunung Sinabung di Sumatera Utara masih terus erupsi dan mengeluarkan abu vulkanis. Kerugian petani semakin dalam akibat kerusakan tanaman yang kini mencapai 6.826 hektar dengan kerugian Rp 170,4 miliar.

”Abu vulkanis hasil letusan Sinabung membuat tanaman hortikultura rusak hingga gagal panen. Petani pun semakin merugi karena erupsi yang masih terus terjad

Metehsa mengatakan, kerugian terbesar akibat erupsi Sinabung adalah kerusakan ladang pertanian. Abu vulkanis hasil letusan Sinabung memapar hampir semua ladang warga di enam kecamatan, yakni Namanteran, Merdeka, Dolat Rayat, Simpang Empat, Berastagi, hingga Kabanjahe.


Metehsa mengatakan, daerah di lingkar Gunung Sinabung merupakan sentra hortikultura yang sangat subur yang memasok kebutuhan sejumlah daerah di Sumut, Riau, Kepulauan Riau, Aceh, hingga Jakarta. Produk hortikultura dari Sinabung, khususnya wortel dan kentang, juga diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Setelah setahun hampir tidak ada aktivitas, Sinabung kembali erupsi pada Sabtu (8/8/2020). Kini, Sinabung pun hampir setiap hari erupsi. Abu vulkanis hasil letusannya menempel di daun, buah, dan menumpuk di lahan. Ladang yang sebelumnya berwarna hijau pun berubah menjadi abu-abu. ”Tanaman rusak hingga mati setelah beberapa hari terpapar abu,” kata Metehsa.
Gunung Sinabung Ancam Ketahanan Pangan
Komoditas pangan yang paling banyak rusak adalah tomat dengan kerugian Rp 46,6 miliar, disusul cabai merah Rp 41,8 miliar, kentang Rp 33,9 miliar, dan wortel Rp 9,3 miliar. Empat komoditas itu merupakan unggulan di Karo. Komoditas lain yang terpapar abu adalah cabai rawit, kubis, kembang kol, jagung, dan bunga krisan.

Metehsa mengatakan, mereka telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Karo, Pemprov Sumut, dan pemerintah pusat. ”Bantuan yang dibutuhkan petani saat ini adalah bibit, pupuk, pestisida, dan bantuan pinjaman modal,” kata Metehsa.








Diubah oleh terangindonesia 20-08-2020 19:12
batuapiv
.noiss.
embunsuci
embunsuci dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.4K
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
naniku432Avatar border
naniku432
#2
Ada apa dengan Indonesia???
batuapiv
terangindonesia
TryItFirst
TryItFirst dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.