Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

donita.noAvatar border
TS
donita.no
Review sepotong kehidupan: [Moments Into the Woods, film 2014]
Berhubung gue penggemar beratnya film2 Disney, gak lama setelah muncul dvd bajakannya Into the Woods, gue langsung beli (ga tau kenapa ya ga nonton di bioskop, lupa juga apa gak masuk Indonesia apa gue yang kelewatan). Anyway gue ngantuk berat dan gak tertarik sama sekali deh waktu itu. Dan waktu karantina wfh ini, muncullah rekomen di Youtube beberapa orang nyanyi soundtracknya di masing2 rumah mereka secara live. Wah bagus bener lagunya kata gue (cari aja lagunya Prologue: Into the Woods Quarantine) trus lanjut masuk ke record movie soundtracknya walah kok ada suara Emily Blunt, James Corden, Anna Kendrick yah? Lanjut search movie nya di website2 ilegal sub indonesia di google.

Hmmm.. filmnya ternyata bikin mikir, banyak pesan2 implisit di dalamnya

Berhubung gue dalam kondisi depresi dan mellow dalam hidup gue, banyak hal2 yg gue relate kan walaupun seharusnya ga usah direlate juga. hahha. Yang paling ngena adalah lagu Moments in the Woods yg menceritakan tentang perselingkuhan.

Into the Woods ini sebenarnya merupakan buku novel karangan James Lapine dan dibikin broadway musicalnya oleh Stephen Sondheim pada tahun 1986. Dah jadul banget. Karakternya menggunakan karakter2 dongeng yang diciptakan Grimm bersaudara yaitu little Red riding hood, Rapunzel, Jack dan kacang ajaib, dan Cinderella, dengan cerita utamanya di pasangan suami istri tukang roti yang mandul dan menginginkan seorang anak, gue sebut aja Baker and his Wife ya.

Jadi waktu si Baker masih kecil, ibunya Baker ini sedang hamil dan ngidam sayur2an yang tumbuh di kebun tetangganya, si keluarga Witch (as in Rapunzel's story). Sehingga malam2 si ayah Baker akhirnya memutuskan untuk maling sayur2annya... dan ketauan oleh si Witch. Dikutuklah garis keturunan si ayah Baker ini mandul. Sedangkan untuk anak yang sedang dikandung istrinya (turns out to be Rapunzel), harus diserahkan ke Witch. Tapi Witch ini kecolongan, dia ga tau ayah Baker juga diam2 mengambil si magic bean. Karena ini, si Witch dikutuk sama ibunya kehilangan kecantikannya.

Kembali ke saat ini, di mana si Baker sudah punya istri tapi sulit punya anak, tibalah masa blue moon yang hanya ada sekali dalam seratus tahun. Witch harus membuat potion yang bahan2nya tidak boleh dia sentuh, dan minta bantuan suami istri Baker ini untuk mengambilkan bahan2nya. Di sinilah dimulai petualangan mereka ke dalam hutan.

Dengan seluruh perjuangan, Baker and his Wife berhasil mengumpulkan permintaan Witch dan dikaruniai seorang bayi yang lucu. Tapi sebagai akibat dari rentetan mengumpulkan barang-barang ini, Jack membunuh Giant dan akhirnya istri si Giant datang ke bumi untuk balas dendam dan terjadilah kekacauan dan gempa.

Baker's Wife ini bertemu dg Prince nya Cinderella di tengah kekacauan di hutan. si Wife emang dari awal sudah naksir tapi cuma bisa diam, ga nyangka papasan dengan Prince yang emang ganjen dan langsung nyosor. Setelah itu si Wife cuma bisa termenung dan di sinilah mulai lagunya



What was that?
Was that me?
Was that him?
Did a prince really kiss me?
And kiss me?
And kiss me?
And did I kiss him back?

Was it wrong?
Am I mad?
Is that all?
Does he miss me?
Was he suddenly
Getting bored with me?

Wake up!
Stop dreaming
Stop prancing about the woods
It's not beseeming
What is it about the woods?

Back to life, back to sense
Back to child, back to husband
No one lives in the woods
There are vows, there are ties
There are needs, there are standards
There are shouldn'ts and shoulds

Why not both instead?
There's the answer, if you're clever
Have a child for warmth
And a baker for bread
And a prince for whatever
Never!
It's these woods

Face the facts, find the boy
Join the group, stop the giant
Just get out of these woods
Was that him?
Yes, it was
Was that me?
No, it wasn't
Just a trick of the woods

Just a moment
One peculiar passing moment
Must it all be either less or more?
Either plain or grand?
Is it always "or?"
Is it never "and?"
That's what woods are for
For those moments in the woods

Oh, if life were made of moments
Even now and then a bad one!
But if life were only moments
Then you'd never know you had one

First a witch, then a child
Then a prince, then a moment
Who can live in the woods?
And to get what you wish
Only just for a moment
These are dangerous woods

Let the moment go
Don't forget it for a moment, though
Just remembering you've had an "and"
When you're back to "or"
Makes the "or" mean more
Than it did before
Now I understand

And it's time to leave the woods




Ironisnya habis ngomong it's time to leave the woods doi jatuh ke jurang karena gempa yang saat itu ditimbulkan oleh istri Giant yang dibunuh si Jack.
Rrrr.. jujur di sini gue tiba-tiba ngeri. Takut sama azab. Klasik sih, cuma buat gue cara ceritanya dengan lagu cukup unik dan mengena. Setelah lu terpana dan wondering apakah yg lu lakukan itu salah atau benar, tiba-tiba kesempatan lu abis, kayak Mario udah habis tiga nyawa, dan lu cuma punya satu. Walaupun sebelumnya agak menggelitik di kata-kata: "Why not both instead? There's the answer, if you're clever."


Jujur gue pernah mampir ke thread nya Nightlife yang pada ngomongin dilf or milf. sumor and binor. yaa, gue sih ngiler ya ngiler ya, cuma sebatas imajinasi aja udah cukup deh buat gue. begitu melek ya back to reality, menjalani hidup nyata. Yang lurus-lurus aja, yang enak-enak aja. Make yg punya sendiri, punya orang ya punya orang. Dari kecil emang gue ga pernah diajarin maling dan merasa berkecukupan dengan apa yang gue punya. Tapi gue gak ngejudge orang ya. Malah gue ngerasa iri dengan mereka yang bisa easy going dengan kehidupan kayak gitu, jujur gue pingin, asal bisa ditutup rapi dan gak ketauan sama orang.

Lalu gue nyari beberapa lagunya di youtube, emang karena lagunya lucu dan menarik, lalu ada komen seperti ini:
"She didn't die because she cheated. If you watch carefully, the playwright kills off the characters who get their true goals. All she wanted was to be memorable and she got it and so her character could die. The only character who die are the ones who accomplish their goals."

hm,, leh uga sih.
Ternyata memaknai kehidupan akan selalu berbeda dari sudut pandang yg berbeda dan dari manusia yg berbeda pula. Dan menjadi hak masing-masing pula untuk melakukan yang menurut mereka benar, bukan begitu?
Orang baik akan bertemu dengan orang baik pula. Mudah-mudahan begitu. Amin.


Sekian dan terima kasih

encielh
encielh memberi reputasi
1
227
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.9KThread28.3KAnggota
Tampilkan semua post
mibmobzAvatar border
mibmobz
#1
emoticon-Bingung gw jadi ingat masa kecil
Ada temen gw yg suka nonton pilem
Cerita panjang lebar..
Gw heran, dya kismin tapi kok mampu yak bwang2 duit cuman untuk nonton. emoticon-Bingung
Usut punya usut emoticon-DP ternyata dya cuman dapet denger dari cerita yg sudah nonton emoticon-DP ame baca2 sinopsis pilem di majalah.

emoticon-Mewek kacian, gw jadi teringat gontok2an pilem, ternyata dya nya gak nonton maka nya gak taw kronologis sebenar nya. emoticon-Busa
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.