Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr7Avatar border
TS
valkyr7
Terdepak dari Daftar Fortune 500, Pertamina Mengaku Harusnya di Peringkat 198
Terdepak dari Daftar Fortune 500, Pertamina Mengaku Harusnya di Peringkat 198

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melayangkan surat resmi kepada pengelola Fortune Global terkait daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia atau Fortune 500 tahun 2020 yang tidak mencantumkan nama Pertamina.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, melalui surat tersebut, pihaknya ingin mendapatkan informasi terkait proses pemeringkatan daftar 500 perusahaan pendapatan terbesar dunia.

Pasalnya, apabila mengacu pada total pendapatan yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan pada tahun fiskal 2019, Pertamina seharusnya masuk daftar tersebut.

"Daftar yang dibuat Fortune Global 500 tersebut merupakan aksi monitoring pasif yang dilakukan Fortune, tanpa melakukan klarifikasi langsung kepada Pertamina. Dengan revenue yang diraih Pertamina pada 2019, seharusnya kami masih terdaftar di posisi 198 Fortune Global 500," kata Fajriyah dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (17/8/2020).

Fajriyah menjelaskan, Pertamina membukukan pendapatan pada 2019 sejajar dengan peringkat ke-198, yaitu Nippon Steel Corporation dengan pendapatan 54,45 miliar dollar AS atau Rp 806 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dollar AS), sedangkan Pertamina mencatatkan pendapatan 54,58 miliar AS atau Rp 808 triliun pada 2019.

Bahkan, berdasarkan Fortune Global 500, Nippon Steel membukukan kerugian sekitar 3,97 miliar dollar AS, sedangkan Pertamina masih mencatatkan profit 2,5 miliar dollar AS.

"Kami seharusnya tidak terlempar dari daftar, bahkan bisa sejajar dengan peringkat ke-198, dengan Nippon (Nippon Steel Corporation). Jadi sebetulnya kami masih dapat berada dalam kisaran Top 500," kata Fajriyah.


"Sehingga kami perlu mendapat penjelasan resmi dari institusi penyelenggara,"ungkap Fajriyah," lanjutnya.

Dengan pendapatan sebesar 54,58 miliar dollar AS dan posisi di peringkat 198, Pertamina bahkan seharusnya tercatat masih unggul dari beberapa perusahaan global terkenal lainnya, seperti Goldman Sachs Group, Morgan Stanley, Caterpillar, dan LG Electronic yang berada di posisi 202  sampai 207 dengan pendapatan sekitar 53 miliar dollar AS.

Sementara itu, perusahaan energi dunia lainnya, seperti Repsol dan ConocoPhilips, bahkan berada di peringkat 245 dan 348.


Fajriyah mengaku optimistis pada tahun mendatang Pertamina dapat kembali tercatat dalam daftar Fortune Global 500 dengan posisi yang lebih tinggi.

“Restrukturisasi yang dijalankan Pertamina saat ini merupakan bagian dari transformasi bisnis sebagaimana perusahaan energi kelas dunia untuk meningkatkan nilai perusahaan," ucapnya

https://money.kompas.com/read/2020/0...-peringkat-198

Protes pake surat resmi lho.. emoticon-Malu (S)

Kadrun siap naikin celana lagi ga nih ??.. emoticon-Malu (S)


emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr7 17-08-2020 14:29
khairul.makirin
irmanator
Richy211
Richy211 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.1K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
kampret.strezAvatar border
kampret.strez
#8
Pertamina bisa jadi perusahaan kecil jika kendaraan listrik menjadi tren dan tidak ada antisipasi.

Dulu PT Pos Indonesia adalah perusahaan raksasa di Indonesia, menyaingi Pertamina, sekarang jadi perusahaan kecil sejak kemunculan HP dan SMS.

Dulu Nokia selalu nomor 1 di industri HP sebelum kemunculan smartphone Android, sekarang hampir nggak ada yang pakai smartphone Nokia
Diubah oleh kampret.strez 17-08-2020 15:38
extreme78
valkyr7
aldean1605
aldean1605 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.