- Beranda
- Supranatural
mengakses ilmu leluhur - Part 8
...
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?
secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.
mohon dikoreksi
secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.
mohon dikoreksi
Quote:
Quote:
Quote:
TAMBAHAN LAGI
saya tidak bisa mempercepat pengaksesan ilmu leluhur anda. setiap individu harus menjalani sendiri prosesnya masing masing. karena yang saya jalani juga seperti itu. tread ini sudah dilengkapi dengan cara aksesnya yaitu mendoakan, dan jika tidak kuat akan prosesnya juga sudah saya sebutkan tata cara untuk mengembalikan keilmuannya seperti tercantum dalam tambahan diatas.
saya tidak bisa mempercepat pengaksesan ilmu leluhur anda. setiap individu harus menjalani sendiri prosesnya masing masing. karena yang saya jalani juga seperti itu. tread ini sudah dilengkapi dengan cara aksesnya yaitu mendoakan, dan jika tidak kuat akan prosesnya juga sudah saya sebutkan tata cara untuk mengembalikan keilmuannya seperti tercantum dalam tambahan diatas.
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.6K
11.4K
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
15.6KThread•10.9KAnggota
Tampilkan semua post
prabuanom
#3433
Butuh waktu
Setahun yg lalu, saya menikmati desa sebelah yg memasang lampu warna warni ketika memperingati 17 agustus. Saat itu saya bbrp kali sengaja jalan kaki malam2 untuk menikmati suasana kelap kelip yg indah itu.
Sementara di desa saya sendiri, ada sebagian yg juga memasang lampu. Tapi berbeda rw dan rt. Saya juga menikmatinya, melihat pohon2 yg di ikat dengan lampu warna warni menyala di malam hari. Beberapa sekolah tampak juga memasangnya.
Saya masih ingat jalan kaki keliling pusat kota. Mencari lampu2 kelap kelip dimalam hari. Sebagian malah didesa pinggiran yg masang. Pusat kota masih kaku2 saja tanpa perubahan. Hanya sedikit yg memasangnya.
Bagaimana dengan rt saya? Blas tidak ada pergerakan. Sepi senyap selalu. Saya berharap bisa melihat suasana meriah dikota kecil ini. Paling tidak sama meriahnya ketika peringatan 50 thn indonesia merdeka jaman pak harto dulu. Dimana tiap rumah pasang penjor bambu yg dikasi lampu warna warna didepan rumahnya.
Setahun kemudian, tahun ini tiba2 pak rt punya ide untuk memasang lampu. Saya sendiri sebelum ide di rt rw sudah beli lampu kelap kelip depan rumah. Entah knapa saya merasa asik aja masang walo tetangga pd sepi aja. Eh selang dua minggu rt molai masang juga.
Kini rumah kanan kiri molai pasang lampu juga. Hasil dr sumbangan warga yg di kelola pak rt. Tampak lebih semarak. Menyenangkan. Disini saya garis bawahi, bahwa butuh waktu setahun sebelum keinginan saya tercapai. Bayangkan, keinginan kecil seperti ini butuh waktu sampai tercapai.
Bagaimana dengan keinginan2 besar lainnya? Tentu butuh timing juga agar tercapai. Sayangnya ya kita ini mahluk mortal, bukan imortal.waktu kita terbatas hidup didunia ini. Sayang sekali, karena mungkin butuh waktu panjang untuk sebuah keinginan besar tercapai. Dan itu memakan sebagian usia kita dalam pencapaiannya.
Setahun yg lalu, saya menikmati desa sebelah yg memasang lampu warna warni ketika memperingati 17 agustus. Saat itu saya bbrp kali sengaja jalan kaki malam2 untuk menikmati suasana kelap kelip yg indah itu.
Sementara di desa saya sendiri, ada sebagian yg juga memasang lampu. Tapi berbeda rw dan rt. Saya juga menikmatinya, melihat pohon2 yg di ikat dengan lampu warna warni menyala di malam hari. Beberapa sekolah tampak juga memasangnya.
Saya masih ingat jalan kaki keliling pusat kota. Mencari lampu2 kelap kelip dimalam hari. Sebagian malah didesa pinggiran yg masang. Pusat kota masih kaku2 saja tanpa perubahan. Hanya sedikit yg memasangnya.
Bagaimana dengan rt saya? Blas tidak ada pergerakan. Sepi senyap selalu. Saya berharap bisa melihat suasana meriah dikota kecil ini. Paling tidak sama meriahnya ketika peringatan 50 thn indonesia merdeka jaman pak harto dulu. Dimana tiap rumah pasang penjor bambu yg dikasi lampu warna warna didepan rumahnya.
Setahun kemudian, tahun ini tiba2 pak rt punya ide untuk memasang lampu. Saya sendiri sebelum ide di rt rw sudah beli lampu kelap kelip depan rumah. Entah knapa saya merasa asik aja masang walo tetangga pd sepi aja. Eh selang dua minggu rt molai masang juga.
Kini rumah kanan kiri molai pasang lampu juga. Hasil dr sumbangan warga yg di kelola pak rt. Tampak lebih semarak. Menyenangkan. Disini saya garis bawahi, bahwa butuh waktu setahun sebelum keinginan saya tercapai. Bayangkan, keinginan kecil seperti ini butuh waktu sampai tercapai.
Bagaimana dengan keinginan2 besar lainnya? Tentu butuh timing juga agar tercapai. Sayangnya ya kita ini mahluk mortal, bukan imortal.waktu kita terbatas hidup didunia ini. Sayang sekali, karena mungkin butuh waktu panjang untuk sebuah keinginan besar tercapai. Dan itu memakan sebagian usia kita dalam pencapaiannya.
0
Tutup