Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

odysius.Avatar border
TS
odysius.
My Complicated Love Story
Chapter 1: Indira dan Devina

Hallo guysemoticon-Cool
Ini kisah petualangan asmara gw skitar 9 atau 8 tahun laluemoticon-Big Grin

Waktu itu gw skitar 7 bulan kerja di tempat kerja baru guys.
Nah ceritanya nih dengan semangat kerja dan fighting spirit gw yg tinggiemoticon-Metal gw menjadi orang yg cukup famous karena prestasi gw di company tsbemoticon-Cool Alhamdulillah ya guysemoticon-Embarrassment

Nah ada 1 department yg baru dibentuk, yang kebetulan dari sekian karyawan di dalamnya ada 2 orang janda cantikemoticon-Genit
Indira, Head di department tsb. Seorang janda cantik, seumuran sama gw, selalu full make up cetar membahenolemoticon-Big Grin dengan bulu mata bagaikan syahriniemoticon-Big Grin, rambut pendek sebahu dan yg paling mencolok adalah dia punya boobs sangat menonjolemoticon-Genit saking cantik dan sexy nya nih janda, setiap dia melintas di lobby kantor, hampir semua mata memandangnya.
Devina, adalah asisten Indira. Gadis cantik berkulit putih dengan tubuh tinggi, usianya beberapa taun dibawah gw, bodinya bagusemoticon-Genit
Kalo agan liat indira, pasti jakun agan naik turun melihat keseksiannyaemoticon-Big Grin ini lebih kaya tante2 muda yg seksi abis gan.
Sementara kalo agan liat Devina, agan kemungkinan akan memuji kecantikan parasnyaemoticon-Embarrassment

Quote:



Kadang gw suka menyapa Devina, yah basa basi lah ya biar bisa sekedar ngobrol sama cewek cantik sekantoremoticon-Big Grin
Plus namanya ada cewek cantik ya gw sbagai cowok terkadang goda2in dikit lah yaemoticon-Big Grin
Mereka ini selalu pulang pergi bareng naik mobil Indira. Gw coba nawarin anter pulang Devina tapi dia selalu menolak dan tetap pulang bareng Headnya.
"Mba Indy kmana? Kayanya hari ini gak keliatan" tanya gw begitu masuk di ruangan department tsb.

Kebetulan cuma ada Devina aja di situ. Meski Indira seumuran gw tetep gw panggil dia Mba gara2 Devina memanggilnya dengan sebutan itu dan lagi Indira juga Head di salah satu department ktr gw bekerja.

"Haiii Ody.. kamu ngagetin aja deh" kata Devina
"Ngelamun mulu sih" jawab gw sambil duduk di kursi kosong sebelah Devina.
"Mba Indy gak masuk today. Anaknya sakit"
"Berarti nanti kamu pulang sendiri dong?" Tanya gw
"Iya, tapi aku nanti mau ke rumah kaka aku dulu, nanti dari situ kaka aku yg anter aku pulang. Knapa? Ody mau anterin aku pulang ya?" Tanya Devina sambil tertawa seolah bisa nebak arah pembicaraanemoticon-Big Grin
"Hehe iya sih, aku anter pulang ya?"
"Kamu anter aku ke rumah kaka aku aja"
"Boleh. Daerah mana rumah kaka kamu? Aku tungguin juga gpp trus aku anter sampe rumah"
"Gak usah drop aja deh. Kaka aku di cipete"
"Oke siip."

Gw bakal anter Devina ke rumah kakanya sore ini. Masalahnya gw kan lg gak bawa mobil nih hari ini. Gmn dong?emoticon-Confused
Tapi gw gak keilangan akalemoticon-Cool gw pinjem mobil temen ktr gwemoticon-Big Grin
Padahal belum tentu dapet mobil tapi gw udah tawarin anter Devina. mumpung lagi mau tuh cewek brohemoticon-Big Grin
"Eh buyung, lo bawa mobil kan ke ktr?"
"Bawa Od. Knapa?"
"Gw kan naksir Devina nih. Mau anter dia ke rumah kakanya. Pinjem mobil lo ya? Gw isiin bensin lo, gw traktir lo makan. Tar gw yg nyetir, Devina di depan. Lu tidur aja di blakang"
"Oke Od"
Beres kan?emoticon-Big Grin

Jam 17.30 kita mau pulang ktr. Gw, Devina dan Buyung lg nunggu lift turun.
"Kamu deg degan ya mau anter aku?" Goda Devina sambil ketawa
"Iyalah so pasti deg2an mau anter cewek cantik kaya kamu"emoticon-Wink
"Masa sih deg degan? Coba aku cek" katanya sambil telapak tangannya ditempel ke dada gw.
Beuhhhhh ini janda atu emang pinter banget godain laki yaemoticon-Stick Out Tongue
"Buyung ikut juga Od?" Tanya Devina
"Iya ikut. Wong pinjem mobil buyung" kata gw
"Wkekekk kamu gmn sih masa mau deketin cewek pake mobil orang lain" katanya ketawa.

"Kalian ngobrol aja berdua. Gw gak ikutan ngobrol ya. Gw mau tidur" kata Buyung begitu duduk di jok blakang mobil.
"Iya Yung. Lu tidur aja. Tar kalo udah bagian makan mlm gw bangunin lo. Gw traktir" kata gw
"Hahaha buyung, Ody pinjem dulu ya mobilnya buat anter aku" kata Devina.
Buyung langsung senderin kepala ke blakang posisi mau molor. Zzzzzz..

"Ehh shayyy" gw mau memulai pembicaraan
"Iiihhh manggil shay lagi. Ody nih genit ya" kata Devina.
"Ya kan cuma sama kamu doangemoticon-Wowcantik shay, km knapa sih pulang pergi mesti semobil sama mba Indy?" Tanya gw
"Aku dan mba Indy itu kan berasal dari kota yg sama. Mba Indy rekrut aku kerja di jakarta. Dan dia janji sama kluarga aku bakal jaga aku di jakarta. Nah aku ngontrak di deket rumah mba Indy. Jadi biar hemat aku nebeng dia"
"Ohhh gitu, ya besok2 gpp kali aku anter kamu pulang ke kontrakan kamu"
"Kasian ah mba Indy nyetir sendirian. Macet tau jalanan kalo pulang ktr itu" jawab Devina.
"Ya sekali2 gpp kali ah"
"Ya coba aja besok2 km ngomong sama mba Indy"
"Okayy"
" ihhh mobil Buyung ada nyamuk nih. Gatel paha aku dari tadi digigitin" kata Devina.
"Masa sih? Aku kok dari tadi gak digigit ya?" Kata gw
"Iya beneran. Paha aku sampe bentol nih. Nih kamu pegang aja. Bentol nih" kata Devina narik tangan kiri gw dan letakin di bentol pahanya.
Emang bentol sih tapi kan gile juga nih jendesemoticon-Big Grin
"Waahh kalo udah kaya gini udah kode nih. Mungkin bisa lanjut yg lain"emoticon-Big Grin gumam gw dlm hati.
Gw noleh ke blakang cek si buyung duluemoticon-Big Grin
Eeehhh taunya itu anak duduknya udah maju, gak jadi molor. jadi kepala dia ada sedikit di blakang antara kepala gw dan kepala Devinaemoticon-Ngakak

Habis drop Devina, buyung duduk di depan dan gw harus memenuhi janji gw utk traktir dia makanemoticon-Big Grin
"Woii elu katanya mau tidur. Napa tau2 pala lu udah ada di deket pala gw?"emoticon-Mad
"Gw mau tidur gak bisa. Pas Devina ngomong soal nunjukin pahanya ke elo, gw penasaran bro mau liat juga" kata Buyung ngakak kerasemoticon-Ngakak (S)
"Bangcaaaddddd" gw ikutan ngakak
"Mau makan dmn kita yung?" Tanya gw
"Cari resto padang aja Od. Biar bisa makan banyak gw hahaha"
"Baiklah" jawab gwemoticon-Embarrassment


Chapter 2: Mainan dan roti untuk Daffa
Chapter 3: Indira ngamuk
Chapter 4: Kamar Indira
Chapter 5: Berlibur ke puncak Bogor
Chapter 6: Misi 'pembebasan' Devina
Chapter 7: End with Devina
Chapter 8: Tidur di ranjang Indira
Chapter 9: 'Family' time ke mall
Chapter 10: Chivaz Regal di kamar Indira
Chapter 11: Bertengkar hebat dengan Indira
Chapter 12: Ana and Mr Grey
Chapter 13: Nonton sama Tammara
Chapter 14: Ke kantor Tammara
Chapter 15: Karaoke and Clubing with Tammara and pak Rico
Chapter 16: Tamnara... She is a good woman
Chapter 17: Selfie with Tammara
Chapter 18: Anak kos yang kesepian
Chapter 19: Farrah si TOGE
Chapter 20: I'M GONNA BE YOUR PRIVATE BITCH
Chapter 21: Farrah control the game
Chapter 22: Antara atasan dengan bawahan
Chapter 23: Game is over with Farrah
Chapter 24: Pegawai baru bernama Novie
Chapter 25: Jadi yang ke 2
Chapter 26: Ke Bandung ketemu Novie
Chapter 27: Nyatain cinta pada Novie
Chapter 28: Super duper sexy Usher bernama Sarah
Chapter 29: Kos mewah Sarah
Chapter 30: Hutang Sarah
Chapter 31: Party di Bali
Chapter 32: Berlanjut dengan Lisa
Chapter 33: Selingkuhan
Chapter 34: Take me anywhere you go
Chapter 35: Antara gw, pacar Lisa, Lisa dan Elsa
Chapter 36: Aku gak mau kehilangan kamu lagi
Chapter 37: Alma si Cut Tari KW
Chapter 38: Modus biar masuk ke kamar Alma lagi
Chapter 39: Dinner malam minggu dengan Alma
Chapter 40: Menatap view kota Bogor dari puncak
Chapter 41: Dan terjadi lagi
Chapter 42: Sedikit flashback: GO TIGER! CONQUERE THE WORLD
Chapter 43: Amel si pramugari cantik
Chapter 44: Si cantik yang sudah begitu lelah
Chapter 45: Alisa si resepsionis sexy
Chapter 46: Gosip tentang Alisa
Chapter 47: Alisa was to young for me
Chapter 48: Aku tunggu di Bali 2 minggu lagi
Chapter 49: LC karaoke bernama Olla
Chapter 50: Mami Virnie
Chapter 51: Mirna yang berhijab
Chapter 52: Diajak ketemu papanya Mirna
Chapter 53: Gina and Vero
Chapter 54: Gw merasa dikerjain
Chapter 55: I'm so sorry Vero
Chapter 56: Klik yang telat
Chapter 57: Mencoba meluruskan niat
Chapter 58: Tengah berbunga2 dan bertemu keluarga Manda
Chapter 59: Lebaran
Chapter 60: Manda masak di kosan dan mamanya masuk RS
Chapter 61: Mau give up aja deh
Chapter 62: Segala omongan yang menakutkan
Chapter 63: Akhirnya ini tentang Amanda di mata Tuhan
Chapter 64: Futu futu
Chapter 65: Epilog
Diubah oleh odysius. 22-08-2020 17:49
Dispenser99
andrian0509
yusuffajar123
yusuffajar123 dan 25 lainnya memberi reputasi
22
27.2K
626
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.9KAnggota
Tampilkan semua post
odysius.Avatar border
TS
odysius.
#159
Chapter 41: Dan terjadi lagi


Gw membuka mata gw di pagi hari, gw lihat Alma masih tertidur dengan kepala di dada gw dan satu tangannya berada juga di atas dada gw.
Gw pandangi wajahnya yang cantikemoticon-Genit
Gak tau knapa, wajah cewek kalo lagi tertidur kok keliatan lebih cantik yaemoticon-Malu

Gw memandang langit2 kamar dan berdialog di dalam hatiemoticon-Malu
Alma ini cantik, bodi dan kulitnya oke bangetemoticon-Genitgw mulai merasa nyaman dengannya. Selama dengan dia gw merasa lebih santai dan tenang. Bahkan mungkin dia bisa membawa gw ke life style yg lebih terarah.
Tapi gimana dengan soal perbedaan keyakinan?
Kalo berbeda, ya sama aja gw bakal mengulang kisah gw dengan Elsa.

"Ah sudahlah, toh sejak awal gw gak berniat mau pacaran sama dia. Dan jangan GR dulu, siapa tau Alma pun gak mau pacaran sama gw. Siapa tau dia sekedar kesepian di usianya dan menjadikan gw sekedar teman aja" gumam gw dalam hati

"Kamu knapa bengong?" Tanya Alma tiba2 dengan suara berat layaknya masih setengah bangun.

"Gpp, nunggu kamu bangun aja" jawab gw

Alma bangkit dari tempat tidur, gw terpesona melihat betapa indahnya dia dengan bokong dibalut celana dalam hitam yg sedikit mengintip dari bawah kaosnyaemoticon-Genit Alma masuk kamar mandi, sementara gw duduk di tepi ranjang.

"Kamu cuci muka dulu gih" kata Alma begitu keluar dari kamar mandi.

Gw masuk kamar mandi, membasuh muka gw nguyah2 odol dan berkumuremoticon-Big Grin

"Kamu mau pulang?" Tanya Alma sambil berdiri

"Iya. Aku balik ya" kata gw

Kemudian Alma mengecup pelan bibir gw.


==================================

"Mas, bapak ibunya mas Dery beda agama kan?" Tanya gw pada kaka ipar gw di suatu acara keluarga.

"Iya. Knapa? Kamu masih sama Elsa?" Tanya mas Dery yang sudah menebak arah pertanyaan gw

"Gak, udah putus kok"

"Bukannya Elsa udah punya pacar lagi?" Tanya mas Dery

"Gak tau. Iya udah kali" jawab gw

"Sebaiknya sih seiman aja Od" kaya mas Dery

"Tapi bapak ibunya mas Dery beda agama langgeng aja tuh sampe skarang" kata gw

"Ya memang sih. Tapi Od, dulu sering terjadi problem itu soal anak. Pasti namanya orang tua maunya anak beribadah sama dengan dirinya. Ibu mas ngalah, anak2 semuanya ikut bapak yg muslim. Tapi itu ibu sedih sebenernya... sampe hari ini ibu mas sedih karena gak ada 1 pun anaknya yg ikut dia... janganlah Od sebaiknya. Yg seiman aja udah pasti beda pendapat dlm rumah tangga, apalagi ditambah beda keyakinan"

Gw hanya terdiam aja, teringat pula perdebatan gw dengan Elsa soal anakemoticon-Malu pertanyaan gw pada mas Dery hari itu sebenernya lebih gw mencari justifikasi utk bisa lanjut dengan Almaemoticon-Malu

==================================

Jumat sore sepulang kerja gw sengaja pulang ke rumah orang tua. Saat itu gw udah mulai galau guys karena gw mulai nyaman bersama Alma, tapi buat apa kalo bakal mengulang kisah dengan Elsa?
Toh sama Elsa juga dulu gw nyaman kok.
Gw mau weekend itu di rumah orang tua aja sehingga gak ketemu Alma dulu sementara.
Dan gw sudah kabari Alma kalo weekend gw mau ketemu bokap gw.

Sabtu jam 8 malam Alma bbm gw
"Od, kamu di rumah papa aja?"

"Iya nih" jawab gw

"Aku lagi makan sama fifie di luar nih. Dia maksa aku dugem abis dari sini. Kamu gak mau ikut? Udah 1 bulan kan terakhir dugem?"

"Mmm di rumah dulu deh kayanya aku" jawab gw

"Kamu gak kangen sama aku?" Tanya Alma

"Kangen sih"

"Ksini dong" kata Alma

Saat itu gw cuma bengang bengong di rumah guys, sementara ada ajakan dugem yang pada saat itu udah kaya candu bagi gw

"Oke, 1 jam lagi aku datang. Kasih tau nama tempatnya ya"

Gw lupa nama tempatnya, itu adalah sebuah rumah yg dijadiin cafe di daerah panglima polim deket rumah sakit ASIH
.

Gw lihat Alma dan fifie berdua di suatu meja.
Omaigad Alma cantik banget mengenakan dress hitam tanpa lengan menunjukan kulit tangannya yang putih mulusemoticon-Genit
Setelah 1 bulan gw melihat dia pake kaos dan sendal jepit, malam itu gw liat dia begitu anggun, begitu cantikemoticon-Genit

Halloo Al, hallo fie" sapa gw berjabat tangan dengan fifie dan mencium pipi Alma

"Kamu udah makan? Nih masih ada pizza" kata Alma menyodorkan 1 loyang pizza yang masih tersisa sekitar 3 slice lagi.

"Gimana kabar papa?" Tanya Alma

"Baik" jawab gw

Lembut banget gak sih tuh cewek tanya kabar bokap gw, dan nyebut dengan kata "papa" pula bukan "gimana kabar bokap?"
Aduhh makin nyangkut deh nih hatiemoticon-Stick Out Tongue

"Jadi mau dugem di mana kita?" Tanya gw

"Fifie ngajak ke BATS hotel shang ri la" kata Alma

"Mmm gw lom pernah coba sih ksana" kata gw

"Ya udah nanti lo cobain bareng kita" kata fifie

"Kamu cantik banget" kata gw pada Alma

"Makasih" jawab Alma sambil tersenyum.

Akhirnya kita bertiga dugem ke BATS di hotel shang ri la. Karena bertiga gw gak buka botol dan pesen long island by pitcher aja.

"Happy deh kamu dugem lagi" kata Alma sambil mengusap dada gw

Gw hanya tersenyum dan memeluk Alma dari depan

"Centil amat langsung peluk2 aja" canda Alma

Gw bawaannya pengen nempel aja guys ngeliat betapa okenya Alma malam ituemoticon-Big Grin

"Kasian tuh fifie kalo kita peluk2an terus" bisik Alma pada gw

Sementara fifie sendiri keliatan males liat gw lagi pacaran sama Almaemoticon-Big Grin mata fifie berkeliling melihat2 suasana di club tersebut.

"Aku temenin fifie dulu ya" kata Alma

Kemudian Alma dan fifie berjalan ke dance floor dan bergoyang di sana. Fifie itu keliatannya hobi bergoyang dan menjadi pusat perhatian orang2. Sama seperti waktu di red square dia naik ke atas meja.
Saat mereka berdua bergoyang, gw liat ada 2 orang bule menghampiri mereka dan mengajak berkenalan.
Kemudian gw liat alma menunjuk ke arah gw yg kira2 mungkin dia bilang ke bule tsb"gw dateng ke sini sama dia"
Fifie bergoyang dengan si bule yang satunya, kemudian Alma berjalan menghampiri gw

"Fifie demennya sama bule" kata Alma pada gw

Emang si fifie ini punya kulit coklat, kesukaannya bule biasanya kan kaya gituemoticon-Big Grin

"Jadi kita bebas berduaan nih skarang?" Tanya gw sambil memeluk Alma dari depan.

Alma melepas pelukan gw, dia mundur sedikit ke belakang dan bergoyang di depan gw sambil menatap gw dan tersenyum.
Sementara gw hanya tersenyum melihat Alma yang sedang bergoyang menggoda gw.
Alma tertawa lalu mendekat dan memberikan kecupan di bibir gw.
Gw peluk Alma dan mencium lehernya dengan hidung gw, mencium wanginya leher Almaemoticon-Genit

"Kamu udah mabok pasti" kata Alma

"Aku tanya fifie dulu ya dia mau balik bareng kita atau enggak?" Kata Alma

Alma menghampiri fifie, berbincang sebentar kemudian kembali ke tempat gw berdiri.

"Dia masih betah sama bule itu. Tinggal aja. Biar nanti pulang naik taxi katanya" kata Alma

Gw bayar bill meja gw kemudian melangkah pergi ke luar club bergandengan tangan dengan Alma.
Alma bernyanyi2 pelan selama kita berjalan ke luar.
Dia bernyanyi pelan dan kadang diiringi sambil bergoyang di depan gw selama menunggu pintu lift terbuka.
Seru banget nih cewekemoticon-Genit

Skarang udah mudah banget bagi gw untuk masuk ke kamar Almaemoticon-Big Grin
Gw mengunci pintu dari dalam, Alma kembali bergoyang kecil dan bernyanyi. Gw segera memeluk Alma dan mendorongnya pelan sehingga Alma bersandar di dinding.
Alma tertawa kecil melihat gw, wajah kita sudah berhadap2an sangat dekat dan akhirnya kita berciuman.
Endingnya sama seperti sebelumnya, gw pulang besok pagi dari kamar Almaemoticon-Big Grin

==================================

Jalanan macet sekitar 100 meter dari lampu merah, gw meraih bb gw dan melihat bbm dari Alma

"Hi Od. Kamu lagi apa?"

"Aku lagi nyetir ke bogor"

"Ngapain ke bogor?" Tanya Alma

"Ngurus rumah papa"

"Loh emang rumah papa di bogor?"

Karena antrian mobil di depan gw sudah berjalan gw gak sempet balas Bbm Alma lagi, dan skitar 15 menit kemudian dia telp.

"Rumah papa kamu kok di bogor?" Tanya Alma

"Iya dia ada rumah juga di sini"

"Beneran ke rumah papa atau rumah siapa nih?" Tanya Alma

"Rumah papa. Dikontrakin ke orang. Kontraknya udah habis, orangnya udah keluar. Aku disuruh papa cek lagi kondisi rumah dan pasang iklan buat dikontrakin"

"Rumah buat kamu ya?"

"Ya buat siapa aja anak2 papaku yg butuh rumah"

"Kaka2 kamu udah punya rumah?" Tanya Alma

"Udah semua. Aku doang yg belum"

"Ya berarti itu buat kamu dong" kata Alma

"Mungkin" jawab gw

"Harusnya kamu ajak aku dong. Jadi aku bisa liat rumah kita. Biar nyonya rumahnya yang desain isi rumahnya" kata Alma.

Gw terdiam mendengar itu guys. Entah knapa gw merasa gak nyaman denger itu. Padahal bisa aja Alma cuma becanda kan.
Tapi gw gak nyaman dengan kata2 itu yg membuat fikiran gw nangkepnya Alma pengen gw nikahin.

"Al.. kamu pernah pacaran beda agama gak?" Tanya gw

"Belom. Emang knapa nanya kaya gitu?" Tanya Alma

"Gpp nanya aja"

"Owwww kamu trauma pacaran sama mantan kamu yg beda agama itu ya?" Kata Alma

Gw diam aja

"Od, kalo dari cerita kamu tentang mantan kamu, aku gak sama dengan dia. Aku gak manfaatin uang kamu dan pacaran lagi sama orang lain. Aku juga gak minta belanja2in kamu kan" kata Alma

"Ya sebenernya bukan itu sih pointnya" kata gw

Gw memang pernah cerita kalo gw pacaran dengan Elsa, lalu putus, Elsa pacaran lagi sama orang lain dan pake uang gw utk berlibur sama cowok barunya.

"Kamu emang oke merit beda agama?" Tanya gw

"Gak masalah. Papa mama aku juga beda agama kok" kata Alma.

"Agama anak ikut siapa?" Tanya gw

"Aku ikut mama aku. Ya namanya anak kan ibu yg paling banyak ngurus dibanding bapaknya. Mama aku lebih banyak waktu ngurus aku"

"Al.. aku nyetir dulu ya" kata gw mengakhiri pembicaraan.

Alma cantik, dewasa, lembut dan sejauh ini baik. Gw juga mulai ada rasa dengan dia, tapi gw putuskan untuk mengakhiri hubungan dengan dia sebelum makin jauh perasaan gw dan nanti menemui situasi stuck seperti dengan Elsa.
Sejak hari itu gw selalu menghindar ketemu Alma, dan lama2 Alma berhenti sendiri mencari gwemoticon-Turut Berduka
Diubah oleh odysius. 14-08-2020 19:16
adityasatriaji
yuaufchauza
pulaukapok
pulaukapok dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.