Kebakaran hutan terus terjadi. Berulang-ulang. Setiap tahunnya. Lama kelamaan kejadian tahunan yang mungkin saja bisa dimaklumi saking seringnya. Namun jangan sampai itu terjadi, karena ini bukan musibah yang harus ditoleransi. Mau sampia kapan kita melihat ini terus muncul setiap tahunnya di surat kabar?
Sebenarnya banyak factor yang menyebabkan kebakaran hutan ini terjadi. Seperti pembukaan lahan oleh warga setempat atau sisa api perkemahan yang belum padam. Namun sebenarnya jika peneybabnya adalah hal-hal tersebut, kebakaran hutan yang ditimbulkan tidaklah kan terlalu besar. Walaupun tidak dibenarkan juga.
Yang harus diwaspadai adalah ketika kebakaran hutan yang disebabkan factor pembebeasan lahan oleh perusahaan besar, karena menimbulkan efek kebakaran hutan yang cukup besar dan tidak mudah untuk dipadamkan.
Tentunya akan ada banyak kerugian yang muncul setelah terjadinya kebakaran hutan ini. seperti musnahnya habitat yang menjadi tempat tinggal para satwa yang di dalam hutan, berkurangnya jenis tumbuhan yang ada di hutan tersebut, yang mungkin saja adalah spesies langka yang sudah sulit ditemukan.
Atau juga bisa menimpa para warga adat yang menjadikan hutan tersebut sebagai rumah tinggalnya. Miris rasanya dengan prinsip hidup sebagian besar warga adat yang biasanya tinggal di dalam hutan yang berusaha hidup selaras dan menjaga keseimbangan alam.
Namun malah dirusak oleh banyak manusia yang tidak memiliki kontribusi untuk pelestarian hutan tersebut. Mereka yang menjaga jutan, akhirnya malah terdampak oleh kebakaran hutan yang dilakukan oleh golongan termakan yang hanya ingin memiliki lahan tersebut dengan apapun caranya.
Oleh sebab itu,sekarang sudah banyak hal yang diupayakan oleh pemerintah untuk menanggulangi kebakaran hutan ini. salha satunya yang sudah dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional. Seperti sudah memetakan wilayah yang sekiranya berpotensi terjadi kebakaran hutan dan juga mitigasi terhadap kebakaran hutan di tengah pandemic covid 19 ini.
Untuk mengetahuinya lebih dalam, anda bisa bergabung ke dalam Katadata Forum Virtual Seies yang membahas tentang “Ancaman Karhutla dan Covid 19 di Masa Pandemi” yang berlangsung pada Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 10.00-11.30 WIB.