Sorry kalo kebanyakan nge post. Maklum lagi sebel sama duo mbuh itu.


Translate from Calciomercato

Massimiliano Allegri benar ketika tahun lalu, mendekati eliminasi sensasional yang diderita di perempat final melawan Ajax oleh De Ligt (juga karena pilihan taktisnya yang jahat ...) menilai tim Juventus di akhir siklus, menyerukan revolusi total dalam skuad. Revolusi yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh pasangan Paratici-Nedved, yang malah memutuskan hanya mengganti sapu, yaitu sang pelatih. Hari ini, setelah lebih dari setahun (setengah berhenti untuk keadaan darurat Covid-19) kami dapat dengan aman mengonfirmasi bahwa Allegri malah melihat kami bersama. Cuadrado keluar dari posisi, Bonucci dan Chiellini menuju matahari terbenam, Khedira, Matuidi dan Higuain sekarang tidak memadai di level tertentu, Buffon sekarang lebih menjadi pendamping daripada pemain, Pjanic di akhir siklus. Jika kita menambahkan pembelian Danilo yang tidak bisa dipahami ini musim panas lalu, gambarannya hampir lengkap. Juventus (tim tertua di liga Italia) telah banyak menunjukkan bahwa mereka tidak lagi memiliki kekuatan fisik yang diperlukan untuk melawan tim-tim muda dan berkinerja yang lebih seperti Lyon di Eropa atau juga Verona, Lazio dan Atalanta di Italia. merevolusi skuad, meremajakannya secara total, telah menjadi bukti bagi semua orang sejak musim lalu kecuali manajemen Juventus, yang bahkan berlanjut tahun ini dalam aktivitas gila perpanjangan kontrak untuk pemain berusia di atas tiga puluh tahun. Waktunya sekarang telah tiba untuk memotong dengan rapi masa lalu, baru-baru ini dan tidak. Terima kasih kepada semua orang yang telah berkontribusi pada kesuksesan siklus yang luar biasa ini, tetapi masa tinggal di Turin selama musim depan sekarang hanya dapat dijamin bagi mereka yang masih benar-benar utuh dan mampu mempertahankan performa pemain top reguler dengan seragam Juventus. Tim ini tidak bisa terus hidup dengan kenangan dan rasa syukur.

Juventini khususnya, kudu minta mangap ke Jidad Kerut nih, sebab dia udah wanti wanti duo mbuh itu soal resiko musim depan jika skuad ngga ada perubahan signifikan.