- Beranda
- Stories from the Heart
You Are Scored On My Heart (18+)
...
TS
juztbowen
You Are Scored On My Heart (18+)
YOU ARE SCORED ON MY HEART


Cerita ini adalah lanjutan dari cerita sebelumnya

Part 1 : Membuka Lembaran Baru
Part 2 : Masalah Pangkat Kuadrat
Part 3 : Pengacara, Pengangguran Banyak Acara
Part 4 : Ternyata Sahabat Gw Jual Barang Ini
Part 5 : Putus
Side Story : Sisi Pandang Vania
Part 6 : Selamat Tinggal Perjaka
Part 7 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.1)
Part 8 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.2)
Part 9 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.3)
Part 10 : Wisuda
Part 11 : Melisa Emilia
Part 12 : Ku Sadar, Beruntungnya Aku
Part 13 : Culik Anak Orang Lagi (Bag. 1)
Part 14 : Culik Anak Orang Lagi (Bag. 2)
Part 15 : Moment Indah Bersama
Part 16 : Take Me To The Sky
Part 17 : Hargailah Waktumu Bersamanya
Part 18 : Kamu Sudah Terukir di Hatiku
Part 19 : Selamat Tinggal Tanah Kelahiran
Part 20 : Halo Tanah Rantau
Part 21 : Ini Siapa Ya?
Part 22 : Lho??? Elu Kan...
Part 23 : Kita Memang Ditakdirkan Untuk Bertemu Lagi
Part 24 : Ga Nyangka Ya, Kita Ketemu Lagi Disini
Part 25 : Titip Dulu Ya
Part 26 : Tinggal Serumah?
Part 27 : I'm Your Guardian Devil
Part 28 : Darahku Dan Darahmu
Ending #1 : Terima Kasih Untuk Semuanya
Ending #2 : You Will Always Be My Endless Love UPDATE!!!
Bagian Terakhir : Kamu Adalah Cinta Abadiku UPDATE!!!
Polling
0 suara
Siapa yang cocok bersama Wendy?
Diubah oleh juztbowen 25-08-2020 11:42
fa.achryy dan 25 lainnya memberi reputasi
22
27.9K
358
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juztbowen
#104
Part 20
HALO TANAH RANTAU
Gw coba membuka profil instagramnya Vania, syukurlah ga diblock. Tapi ada foto baru yang di post oleh Vania di Instagramnya, foto dia sedang berdiri berdampingan dengan seorang pria yang melingkarkan tangan dipinggangnya..
Dan wow.. fotonya di Singapore, negara yang akan jadi tempat tinggal gw selama 1 tahun kedepan. Vania kelihatannya lagi liburan bareng cowo ini di Singapore. Eh tunggu, jangan jangan Vania udah merid kah dengan cowo ini? Beberapa bulan ga kontek2an tiba tiba udah dibawa ke luar negeri aja si Vania.
Mendadak entah kenapa gw seperti merasakan emosi dalam hati gw. Yang kalau gw pikir pikir lagi ga masuk akal sebenarnya. Buat apa gw emosi? Karena Vania dibawa ke luar negeri gitu? Kalo emang ternyata mereka udah merid terus kenapa? Toh bukannya gw juga mau dia menemukan kebahagiaan untuk dirinya sendiri? Sekarang dia udah bahagia kenapa gw harus marah?
Suara pengumuman nomor penerbangan gw yang sebentar lagi akan boarding membantu gw untuk terbebas dari lamunan gw tentang Vania. Sekarang bukan saatnya untuk memikirkan soal itu, ada hal yang lebih penting untuk gw pikirkan terlebih dahulu. Gw bersama dengan karyawan yang lain kami sama sama boarding ke pesawat yang sebentar lagi akan take off menuju Changi Airport.
Kurang lebih penerbangan ditempuh dalam waktu 1 setengah jam, setelah landing dan mengambil barang bawaan, kami semua keluar dari terminal dan sudah ada orang dari perusahaan yang menunggu sambil membawa papan bertuliskan nama perusahaan kami bekerja. Ada 2 orang yang menjemput kami, yang 1 cowo dan 1 lagi cewe, dan kelihatannya mereka orang asli sini dibuktikan dari fasihnya mereka bicara bahasa Inggris, beda dengan gw yang masih ada logat Indonesianya.
Dari airport kami menggunakan bus yang kemudian mengantarkan kami ke kantor dimana kami akan menghabiskan 1 tahun masa kerja disini. Singkat cerita gw dan rombongan diajak untuk berkeliling di kantor secara terpisah menurut jobdesk masing masing. Karena dari jabatan gw hanya gw sendiri, maka gw diajak untuk berkeliling hanya sendirian ditemani oleh seorang wanita yang adalah seorang Business Development juga dari cabang sini. Nantinya gw akan menjadi rekan kerjanya.
Agar lebih sopan, gw berkenalan dulu dengannya, namanya Rachel. Gw dan Rachel kemudian berkeliling ruangan ruangan dan berkenalan dengan orang orang yang sekiranya bakal berhubungan dengan kerjaan kami. Untuk divisi BD disini tidak memiliki supervisor seperti waktu gw di Indonesia, tapi laporan pekerjaan kami langsung menuju ke General Manager. Setelah berkeliling akhirnya gw ditunjukkan ruangan dimana gw akan bekerja. Ternyata selain Rachel ada 1 lagi staff BD disini, namanya Josh. Kalau gw lihat lihat si Josh ini aslinya dari Indonesia tapi tumbuh besar disini.
Quote:
Gw juga berkenalan dengan Josh, benar saja dugaan gw, Josh ini aslinya orang Indonesia, orangtuanya dari Indonesia tapi ia lahir dan besar di Singapore. Orangtua Josh tetap rutin mengajarkan bahasa Indonesia ke Josh, makanya ia bisa lancar bicara bahasa Indonesia dan aksennya natural ga “kebule bulean”. Josh juga orangnya asik dan gampang akrab sama orang lain. Kayanya gw bakal ada soib baru nih selama disini. Tapi kok, gw kaya pernah lihat ini orang ya? Kaya lihat dimana gitu..
Singkat cerita seharian ini gw habiskan dengan penyesuaian di tempat kerja baru. Sebenarnya gw ga terlalu kaget karena kebanyakan kerjaannya sama dengan sewaktu gw di Indo, sisanya tinggal membiasakan diri dengan atmosfer disini aja. Setelah selesai jam kerja gw kemudian ditunjukkan tempat dimana gw bakal tinggal selama disini. Kurang lebih seperti mess lah yang jaraknya beberapa ratus meter dari kantor, ga terlalu jauh bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Messnya cukup bersih dan fasilitasnya terbilang cukup lengkap. Setiap kamar memiliki 1 ranjang tingkat yang gw tebak 1 kamar akan diisi oleh 2 orang. Tapi gw cukup beruntung karena kebetulan dapat kamar yang kosong, mungkin suatu saat kalau ada penambahan karyawan lagi baru gw akan mendapat 1 orang teman di kamar mess gw. Kamarnya ngga sempit dan ga terlalu luas juga, yah cukup lah kalau untuk dipakai 2 orang. Sayangnya belum ada kamar mandi dalam jadi harus ganti gantian. Kamar mess gw berlokasi di lantai 2 dan setiap lantai disediakan 4 kamar mandi. Ada tersedia wifi juga tapi namanya dipakai bareng bareng ya kecepatannya ga akan bisa ngebut.
Gw kemudian membereskan barang barang gw yang kebanyakan hanya pakaian seadanya. Untunglah setiap kamar mess ada Acnya jadi gw ga akan kepanasan selama disini. Gw kemudian berbaring di kasur yang tampaknya juga masih baru karena masih ada bau bau pabrikannya. Gw membuka HP dan kembali membuka Instagram, tadinya gw mau stalking IG Vania lagi, tapi teringat ada foto dia sama cowonya ini akhirnya gw ga jadi.
“Dimana kamu sekarang Van?”
“Kenapa kamu udah ga bisa dihubungi lagi?”
“Apa kamu udah bener bener lupa sama aku dan sekarang udah menjalani kehidupan baru?”
Oh iya ya ada fitur kirim pesan lewat Instagram. Gw mengirimkan pesan ke profil Vania di Instagramnya, agak terburu buru gw bukanya untuk menghindari gw melihat foto Vania dengan si cowo ini.
“Hai Van, udah lama ya kita ga komunikasi lagi. Gimana kabar lu sekarang? Lu ganti nomor ya? Kok udah ga bisa dihubungi lagi? Maaf ya gw selama ini menghilang, banyak yang mau gw ceritain sama lu, balas kalau lu sempat ya, Gbu”
Singkat cerita akhirnya gw menghabiskan seminggu bekerja disini, gw udah cukup akrab dengan orang orang dari divisi gw. Seperti dengan Rachel maupun Josh, untuk GM disini juga sudah kenal dengan gw. Buat yg belum kenal dengan Gmnya mungkin bakal bilang dia galak, tapi aslinya baik, emang tampangnya aja yg galak.
Gw masuk kerja seperti biasa, ternyata jam kerja disini ga beda dengan di Indonesia. Jam 12 juga jam makan siang seperti biasa, entahlah emang memang sama atau karena kantor sini ada unsur unsur Indonesianya juga. Gw turun untuk makan siang bareng sama Josh, Rachel nolak untuk makan siang bareng karena masih ada kerjaan yang mau diselesaiin dulu katanya.
Quote:
Pulang kantor gw langsung membereskan barang barang gw di mess. Untung gw ga bawa apa apa cuman baju baju aja. Sebentar kemudian gw langsung menuju ke lokasi apartemen Josh yang ternyata juga dekat dari kantor. Gw ngabarin Josh kalau gw udah sampai di depan apartemennya. Sekitar 15 menit kemudian Josh muncul dan gw langsung diajak ke unit apartemennya, ternyata apartemennya ini terbilang cukup bagus. Dalam otak gw langsung terpikir, ini anak aslinya orang kaya, ortunya pasti udah punya usaha sendiri dan dia kerja disini sekedar buat cari pengalaman aja sebelum nantinya bakal ngurus perusahaan ortunya.
Sekali lagi pikiran itu muncul di otak gw, ini anak siapa ya, kayanya gw pernah kenal gitu deh. Atau pernah liat mukanya dia dimana gitu, berkali kali gw pikirin gw kaya hampir nemu jawabannya tapi tiba tiba hilang begitu aja.
Quote:
Indjay dan 8 lainnya memberi reputasi
9