- Beranda
- The Lounge
Pakai Kerudung Kok Dada Membusung! Ga Takut Jadi Omongan Sis?
...
TS
.Boyo.
Pakai Kerudung Kok Dada Membusung! Ga Takut Jadi Omongan Sis?
Kata mbahku dulu," le saiki zaman edan, akeh wedok sing goyang erotis diliat orang" Lah tak protest duonk dari dulu juga banyak toh mbah. Bayangin aja para penari-penari tradisional itu bukannya lebih erotis pake kemben tok.
Wes, aku malah diketok pake palu. "Mbocah edan, itu seni toh le, seni!" ya sudah ndak berani ngelawan bisa-bisa dikutuk jadi wayang kan berabe juga nanti. Nah berhubung ngomongin wedok zaman now, kita kupas tuntas nih masalah busana masyarakat zaman sekarang.
Terkadang apa sedang tren atau memang adat ketimuran, kerudung bagi wanita saat ini adalah hal yang sangat jamak dipakai. Baik itu berupa kerudung yang hanya menutupi rambut, berbentuk jilbab atau ada juga yang menutupi wajah. Buat gw sih sah-sah aja, peradaban dan tren akan selalu berubah.
Namun kalau wanita yang menutupi rambutnya biasanya lebih dianggap bagian dari kultur masyarakat yang menjunjung kesopanan, kearifan budaya lokal yang bercampur dengan peradaban timur tengah.
Nah sekarang yang akan kita bahas sedikit adalah sejarah kerudung bisa ada di Indonesia.
Sebagai kultur dari agama Hindu dan Budha terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memang tidak begitu mengenal kerudung, bahkan setelah para pendatang Arab menancapkan kukunya di berbagai belahan nusantara juga tidak ada kewajiban dari perempuan yang muslim untuk memakai kerudung.
Di Aceh sendiri, pahlawan wanita Tjut Meutia, Tjut Njak Dien tidak menggunakan kerudung, namun citra gigih wanita Aceh terkenal hingga seantero nusantara. Kiprahnya melawan bangsa kolonial tidak diragukan lagi, itulah wanita-wanita yang didadanya tersimpan rasa cinta kepada tanah air.
Menurut penuturan agan dibawah ini tentang wanita Aceh,
Quote:
Dimasa kolonial tercetak dalam foto lawas hanya Walidah alias Nyi Ahmad Dahlan dan Rangkayo Rasuna Said yang terlihat memakai kerudung. Di tahun 1930an kerudung baru dikenal oleh sedikit wanita yang beragama Islam termasuk Siti Raham, istri Buya Hamka.
Perjalanan kerudung ini jatuh bangun tidak seperti yang kita lihat saat ini banyak wanita berkerudung dimana-mana. 1980 pemakaian kerudung mulai marak dan pihak orde baru melarang penggunaan kerudung di sekolah dan juga di tempat kerja.
Ketika orde baru tumbang tren kerudung makin merajalela, hingga akhirnya menjadi tren di Indonesia. Tetapi yang menjadi tak wajar kepala di tutupi tapi dada membusung dengan baju yang terlihat ketat, jadi mirip punuk unta yang sedang berjalan.
Entahlah, tren apalagi yang dihadirkan ketika kerudung dijadikan alasan sebagian orang untuk menutupi aurat dan juga menjadikan diri lebih terlihat sopan dan elegan.
Tapi model jilbab dengan baju ketat semakin marak, apa ga takut jadi omongan orang ya sis? Atau yang ngomong juga ikut tren seperti itu, la dallah nampaknya kerudung sudah mulai tidak sakral lagi hanya sebuah tren fashion tidak menjadi sebuah nilai yang dibangun oleh para guru-guru terdahulu.
Tapi, buat gw sih ga masalah. Yang jadi masalah pake kerudung ga pake celana, ini yang bikin rusuh para pecinta jilbob.
Sumber : 1
Gambar google
Diubah oleh .Boyo. 05-08-2020 11:10
yusuf2210 dan 40 lainnya memberi reputasi
35
47.1K
256
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Tampilkan semua post
metalgodfather
#2
Klo gak membusung gak bakal laku.... Maybe loh....
kbaik93 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup